Geger! UPB Adakan Lomba Senyum Mirip Gibran
Diterbitkan Jumat, 7 Juni, 2024 by NKRIPOST
NKRIPOST CIKARANG – Media di Cikarang digegerkan dengan unggahan akun instagram kampus Universitas Pelita Bangsa (UPB) yang memposting lomba senyum mirip Gibran Rakabuming Raka, yaitu Wakil Presiden Indonesia terpilih periode 2024-2029.
Dilansir oleh Seruntingpost.com, unggahan tersebut diposting oleh akun resmi Universitas Pelita Bangsa @kampuspelitabangsa di Cikarang, pada Minggu, (03/06/2024).
Postingan tersebut, mendapatkan beragam respon dari netizen terkhusus mahasiswa Universitas Pelita Bangsa itu sendiri.
Bukan tanpa sebab, mahasiswa menuntut kampus untuk menciptakan budaya literasi dan mendukung kegiatan-kegiatan intelektualisasi dari mahasiswa, bukan malah sebaliknya.
Ini disampaikan oleh salah satu mahasiswa UPB, yaitu Steven Candra. Ia mengatakan, seharusnya kampus itu menjadi laboratorium pendidikan. Sehingga, nilai-nilai yang terkandung di dalam Tridharma Perguruan Tinggi itu dapat diserap baik oleh mahasiswanya itu sendiri.
BACA JUGA :
Pengabdian Terhadap Masyarakat, Universitas Pertahanan Adakan KKL!
Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang Tangerang Di Bacok Warga Saat Ibadah Rosario
Universitas Pelita Bangsa Merupakan Perguruan Tinggi Terpercaya
“Saya cukup kaget ya, dimana saya lihat UPB ini tidak berani dalam menciptakan lingkungan kampus itu menjadi lingkungan yang kritis dan rasional. Seharusnya perguruan tinggi itu menjadi laboratorium pendidikan bagi mahasiswanya, bukan malah sebaliknya”, kata Steve.
Ia juga menambahkan, banyak mahasiswa lain yang ikut geger dengan unggahan akun resmi dari kampus Pelita Bangsa itu sendiri. Terlebih, hadiah yang ditawarkan dipamflet lomba tersebut bernilai cukup fantastis.
“Mengapa anggaran sebanyak itu tidak dialokasikan kepada kegiatan-kegiatan ormawa yang menunjang akreditasi Kampus? Khususnya bagi kami mahasiswa hukum yang belum mempunyai fakultas sendiri. Ini kan sangat lucu bukan?”, tambahnya.
“Ini sangat perlu dievaluasi, dan kami berharap, kampus juga harus menciptakan lingkungan yang inklusif bagi mahasiswanya. Serta kampus mensupport betul kegiatan-kegiatan intelektualisasi didalamnya bukan malah sebaliknya”, pungkasnya.
(M. Fazar Sutiono)