Diduga Korupsi Dana Desa dan Jual Aset, Mantan Kades Kalimantan Manis Mata Dilaporkan ke Kejari Ketapang
Diterbitkan Rabu, 20 Desember, 2023 by NKRIPOST
NKRIPOST KETAPANG – Di Duga Korupsi Dana Desa, mantan Kepala Desa (Kades) Kalimantan Kecamatan Manis Mata Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat Di laporkan Ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Ketapang.
Adapun Beberapa Aduan masyarakat yang di sampaikan ke Kejari diantaranya adalah Dana BPJS yang tidak dibayarkan, dugaan Mark up pembuatan jalan, pembelian tanah Wakaf dan Penjualan aset Desa dari total Aduan masyarakat mencapai ratusan juta rupiah
Menurut beberapa tokoh masyarakat Sebelumnya masyarakat sudah melakukan rapat bersama dengan unsur-unsur pemerintahan Desa bahkan dalam forum rapat pemerintah Desa mengakui dan akan mempertanggung jawabkan hal ini, namun pada akhir waktu yang telah di sepakati tuntutan masyarakat terkesan di abaikan sehingga masyarakat mengambil alternatif lain yaitu dengan melaporkan hal ini kepada Aparat Penegak Hukum (APH).
“Banyak yang menjadi masalah Di Desa Kalimantan dan yang paling menyedihkan bagi masyarakat ketika kepala Desa Di Duga Menjual Aset Desa Tiang dan Kabel Listrik tanpa persetujuan masyarakat padahal tiang dan kabel listrik di beli dari anggaran Dana Desa Tahun 2016/2017 dengan anggaran ratusan Juta sementara Di Dusun Purang dan tanah Hira juga belum memiliki penerangan listrik.” ungkap salah satu warga yang tidak mau di sebut namanya.
BACA JUGA:
Terancam Punah, Media NKRIPOST Ketapang Lestarikan Kayu Ulin
Pembangunan 9 Tower Jaringan Seluler Di kecamatan Jelai Hulu Ketapang Terancam Mangkrak
Selain itu dia juga menjelaskan selama Tahun 2016 sampai tahun 2022 belum pernah ada pemeriksaan dari inspektorat dan kemudian tidak pernah mempublikasikan APBdes sehingga Masyarakat tidak pernah mengetahui berapa jumlah anggaran setiap tahun dan di gunakan untuk apa saja.
Menurut warga, selama ini Desa Kalimantan terkesan jauh dari pantauan.
“berapa poin laporan kami itu hanya sebagian kecil yang kami ketahui belum tau yang lain ada atau tidak karena kami tidak pernah melihat jumlah anggaran APBDes dan untuk apa saja.” terangnya lagi.