Kasus Tewasnya 3 Bocah Yang Di Duga Keracunan Di Solok, Polisi Temukan Fakta Baru Mencengangkan

NKRIPOST, PADANG ARO – Peristiwa meninggalnya tiga orang anak Adik Kakak secara berturut-turutan yang menimpah Daffa Saputra (8) Muhammad Fadli (6) dan Muhammad Hafis (2,5) Solok Selatan Provinsi Sumatera Barat pada Sabtu (28/8/2021) dan Minggu (29/8/2021) silam kini polisi menemukan fakta baru.
Kepolisian Resor Solok Selatan, Sumatera Barat, mengungkapkan bahwa hasil sampel yang diambil dari mayat tiga anak yang meninggal pada Agustus 2021 di Muara Labuh, Kecamatan Sungai Pagu, ditemukan dugaan penganiayaan dengan ditandai adanya bekas kebiruan di leher para korban.
Kepala Satuan Reskrim Polres Solok Selatan AKP Dwi Purwanto di Padang Aro, Kamis (2/6), menambahkan selain ditemukan bekas kebiruan di leher ketiga korban, Tim Forensik Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokes) Polda Sumbar menemukan tujuh tulang dada anak pertama Daffa Saputra (8) patah yang diduga bekas injakan.
“Di dada kanan tiga yang patah, dan kiri empat yang patah. Bahkan patahannya ada yang hampir menusuk paru-paru,” katanya.
BACA JUGA
Pembongkaran Tiga Makam Bocah Yang Di Duga Keracunan Di Solok
Tiga Bocah Tewas Di Solok Selatan, Diduga Keracunan Usai Konsumsi Makanan Ringan
Peningkataan Kasus Tiga Bocah Meninggal Di Solok Selatan, Akan Ada Tersangka!
Yang mengejutkan lagi, tambahnya, terdapat pembesaran lubang dubur pada dua anak, yakni Muhammad Fadli (6) dan Muhammad Hafis (2,5).
Bedah otopsi mayat untuk visum forensik dilakukan setelah pihak keluarga setuju pembongkaran kuburan atau ekshumasi para korban pada Rabu (15/9/2021) di pemakaman kaum Jorong Pasa Nagari Surian, Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Solok.
Ekshumasi dilakukan oleh Tim Forensik Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokes) Polda Sumbar didampingi personel Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Solok Selatan dan disaksikan ayah kandung ketiga korban, Muhammad Jamil.
Hingga saat ini pihaknya belum menetapkan tersangka dalam kasus tersebut karena belum cukupnya alat bukti. Namun, katanya belajar dari kasus kopi sianida Mirna pihaknya tengah mencari saksi ahli agar kasus ini bisa terungkap.
“Saksi-saki sudah kita periksa, tapi belum ada yang menuju ke tersangka. Kami sudah mendapatkan saksi ahli di Pekanbaru. Unit Kriminal Umum nanti akan berangkat ke Pekanbaru,” katanya.
Pihaknya, tambahnya juga telah memeriksa dokter rumah sakit umum daerah setempat yang sebelumnya melakukan pemeriksaan ketiga korban.