Lagi-lagi Agustus Berdarah, Warga Indonesia Kembali Di Tembak Di Perbatasan RI-RDTL! Kopinus Belu Angkat Bicara
Diterbitkan Senin, 25 Agustus, 2025 by NKRIPOST

NKRIPOST, KEFAMENANU – Lagi-lagi warga Indonesia di duga di tembak oleh warga Distrik Oekusi, Timor Leste di Desa Inbate Kecamatan Bikomi Niluat Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (25/8/2025).
Informasi yang dihimpun berbagai narasumber, penembakan warga Indonesia dipicu oleh penghalang di titik perbatasan antara kedua negara yang akhirnya saling serang menggunakan senjata tajam (Sajam).
Terpantau dalam video yang beredar di media sosial, terdengar suara warga RDTL menggunakan bahasa daerah setempat dan aparat keamanan Timor Leste terlihat berjaga di lokasi kejadian.
Sementara itu, sejumlah gambar memperlihatkan petugas medis sementara merawat luka tembakan di bagian punggung korban Paulus Oki (PO). Masyarakat dihimbau menahan diri agar tidak terprovokasi oleh kejadian tersebut.
BACA JUGA:
Sebelumnya, terjadi insiden penembakan yang menewaskan Almarhum Abeltianus Bere seorang WNI asal Dusun Lamasi A Desa Manleten Timur Kecamatan Tasifeto Timur wilayah perbatasan RI-RDTL Desa Takirin Kabupaten Belu, NTT, diduga tertembak saat berburu hewan di sekitaran wilayah Wehali Matan Distrik Fatumea Timor Leste pada tanggal 16 Agustus lalu.
Kepada Media Nkripost.co saat diwawancarai, Ketua Organisasi Masyarakat (Ormas) Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Korps Pasgibra Nusantara (Kopinus) Kabupaten Belu Damianus Lau, S.Pt menyesalkan penembakan warga Indonesia. Pihak berwenang agar segera turun ke lokasi meredam situasi apa motif penembakan yang dilakukan oleh pelaku. Sebagai Warga Negara Indonesia tentu sangat kecewa tindakan kriminal main hakim sendiri oleh Warga Negara Asing Timor Leste. Apapun masalahnya tidak harus melakukan penembakan kepada korban.
“Saya Damianus Lau, S.Pt Ketua Ormas Kopinus Cabang Belu mengecam keras tindakan penembakan yang dilakukan oleh warga Timor Leste kepada korban PO. Ini menjadi catatan serius bagi pemerintah dan TNI-POLRI untuk segera melakukan sosialisasi tentang pentingnya pelarangan lintas batas di perbatasan RI-RDTL. Keluar masuk warga Timor Leste ataupun sebaliknya melalui jalan tikus ditiadakan semua harus melalui pintu batas Mota,ain Mota Masin demi menjaga kenyamanan dan ketenangan warga di dua negara,” ujar Damian mantan Ketua IKABE Malang Rayon Tlogo itu.
Lebih lanjut tambah Damian, kedepan baik pemerintah, Imigrasi, TNI-POLRI untuk selalu sosialisasi monitoring tentang pentingnya menjaga kedaulatan lintas batas di perbatasan RI-RDTL. Pihak RDTL tidak seenaknya melakukan tindakan kriminal yang mengakibatkan korban meninggal ataupun terluka hanya karena gesekan ringan salah paham di wilayah perbatasan.
“Ini menjadi tugas penting bagi pemerintah, Imigrasi, TNI-POLRI untuk serius menangani kasus penembakan dalam bulan Agustus dua warga Indonesia menjadi korban penembakan oleh warga Timor Leste. Satgas Pamtas, Polri, pemerintah harus selalu koordinasi memberikan edukasi kepada warga tentang pelarangan batas wilayah mana yang harus dilewati mana yang harus batasi di wilayah perbatasan RI-RDTL,” pintanya. (TIM)
