Kearifan Lokal Seni Budaya dan Wisata Bogor Perlu Pembenahan
Diterbitkan Senin, 3 Juni, 2024 by NKRIPOST
NKRIPOST BOGOR – Antara Seni Budaya dan Wisata, yang bersama-sama mempunyai kesamaan dalam penataan disetiap wilayah di Indonesia. Bogor Jawa Barat, Senin, (03/06/2024).
Indonesia mempunyai keanekaragaman dalam setiap tradisi adat budaya, dan tempat singgahnya nusantara ini.
Nusantara kita terbagi sebanyak 38 Provinsi. Dimana Provinsi tersebut mempunyai daya tarik bagi para wisatawan asing yang singgah di Indonesia.
Seperti contohnya ialah Bali, Daerah Istimewa Yogyakarta, Medan, Manado, Makassar, Lombok, NTT, Kalimantan, Papua, Jawa Barat dan lain sebagainya.
Seni budaya dan Wisata diserap dan diwakili pemimpin oleh wilayah daerah masing-masing.
Mengulik seni budaya, dan wisata alam, seperti terdapat di Jawa Tengah dan Jawa Timur, mereka telah melestarikan seni budaya dan wisata mereka.
Bahkan, hal tersebut menjadi pemersatu keanekaragaman dari Sabang sampai Merauke.
Seperti juga halnya Pulau Jawa, yang merupakan sentral pemimpin bangsa ini. Dari jaman ke jaman, yang terwarisi dari kerajaan pada jaman masanya kerajaan Majapahit.
Sebelum lahirnya sebuah Nusantara terdahulu, terciptanya sebuah kerajaan di beberapa negara. Dari Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Sabang (Aceh), Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Bali, Maluku, dan Papua. Dari Sabang sampai Merauke.
Kembali persoalan budaya yang terwarisi oleh nenek moyang terdahulu. Keeratan para tokoh nasional menjadi pembelajaran bagi kita, untuk saling mengenal adat seni budaya yang terwarisi dari jaman ke jaman.
Hal itu menjadi catatan bagi kami selaku Praktisi, dan Dewan Pengurus Daerah Serikat Praktisi Media Indonesia (DPD SPMI) Bogor Raya.
Kami melihat dan merasakan, akan membahas tentang Seni Budaya dan Wisata. Belakangan ini, khususnya wilayah Bogor Jawa Barat, tidak menggaungkan adat dan budayanya.
BACA JUGA :
Selamat Hari Jadi Kabupaten Bogor Ke 542, Berbarengan, Akur Dan Malmur
Pelantikan 16 Pengawas Kelurahan di Bogor Selatan, Ini Kata Ketua Panwaslu
Mengapa demikian? Karena, budaya merupakan adat warisan yang perlu kita junjung tinggi dan adat budaya itu sudah tentu putra daerah pribumi asli, yang akan menguatkan kearifan lokal tersebut.
Hari Jadi Bogor ke 542 merupakan sangat tepat sekali, untuk kembali mengulas dan melestarikan budayanya. Seperti terlihat daerah Wisata yang tercantum di Bogor hanya semboyan semata.
Kita menginginkan wisata alam melalui Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bogor perlu di evaluasi kembali.
Melekatnya Disbudpar yang mewakili pemerintah Kabupaten Bogor, belum dapat berbuat sebagaimana mestinya untuk pemerintah Kabupaten Bogor.
Hal ini menjadi sejarah untuk Bogor. Bagaimana akan maju dan berkembang? Bila keterkaitan Seni Budaya, dan Wisata bukan putra daerah asli dari Jawa Barat.
Gaungnya seni budaya dan wisata, pemerintah Kabupaten Bogor perlu melirik putra daerah asli.
Putra daerah asli seperti contoh Camat Bojonggede, dan Camat Tajurhalang. Mereka kami lihat dan mengetahui seluk beluk budaya dan pengembangan alam dan wisata.
Perlu diketahui, jika melihat sekilas lirik lagu yang dinyanyikan oleh Kustian, yang berjudul “Seni Sunda”, arti makna tersebut sangatlah dalam bagi seni atau budaya sunda.
Lirik tersebut yang berbunyi, “Seni sunda teh nu saha? Ulah rek disaha-saha, omat urang kudu cinta, ka seni karuhun urang”. Artinya, Siapakah seni sunda? Tidak ingin siapapun, orang tua kita harus sayang, untuk seni nenek moyang kita.
Lebih lanjut, “Ronjatkeun budaya sunda jeung senina, sing jadi ciri pikeun urang sunda”. Artinya, meningkatkan kebudayaan dan seni sunda, itulah ciri khas masyarakat sunda.
Hal tersebut, kami yakin menurut dan pandangan kami, catatan untuk seni budaya dan wisata, pemerintah Kabupaten Bogor perlu mengkaji ulang, terkait sumber alam dan budaya yang selama ini tenggelam.
(DPD SPMI)