Kemeriahan Peringatan Hari Guru Nasional di SDN Karet Tengsin 15 Jakarta Pusat

NKRIPOST JAKARTA – Dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional (HGN) 2023, SD Negeri Karet Tengsin 15 Jakarta Pusat yang bertempat di Jalan Karet Tengsin IV, Tanah Abang Jakarta Pusat menggelar sejumlah kegiatan yang di ikuti seluruh siswa siswi, Guru, Kamis (23/11/2023).
Acara peringatan Hari Guru Nasional di SDN 15 Karet Tengsin tersebut di meriahkan dengan berbagai acara yang di pentaskan oleh para siswa siswi kelas 1 hingga kelas VI yang di antaranya Baca Puisi hingga Tarian.
Tidak ketinggalan juga pada acara peringatan tersebut tampak hadir sejumlah orang tua murid, bahkan tidak ketinggalan terlihat sejumlah ibu-ibu Komite dengan berseragam batik sambil menyanyikan lagu Guruku Tersayang.

BACA JUGA:
Presiden Joko Widodo: Selamat Hari Guru Nasional 2021, Mari Bersama Pulihkan Pendidikan
Apel Akbar Hari Guru Nasional dan HUT PGRI Kabupaten Solok Di Hadiri Bupati Epyardi Asda
Hari Guru Nasional merupakan hari besar nasional yang ditujukan untuk memperingati jasa seluruh guru yang berperan penting dalam kemajuan pendidikan bagi Bangsa Indonesia. Momentum ini juga ditetapkan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pendidikan dalam berbagai aspek kehidupan.
Selain diperingati oleh para guru, Hari Guru Nasional juga dapat dimaknai oleh berbagai pihak, baik itu pemerintah, lembaga pendidikan, sekolah-sekolah, atau bahkan masyarakat umum yang ada di Indonesia.
Tanggal 25 November 2023 akan diperingati sebagai Hari Guru Nasional. Tema yang diusung untuk peringatan Hari Guru Nasional 2023 adalah Bergerak Bersama Merdeka Belajar.
Pendidikan merupakan hal yang akan mempengaruhi kemajuan suatu bangsa. Sebab, tanpa pendidikan generasi penerus tidak memiliki cukup pengetahuan untuk memajukan Indonesia ke depannya.
Dalam pentingnya pendidikan itu, terdapat peran yang sangat menentukan berhasil tidaknya suatu pembelajaran. Karena itulah para guru sering disebut sebagai pahlawan tanpa tanda jasa.
Mengutip dari Pedoman Peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2023 yang dibagikan oleh Kemendikbud RI, tema peringatan Hari Guru Nasional 2023 adalah “Bergerak Bersama Rayakan Merdeka Belajar”. Tak hanya dimaknai dengan menyelenggarakan upacara bendera, Hari Guru Nasional (HGN) juga akan diisi dengan berbagai acara puncak yang telah disusun oleh Kemendikbud RI.
Adapun acara puncak HGN 2023 antara lain Apresiasi Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), Sapa GTK, Pekan Raya Belajar dan Berkarya, Simposium Program Organisasi Penggerak, Puncak Peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2023. Puncak acara tersebut akan disiarkan secara langsung melalui saluran YouTube Kemendikbud RI pada 25 November 2023.
Namun, mengapa 25 November diperingati sebagai Hari Guru Nasional setiap tahunnya? Simak sejarah Hari Guru Nasional berikut ini.
Sejarah Hari Guru Nasional
Penetapan tanggal perayaan Hari Guru Nasional tidak bisa dilepaskan dari sejarah dibentuknya organisasi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Dilansir dari penelitian Dinamika Konflik Antara Persatuan Guru Republik Indonesia Dan Partai Komunis Indonesia, sebelumnya adanya PGRI, pada 1912 organisasi profesi guru ini bernama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB).
Namun karena PGHB dinilai kurang efektif dalam penyetaraan hak para anggotanya, organisasi ini kemudian terbagi menjadi dua yaitu Persatuan Guru Bantu (PGB) dan Perserikatan Guru Desa (PGD).
Kemudian pada 1932, PGHB berganti nama menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI). Awalnya perubahan nama mendapat kritik dari pihak Belanda karena terdapat kata Indonesia, namun nama itu tetap dipertahankan hingga masa penjajahan Belanda selesai.
Namun pada masa kedudukan Jepang, PGI dilarang melakukan aktivitasnya. Tidak hanya aktivitas keorganisasian, bahkan segala aktivitas pendidikan juga, hingga seluruh sekolah tidak diizinkan beroperasi.
Hingga akhirnya hal itu berakhir saat Proklamasi Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Dan untuk membangkitkan kembali aktivitas pendidikan, diadakan Kongres Guru Indonesia yang dipimpin para tokoh pendidik seperti Amin Singgih dan Rh. Koesnan. Kongres itu berlangsung pada 24 sampai 25 November 1945 di Sekolah Guru Puteri di Surakarta, Jawa Tengah.
Kongres tersebut menghasilkan keputusan penghapusan segala aspek perbedaan dalam semua organisasi dan kelompok guru. Dari kongres itulah kemudian lahir Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), yang dibentuk pada 25 November 1945. Organisasi tersebut bertujuan untuk menyatukan seluruh tenaga pendidik di Indonesia.
PGRI dinilai merupakan bentuk dari perjuangan guru terhadap pendidikan dan kemerdekaan Indonesia. Pemerintah kemudian menetapkan HUT PGRI itu sebagai Hari Guru Nasional yang diperingati setiap tahun. Hal itu sesuai dengan keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994.
Menurut Keppres 78 tahun 1994 itu, guru memiliki kedudukan dan peranan yang sangat penting dalam pelaksanaan pembangunan nasional, khususnya dalam rangka pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia.(*)