NKRIPOST

NKRIPOST – VOX POPULI PRO PATRIA

Pendiri Pejuang Pendidikan Indonesia Dr. Iswadi, M.Pd. Berbicara Tentang Urgensi Sentralisasi Guru

Listen to this article
Pendiri Pejuang Pendidikan Indonesia, Dr. Iswadi, M.Pd. (Dok. Pribadi)

NKRIPOST JAKARTA – Dalam sistem pendidikan yang terus berkembang, peran guru menjadi sangat krusial sebagai ujung tombak dalam memajukan kualitas pendidikan di Indonesia. Banyak tantangan yang dihadapi oleh para guru, mulai dari kurangnya fasilitas yang memadai, keterbatasan akses terhadap pelatihan profesional, hingga tantangan dalam mengelola kelas yang semakin beragam.

Salah satu solusi yang dinilai cukup efektif untuk mengatasi permasalahan ini adalah sentralisasi guru, dan itu merupakan urgensi yang tidak bisa diabaikan hal tersebut disampaikan Pendiri Pejuang Pendidikan Indonesia Dr. Iswadi, M.Pd. kepada wartawan Sabtu 22 Maret 2025

Dr. Iswadi, M.Pd. mengatakan Sentralisasi guru merujuk pada pengaturan guru secara terpusat oleh pemerintah atau lembaga pendidikan yang memiliki otoritas, dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan pemerataan pendidikan di seluruh Indonesia. Hal ini sangat penting mengingat adanya ketimpangan kualitas pengajaran yang terjadi di berbagai daerah, terutama antara daerah perkotaan dan daerah terpencil.

“Salah satu alasan utama mengapa sentralisasi guru menjadi hal yang sangat urgent adalah ketimpangan kualitas pendidikan antara daerah yang satu dengan daerah lainnya. Daerah-daerah terpencil atau daerah dengan infrastruktur yang kurang memadai sering kali menghadapi kesulitan dalam memperoleh guru yang berkualitas. Tidak jarang, banyak sekolah di daerah tersebut kekurangan tenaga pengajar yang sesuai dengan kebutuhan materi ajar yang diinginkan. Dengan sentralisasi guru, pemerintah dapat memastikan distribusi guru berkualitas yang lebih merata, sehingga setiap anak, tanpa memandang tempat tinggalnya, berhak mendapatkan pendidikan yang berkualitas.” Pungkas Iswadi.

Dr. Iswadi, M.Pd. menyebutkan bahwa dengan sentralisasi guru, pembelajaran yang berlangsung di daerah-daerah yang sebelumnya terisolasi bisa dipantau dan diatur secara lebih efektif. Pengawasan terhadap kinerja guru juga menjadi lebih terarah, karena adanya satu sistem yang memudahkan untuk mengevaluasi kualitas pengajaran dan memberikan pelatihan atau bimbingan yang diperlukan untuk memperbaiki kekurangan yang ada. Dengan demikian, sentralisasi guru dapat berperan dalam menciptakan pemerataan kualitas pendidikan yang diinginkan.

Dr.Iswadi mengatakan Sentralisasi juga memungkinkan adanya program pelatihan dan pengembangan profesionalisme yang lebih terstruktur dan terorganisir. Salah satu tantangan besar yang dihadapi oleh banyak guru adalah keterbatasan dalam mengikuti pelatihan yang dapat meningkatkan kualitas pengajaran mereka. Terutama bagi guru-guru yang berada di daerah terpencil, kesempatan untuk mengikuti pelatihan sering kali sangat terbatas, baik karena jarak yang jauh, biaya, maupun waktu.

Menurut Dr. Iswadi, dengan adanya kebijakan sentralisasi, pemerintah dapat menyelenggarakan program pelatihan yang terintegrasi dan mencakup seluruh guru di seluruh Indonesia, tanpa terhambat oleh batasan geografis. Pelatihan-pelatihan ini dapat mencakup berbagai aspek penting dalam pengajaran, seperti penguasaan teknologi pembelajaran, pengelolaan kelas, hingga teknik-teknik baru dalam mengajar yang dapat membantu meningkatkan motivasi belajar siswa.

“Peningkatan kualitas guru melalui pelatihan yang terencana dan terorganisir ini tentunya akan berdampak positif pada peningkatan kualitas pembelajaran di kelas. Dengan guru yang lebih kompeten, siswa akan merasakan manfaat yang lebih besar dalam proses belajar mereka.” Tuturnya.

Dr. Iswadi juga menekankan pentingnya sentralisasi guru dalam meningkatkan kesejahteraan para pengajar. Dalam banyak kasus, kesejahteraan guru yang kurang diperhatikan dapat berdampak langsung pada kinerja mereka di kelas. Kesejahteraan yang dimaksud tidak hanya dalam bentuk gaji, tetapi juga dalam bentuk penghargaan, fasilitas kerja, dan kesempatan untuk berkembang.

“Dengan kebijakan sentralisasi, diharapkan pemerintah dapat mengatur secara lebih efektif sistem penggajian dan insentif bagi guru, terutama yang ditempatkan di daerah-daerah yang membutuhkan perhatian lebih. Hal ini akan menjadi motivasi bagi para guru untuk bekerja lebih baik dan lebih semangat dalam menjalankan tugas mereka.” Pungkasnya.

“Selain itu, dengan adanya sentralisasi, pemerintah juga bisa memastikan bahwa kesejahteraan guru di seluruh wilayah dapat diperhatikan secara merata, tanpa adanya diskriminasi antar daerah. Ini sangat penting untuk menjaga semangat kerja dan komitmen guru dalam memberikan pengajaran terbaik bagi para siswa.” Lanjutnya.

BACA JUGA:

Respon Ketum SPBI Dr. Iswadi Terkait Pertengkaran Trump dan Zelenskyy

Pembagian Takjil Hari Ke 7 Media NKRIPOST Bersama Pengurus RT 001/011 Pademangan Barat Disambut Antusias Warga

Ketum SPBI Dr. Iswadi Minta Pemerintah Berikan Pesangon untuk Pensiunan PPPK

Akademisi yang juga politisi muda tetsebut mengatakan Salah satu tantangan dalam sistem pendidikan di Indonesia adalah kurangnya sistem pengawasan yang efektif terhadap kinerja guru. Banyak guru yang bekerja tanpa ada sistem evaluasi yang jelas, yang berakibat pada kurangnya upaya perbaikan atau peningkatan kualitas pengajaran. Dalam sistem desentralisasi, pengawasan terhadap guru dapat terkadang terhambat karena adanya perbedaan kebijakan dan prioritas di setiap daerah.

Dengan sentralisasi guru, Dr. Iswadi menjelaskan, pengawasan terhadap kinerja guru dapat dilakukan secara lebih terstruktur dan terorganisir. Sistem evaluasi yang dilakukan secara terpusat memungkinkan adanya penilaian yang objektif terhadap kinerja setiap guru, serta memberikan umpan balik yang konstruktif untuk perbaikan. Selain itu, adanya sistem sentralisasi juga memudahkan untuk menyusun strategi pengembangan yang lebih holistik untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

Alumni Program Doktoral Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta tersebut menegaskan Sentralisasi guru memiliki urgensi yang sangat penting untuk menciptakan sistem pendidikan yang lebih adil dan berkualitas di Indonesia. Dengan sentralisasi, diharapkan ketimpangan kualitas pendidikan dapat teratasi, pelatihan dan pengembangan guru dapat berjalan lebih terstruktur, kesejahteraan guru dapat ditingkatkan, serta pengawasan terhadap kinerja guru dapat dilakukan dengan lebih efektif. Sebagai sebuah kebijakan, sentralisasi guru bukan hanya soal pengaturan tenaga pengajar, tetapi juga tentang menciptakan fondasi yang lebih kokoh untuk sistem pendidikan yang lebih baik di masa depan.***

VIDEO REKOMENDASI:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

REDAKSI: JL. MINANGKABAU TIMUR NO. 19 A, KEL. PS. MANGGIS, KEC. SETIABUDI KOTA JAKARTA SELATAN - WA: 0856 9118 1460  
EMAIL: [email protected]
NKRIPOSTCO ©Copyright 2024 | All Right Reserved