Pernyataan Mantan Napi Bikin Heboh, Helmy Yahya: Jangan Membuat Fitnah
Diterbitkan Selasa, 26 Desember, 2023 by NKRIPOST
NKRIPOST JAKARTA – Masih viral soal pernyataan mantan narapidana kasus meme stupa Candi Borobudur Roy Suryo yang menyebut KPU Berlaku tidak adil saat Debat Cawapres pada Jumat, 22 Desember 2023.
Sebelumnya, Roy Suryo menyinggung Gibran Rakabuming Raka melalui cuitannya melalui akun X-nya. Roy menyebut putra sulung Joko Widodo (Jokowi) itu mengenakan 3 alat saat debat cawapres.
Dalam cuitan tersebut, pria yang pernah di vonis sembilan bulan penjara tersebut meminta KPU untuk berlaku adil kepada semua peserta debat.
“Kemarin sudah saya duga, untuk menghindari cheating, sebaiknya next KPU adil. Kenapa si nomor 2 ini sampai gunakan 3 (tiga) mic sekaligus: 1. Clip-on, 2. Hand-held & 3. Head-set? Apa gunanya juga ada Earphone ? Siapa yang bisa feeding ke telinganya? Mengapa 2 calon yang lain beda? Ambyar,” tulis Roy Suryo dalam akun X miliknya.
Sontak saja pernyataan dari mantan Napi yang juga pakar telematika itu menuai kontoversi di masyarakat.
Banyak dari tokoh dan juga warganet yang menyebut jika Roy Suryo menyebarkan fitnah terhadap Gibran.
BACA JUGA:
Dugaan Penistaan Agama oleh Roy Suryo di Bareskrim Polri Dilimpahkan ke Polda Metro Jaya
Debat Panas Cawapres, Gibran Rakabuming Raka Unjuk Kemampuan
Kabar ini juga langsung direspons oleh Helmy Yahya, yang juga merupakan kader dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Dalam video di akun instagram pribadinya, Helmy Yahya yang bersama Apni Jayaputra, seorang praktisi televisi yang sudah berpengalaman selama 28 tahun, memberikan penjelasan mengenai fungsi tiga mikrofon yang digunakan oleh Gibran Rakabuming.
Menurut Helmy Yahya, yang telah berkecimpung dalam dunia penyiaran selama 30 tahun, tiga mikrofon yang digunakan oleh Gibran adalah mikrofon clip-on, mikrofon handheld, dan mikrofon skin tone yang ditempel di pipi.
“Mikrofon clip-on biasanya digunakan untuk drama-drama dan ditempatkan di bawah mulut untuk bersuara. Sementara itu, mikrofon handheld adalah sebagai backup jika mikrofon skin tone tidak berfungsi,” jelas Helmy, seperti dikutip dari @helmyyahya
Mantan Dirut TVRI itu menegaskan bahwa mikrofon skin tone yang ditempel di pipi bukanlah earphone, karena earphone biasanya ditempatkan di telinga.
Fungsinya adalah untuk kepentingan drama dan monitoring di tempat.
“Jadi enggak ada itu unsur bahwa salah satu peserta dibantu earphone,” tambahnya.
Apni Jayaputra juga ikut menguatkan pernyataan Helmy dengan menegaskan bahwa penggunaan mikrofon tersebut sesuai dengan sistem broadcast.
“Sulit untuk menyalahgunakan penggunaan mikrofon ini, karena semuanya terintegrasi dalam sistem broadcast yang ketat,” ujar Apni.
Helmy Yahya menambahkan bahwa Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Pak Hasyim Asy’ari, telah menjelaskan bahwa ketiga cawapres, termasuk Gibran Rakabuming, mendapat perlakuan yang sama dalam hal teknis penyiaran.
“Dan lagi-laginya, ini penjelasan dari ketua KPU, Pak Hasyim Asy’ari mengatakan kalau ketiga cawapres mendapat benda yang sama,” kata Helmy.
Apni Jayaputra menutup perbincangan dengan menyoroti pengalamannya saat memimpin acara debat capres pada tahun 2019 bersama Kompas.
Dia menjelaskan bahwa pada waktu itu, sistem berlapis dan keamanan yang ketat diterapkan untuk memastikan semua peserta memiliki kesempatan yang sama.
Helmy Yahya menekankan pada pentingnya menjaga integritas pemilu dan tidak membuat fitnah yang dapat merusak suasana.
“Jadi sekali lagi, tolong lah jangan membuat fitnah-fitnah, mari kita lalui pemilu ini menjadi pemilu yang sejuk. Dan saya ini objektif, saya bukan membela siapapun, ini kita biar fair play. Jangan membuat isu-isu yang membuat (suasana) keruh,” tandasnya.***(hops)