NKRIPOST

NKRIPOST – VOX POPULI PRO PATRIA

Kenang Bangun Satelit Palapa dan Kenapa Dijual?

Listen to this article

Diterbitkan Minggu, 1 Oktober, 2023 by NKRIPOST

Emil Salim, Menteri Perhubungan era Presiden Soeharto

NKRIPOST JAKARTA – Satelit Palapa merupakan salah satu prestasi gemilang dalam sejarah teknologi komunikasi Indonesia. Pada 9 Juli setiap tahunnya, peringatan Hari Satelit Palapa diadakan untuk mengenang peluncuran satelit pertama Indonesia tersebut.

Satelit Palapa pertama, yang dikenal sebagai Palapa A1, diluncurkan ke orbit pada tanggal 9 Juli 1976. Satelit ini menjadi tonggak penting bagi Indonesia dalam membangun infrastruktur komunikasi satelit yang mandiri.

Dilansir dari Unida.ac.id, Satelit Palapa menjadi sarana penting dalam meningkatkan konektivitas dan jangkauan komunikasi di seluruh wilayah Indonesia. Namun, seiring berjalannya waktu, teknologi satelit terus berkembang dengan pesat.

Emil Salim, Menteri Perhubungan era Presiden Soeharto

Emil Salim, Menteri Perhubungan era Presiden Soeharto mendapat anugerah Dedikasi Perhubungan pada acara Hub Space 2023. Emil merupakan Menteri Perhubungan Indonesia ke-25 yang menjabat sejak 1973-1978.

Dalam sambutannya, Emil mengenang permintaan Soeharto melalui perhubungan. Tugas tersebut dijalankan lewat pembangunan sistem komunikasi satelit domestik yang menghubungkan Jakarta dengan penjuru tanah air.

“50 tahun lalu Pak Harto memberi tugas mempersatukan tanah air Indonesia melalui perhubungan. Tugas itu kami terjemahkan di dalam membangun satu sistem komunikasi satelit domestik yang bisa menghubungkan Jakarta sebagai Ibu kota dengan seluruh penjuru tanah air,” katanya dalam acara Hub Space X KAI Expo di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (29/9/2023).

Dengan peluncuran satelit itu, kata Emil, masyarakat bisa saling terhubung menggunakan telepon meski berbeda daerah. Dalam catatan, 9 Juli 1976 merupakan peluncuran satelit pertama Indonesia, Satelit Palapa.

Tepat pukul 19.30 waktu Florida, Amerika Serikat, roket milik National Aeronautics and Space Administration (NASA) bernama Thor Delta 2941 diluncurkan dari landasan Kennedy Space Center, yang berada di seberang Sungai Indian River.Roket buatan McDonnell Douglas itu tengah membawa satelit pertama milik Indonesia, Palapa A1, ke angkasa.

Di Tanah Air, Presiden Soeharto menyaksikan peluncuran satelit itu dari Stasiun Pengendali Utama Satelit (SPU) Cibinong. Ia antusias menyaksikan momen peluncuran satelit itu bersama Menteri Perhubungan Emil Salim.

Pada kesempatan itu, Emil juga menceritakan ditugaskan Soeharto untuk menyatukan tanah air lewat jalur laut. Salah satunya dengan pengembangan kapal perintis yang menjamah daerah-daerah terpencil.

Ketiga adalah menjadikan udara sebagai faktor pemersatu. Pengembangan pesawat seperti Garuda Indonesia, Merpati Air, dilakukan. Pesawat perintis juga dikembangkan untuk menjangkau daerah terpencil.

“Lantas permintaan keempat Pak Harto adalah pariwisata, tetapi pariwisata yang kau kembangkan harus menjaga kepribadian dan karakter bangsa kita. Maka lahir program Nusa Dua,” bebernya.

“4 tugas ini 50 tahun lalu ditugaskan kepada kami, saya bersyukur bahwa kelima tugas alhamdulillah dapat dicapai,” tambahannya.

Ia menilai pencapaian itu berkat kerja sama semua stakeholder, termasuk di Kementerian Perhubungan. Emil juga berharap Kementerian perhubungan tidak hanya menjadi departemen teknis, tapi bisa menjadi alat pemersatu Indonesia dari Sabang sampai Merauke.

Satelit Palapa

BACA JUGA:

Penuhi Kebutuhan Layanan Satelit, Menkominfo Bahas Peluang Kerja Sama dengan Perusahaan AS

Layanan Telekomunikasi di Jayapura Kembali Aktif

Telkomsel Segera Bangun Menara di Kecamatan Tigo Lurah Kabupaten Solok, Atasi Blank Spot

Mengapa dijual?

Keputusan ini didasarkan pada beberapa faktor. Pertama, Satelit Palapa sudah mencapai usia yang relatif tua, sehingga kemampuannya tidak seoptimal satelit-satelit terbaru. Dengan menjual satelit tersebut, Indonesia dapat memperoleh dana yang cukup untuk mengakuisisi dan mengoperasikan satelit generasi baru yang lebih canggih.

Kedua, menjual Satelit Palapa juga merupakan langkah strategis dalam mengoptimalkan penggunaan sumber daya. Dengan memiliki satelit generasi baru yang lebih efisien dan handal, Indonesia dapat memperluas jangkauan layanan komunikasi, meningkatkan kapasitas, dan mengurangi biaya operasional yang tinggi.

Penjualan Satelit Palapa juga membuka peluang bagi negara lain atau perusahaan internasional untuk memanfaatkannya. Dalam beberapa kasus, satelit yang dijual dapat digunakan oleh negara lain yang membutuhkan infrastruktur komunikasi yang handal.

Hal ini juga dapat menjadi sumber pendapatan negara melalui kerja sama dan perjanjian komersial.

Meskipun Satelit Palapa telah dijual, peringatan Hari Satelit Palapa tetap menjadi momen yang berarti bagi Indonesia. Peristiwa peluncuran Satelit Palapa A1 pada tahun 1976 menjadi tonggak sejarah penting dalam mengukir prestasi di bidang teknologi komunikasi.

Hari Satelit Palapa menjadi ajang untuk mengenang dan mengapresiasi kontribusi penting yang diberikan oleh Satelit Palapa dalam menghubungkan rakyat Indonesia.

Dalam menghadapi era digital yang terus berkembang, keberadaan satelit generasi baru seperti Satelit Satria-1 menjadi langkah penting dalam memperkuat konektivitas dan memenuhi kebutuhan komunikasi masyarakat.

Melalui peringatan Hari Satelit Palapa, Indonesia diingatkan akan pentingnya terus berinovasi dan mengadopsi teknologi terbaru untuk menjaga konektivitas yang handal dan efisien.

Dengan memanfaatkan potensi teknologi satelit yang terus berkembang, Indonesia dapat terus maju dalam menyediakan layanan komunikasi yang memadai bagi seluruh rakyat, serta meningkatkan konektivitas nasional dan internasional.*(TIM)

VIDEO REKOMENDASI:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

REDAKSI: JL. MINANGKABAU TIMUR NO. 19 A, KEL. PS. MANGGIS, KEC. SETIABUDI KOTA JAKARTA SELATAN - WA: 0856 9118 1460  
EMAIL: [email protected]
NKRIPOSTCO ©Copyright 2024 | All Right Reserved