NKRIPOST

NKRIPOST – VOX POPULI PRO PATRIA

Ritual Unik Desa Fatukoto, “Biul Meto” Iringi Natoni Dan Tarian Adat Minta Restu Pada Alam Meresmikan Pasar Katemak

Listen to this article

Diterbitkan Kamis, 18 November, 2021 by NKRIPOST

https://youtu.be/cFQoGNolafA

Video Peresmian Pasar Katemak yang Dilakukan Dengan Ritual Adat

NKRIPOST, TTS – Tanah Air Indonesia adalah negeri yang kaya. Tak hanya sebatas pada sumber daya alamnya saja, tapi juga ragam budaya.

Luas wilayah yang membentang dari Sabang sampai Marauke, dari Miangas Sampai Pulau Rote menjadikannya memiliki keragaman budaya Indonesia yang luar biasa.

Keanekaragaman ini mencetuskan semboyan Bhineka Tunggal Ika yang berarti berbeda-beda tapi tetap satu. Meski memiliki aneka ragam suku, budaya, agama, dan golongan, Indonesia tetaplah satu kesatuan.

Semboyan yang berasal dari bahasa Jawa Kuno tersebut mengukuhkan bahwa sejatinya keragaman yang ada di negeri kita ini merupakan kekayaan dan keindahan bangsa Indonesia yang tidak dimiliki oleh negara lain.

BACA JUGA:

Lestarikan Tradisi Budaya, Warga Desa Rebuloh Gelar Sedekah Bumi

Upacara adat menjadi salah satu wujud keragaman budaya Indonesia
Upacara adat adalah salah satu tradisi yang dianggap memiliki nilai-nilai bagi masyarakat sekitar.

Selain sebagai cara manusia untuk berhubungan dengan para leluhur dan Sang Pencipta, upacara adat juga menjadi perwujudan manusia untuk menyesuaikan diri terhadap alam dan lingkungannya dalam arti luas.

Sebagaimana Tutur Adat, Natoni, Dan Tarian yang dilakukan para Tokoh adat Di desa Fatukoto kecamatan Mollo Utara, TTS, Nusa Tenggara Timur yang hendak meminta restu kepada alam untuk pelaksanaan kegiatan pasar Katemak di lokasi pariwisata Tomenas Timor Tengah Selatan.

Tutur adat yang digelar oleh beberapa tokoh adat Fatukoto demi meminta izin kepada Alam atas gelarnya pasar Katemak yang dilakukan komunitas pikul yang dipenuhi hujan tak henti-henti.

Dalam pantauan Media ini, para tokoh adat meminta izin kepada alam dengan mempersembahkan 1 ekor ayam jantan yang dibunuh lalu dibakar.

Selain itu para tokoh adat bersama warga setempat mempersembahkan tarian, dan pujian kepada alam yang di iringi dengan musik khas timor “Biul Meto” .

Untuk diketahui pasar katemak yang di gelar komunitas Pikul selama 2 hari itu cukup ramai dan masyarakat mengapresiasi kegiatan pasar tersebut.(TIM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

REDAKSI: JL. RAYA PENGGILINGAN NOMOR 21 CAKUNG JAKARTA TIMUR DKI JAKARTA TLP. (021) 2246 9861 WA: 0852 1744 4076 - 0856 9118 1460  
EMAIL: [email protected]
NKRIPOSTCO ©Copyright 2024 | All Right Reserved