Jelang 2024, Capres – Cawapres Berpeluang Direkom
Diterbitkan Kamis, 16 September, 2021 by NKRIPOST
NKRIPOST.CO|JAKARTA – Diplomasi dan Lobi dalam merumuskan sosok kandidat jelang 2024. hendak diusung partai atau partai koalisi, perlu art dan smart serta penuh kecermatan presisi. Lobi dan diplomasi tinggi antar punggawa partai diperlukan untuk bisa raih kata sepakat bisa berkoalisi usung kandidat Capres Cawapres nanti, tentunya sedang berlangsung hingga jelang helatan lima tahunan..
Sejarah, tokoh “Guru” diplomasi handal diperankan oleh H. Agoes Salim dan Muhammad Roem di Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Dalam perundingan perjuangan Internasional kedaulatan Indonesia, dua tahun usai Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945. Diplomatik ulung yang akan diperankan sejumlah orang partai. Upaya pertemukan gagasan persepsi sepakat berkoalisi usung kandidat.
Untuk itu, sebagai partai yang memiliki kursi di Senayan cukup siginifikan sekalipun. Hampir tak mungkin tanpa ajak partai lain berkoalisi. Lobi dan diplomasi diperankan sejumlah orang dalam mencapai rumusan kata sepakat untuk pertemukan sesama Ketum Parpol.
Oleh karena, sosok kandidat harus dipersiapkan dengan konsideran yang tinggi dan powerfull. Bagaimana tidak, diketahui Capres dan Cawapres lazim memiliki goal getter melekat pada dirinya untuk raih elektabilitas, sosok yang nanti diusung. Seringkali terjadi, terkadang apa yang diandalkan mesin partai atau koalisi partai tak jarang dapat berjalan sesuai harapan, mesinnya ngadat.
Sosok kandidat memang harus powerfull. Jika tidak, didisplay, dipoles, pencitraan model dengan narasi apapun. Bahkan, gunakan jasa survey, Niscaya, bisa tak sesuai target konstituen disasar yang diharapkan.
Pasalnya, rakyat telah penuhi hak sebagai pemilih sudah cerdas. Terutama, sosok itu hampir tak miliki potensi problematika dari sudut pandang hukum, on the right track
Terkait pengenalan ke publik di era now, memang perlu framing di media. Namun, selama sosok berintegritas layak “Marketable” soal pemaparan ke publik tidak mesti berat mendorong elektabilitasnya.
Diantaranya, sosok K.H. Gustur, sangat pengalaman di birokrasi, ketatanegaraan. la sejak remaja di tempa didikan dengan disipilin ketat lingkungan keluarga pejuang tentara, seorang Jendral TNI AD. Wawasan kebangsaan nasionalisme tegak lurus bangsa dan negara. Selain juga sosok ulama yang moderat, tidak ke kiri kanan Basically, dibesarkan di lingkungan keluarga besar Muhammadiyah dan NU.
Menurut sejumlah internal partai politik, potensi dan berpeluang di Rekom partai sebagai kandidat jelang 2024. Oleh karena, dikenal track record relatif bersih dan berpengalaman merangkul semua kalangan Religius dan Nasionalls. Teruji sosok disebut Negarawan, Perekat yang dikenal cukup kalangan Nadhiyin dan Muhammadiyah.
Selain itu, sasok ibu berparas lembut dan cool, Ketua DPR RI perempuan pertama kali, tak asing lagi. Puan Maharani anak Ketum PDIP Megawati. Mampu, menoreh dalam sejarah membawa gedung di Senayan cukup stabil dan bernuansa serasa sejuk.
Tak terdengar gejolak yang menonjol antar sesama anggota dewan. Sebab, karakter Puan yang cool tidak meledak ledak. Tentu, digadang menjadi sebagai kandidat, hendak dipasangkan dengan sosok siapa. Itu perlu penuh dinamika internal partai, diketahui decision maker-nya adalah Ketum sesuai hasil kongres PDIP di Bali beberapa waktu lalu,
Man Power Tak Tercipta Dengan Instan
Kandidat lain, sosok dan tokoh siapapun “Man-Power” tak bisa tercipta dengan instan. Karena, pemilih semakin cerdas akses informasi nyaris tak terbatas. Sejauh mana tokoh itu miliki integritas, visioner dan amanah. Terpenting tak miliki potensi ekses terkait problem di ranah hukum. Tentu, bisa berdampak sebagal entri point dalam jalani kompetisi jelang 2024.
Berikutnya, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan di ranah media maya hampir selalu hiruk pikuk, pro-kontra sesama end user netizen terkait sosok Anies. Meski, terkadang distiqma negatif. Namun, menunjukkan sikap perfection, tak mudah terpancing, Kinerja memimpin Ibu Kota serasa pimpin Indonesia, dikatakan sejumlah penggemarnya.
Selalu tampil keren trendy dadanya. Soal prestasi kinerja Ibu Kota adalah subyektif personal. Meski, sejumlah penghargaan diraihnya.
Potensinya, dilirik dapat Rekom Parpol. Diketahui, dinamika politik sangat dinamis, jelang 2024. Sosok kandidat lainnya, Agus Harimurti Yudoyono (AHY), tegar alami berbagai ujian sebagai Ketum Partai Demokrat. Berhasil dilewati dengan smooth, meski diketahui mendapat rong rongan oleh pihak mengaku internal partai, heboh adakan kongres tandingan.
Masih penuh tantangan untuk bisa merangkul pasangan dari koalisi partal lain. Muda ganteng luar biasa, itu kesan yang tidak bisa bantah. Dimana, SBY Ayah kandung, guru politik dan tentu berbagai ilmu organisasi tentunya, segudang pengalaman ditempanya.
Sementara itu, nampaknya sosok kandidat Prabowo Subianto, akan mencoba peruntungan untuk yang ketiga kali jelang 2024. Sebagai Ketum Gerindra, tak elok bila dipaparkan lebih lanjut. Akan kah berpasangan dengan siapa Prabowo? Seluruh partai ada opsi opsi peluang akan digodog lebih lanjut.
Kali ini, sosok Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo diketahui heboh sedang berseteru lawan Puan Maharani, meski satu atap partai. Menurut sejumlah sangat kecil PDIP pasangkan Puan -Ganjar. Itu sama =menutup partai lain sulit diajak koalisi Paslon diborong satu partai.
Tantangan dan ujian dalam mengelola manajemen konflik telah diperankan Ganjar dengan gaya “njawani” mikul nduwur mendem njero, tetap adem menghargai = petinggi partai selama ini ikut membesarkan hingga bisa karier puncak Jateng-1.
Dikabarkan, sedang dalam lobi dan diplomasi intensif untuk masuk kalkulasi rumusan dalam peroleh rekom partai, sebagai syarat aturan UU dan ketentuan yang berlaku.
Selain itu juga tidak ketinggalan, Sosok Muda Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono. Meski di hantui dengan berbagai persoalan Internal partai yang di pimpinnya, AHY sapaan akrabnya tetap berdiri kokoh menunjukkan kharismanya yang patut di perhitungkan. (Ndik/red)