Maryanih Diberhentikan Gegara Sakit Usai 18 Tahun Mengabdi Jadi Guru Honor Di SDN Tegal Alur 02, Pejuang Pendidikan Dr. Iswadi Angkat Bicara!
Diterbitkan Rabu, 8 Januari, 2025 by NKRIPOST
NKRIPOST JAKARTA – Pendiri Pejuang Pendidikan Indonesia Dr. Iswadi, M.Pd. mengatakan Pendidikan merupakan pilar utama dalam membangun bangsa yang cerdas dan bermartabat. Guru sebagai tenaga pendidik, memiliki peran yang sangat vital dalam menciptakan generasi yang unggul. Namun, dalam perjalanan panjang pengabdian seorang guru, tidak jarang muncul tantangan yang harus dihadapi.
Salah satunya adalah masalah kesehatan yang dapat menghalangi seseorang untuk terus mengabdi dalam dunia pendidikan dan Salah satu cerita yang mencerminkan dedikasi tinggi seorang guru adalah perjalanan Ibu Maryanih,
Seorang guru yang telah mengabdi selama 18 tahun di lingkungan pendidikan di Jakarta Barat tepatnya di SDN Tegal Alur 02. Sebagai seorang pendidik. Ibu Maryanih dikenal memiliki komitmen yang kuat dan selalu mengutamakan kualitas pendidikan bagi para siswanya. Selama bertahun-tahun, beliau telah memberikan banyak kontribusi dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah tempatnya mengajar.
Namun, takdir berkata lain. Setelah lebih dari satu setengah dekade memberikan dedikasi penuh untuk dunia pendidikan, Ibu Maryanih menghadapi masalah kesehatan yang mengharuskan dirinya untuk cuti sementara dan akhirnya diberhentikan dari statusnya sebagai guru.Hal tersebut disampaikan , Dr. Iswadi, M. Pd. kepada wartawan, Rabu 8 Januari 2025
Alumni Program Doktoral Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta tersebut mengatakan Keputusan pemberhentian ini menjadi pukulan berat tidak hanya bagi Ibu Maryanih, tetapi juga bagi dunia pendidikan yang kehilangan seorang guru yang sudah berpengalaman dan berdedikasi tinggi.
Pasalnya, meski sedang menghadapi masalah kesehatan, semangat Ibu Maryanih untuk mengajar dan memberikan yang terbaik bagi siswa tidak pernah pudar. Oleh karena itu, Dr. Iswadi, M.Pd, seorang Akademisi terkenal di Indonesia dengan penuh harapan dan rasa empati menyampaikan harapan nya kepada Sudin Pendidikan Jakarta Barat agar Ibu Maryanih dapat kembali aktif sebagai guru.
Selain itu, Dr. Iswadi juga meminta agar Ibu Maryanih diangkat sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), langkah tersebut dinilai sebagai bentuk pengakuan terhadap pengabdiannya yang luar biasa selama ini.
Dr. Iswadi mengatakan Sebagai seorang profesional yang sudah bekerja keras selama 18 tahun, Ibu Maryanih tentu memiliki banyak pengalaman yang tidak dapat diukur hanya dengan angka. Pengalaman mengajar, berinteraksi dengan berbagai karakter siswa, serta menghadapi tantangan di lapangan menjadikannya sosok yang sangat berharga dalam dunia pendidikan.
BACA JUGA:
Kontrak Kerja Sandi Petugas Damkar Depok Tidak Diperpanjang, Begini Respon Dr. Iswadi, M.Pd
Awal Tahun 2025, Dr. Iswadi Sarankan Mendikti Satryo Perhatikan Kesejahteraan Dosen
Keputusan untuk memberhentikan Ibu Maryanih hanya karena kondisi kesehatannya terasa sangat tidak adil, mengingat masa pengabdiannya yang panjang dan kontribusinya yang tak ternilai. Banyak pihak yang merasa kehilangan sosok guru seperti Ibu Maryanih, yang tidak hanya memberikan ilmu, tetapi juga memberikan teladan dalam hal ketekunan, kedisiplinan, dan kecintaan terhadap profesi guru.
Dr. Iswadi, M.Pd, dalam peryataannya mengatakan bahwa Ibu Maryanih adalah contoh nyata dari seorang guru yang tidak hanya mengajar, tetapi juga merawat generasi muda dengan penuh kasih sayang. Meskipun ia menghadapi cobaan berupa masalah kesehatan, semangatnya untuk mengajar dan mendidik tidak pernah padam. Dr. Iswadi juga mengungkapkan bahwa pemberhentian Ibu Maryanih sangat disayangkan, karena dalam kondisi kesehatannya yang sudah mulai membaik, Ibu Maryanih masih sangat mampu untuk melanjutkan pengabdiannya sebagai guru.
Oleh karena itu, Dr. Iswadi berharap agar Sudin Pendidikan Jakarta Barat dapat mempertimbangkan untuk mengaktifkan kembali Ibu Maryanih sebagai guru di sekolah tempat ia sebelumnya mengajar.
Selain itu, Dr. Iswadi juga mengusulkan agar Ibu Maryanih diberikan kesempatan untuk diangkat menjadi PPPK. Langkah ini akan memberikan Ibu Maryanih jaminan status sebagai guru tetap yang memiliki hak dan kewajiban yang jelas, serta kesempatan untuk terus berkontribusi dalam dunia pendidikan. Menjadi PPPK adalah salah satu cara untuk mengakui kontribusi panjang yang telah diberikan oleh seorang guru seperti Ibu Maryanih, yang selama ini telah mengabdikan diri tanpa pamrih untuk dunia pendidikan.
Menurut Dr.Iswadi Permintaan ini bukan hanya semata-mata untuk kepentingan Ibu Maryanih, tetapi juga untuk kepentingan pendidikan yang lebih baik. Kembalinya Ibu Maryanih sebagai guru yang berpengalaman tentu akan memberikan dampak positif bagi siswa-siswa yang akan mendapat bimbingan langsung dari seorang guru yang sudah memiliki rekam jejak yang baik. Sudin Pendidikan Jakarta Barat diharapkan dapat mempertimbangkan dengan bijaksana harapan ini, mengingat pengabdian dan dedikasi Ibu Maryanih yang luar biasa dalam dunia pendidikan.
Dr.Iswadi Menegaskan, dunia pendidikan membutuhkan lebih banyak individu seperti Ibu Maryanih yang memiliki ketekunan, dedikasi, dan kasih sayang terhadap profesinya. Semoga hal tersebut dapat menjadi perhatian yang serius bagi pihak yang berwenang.
“Ibu Maryanih layak mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan pengabdiannya di dunia pendidikan, serta mendapatkan pengakuan yang pantas atas kontribusinya yang besar selama 18 tahun. Pendidikan adalah masa depan bangsa, dan guru seperti Ibu Maryanih adalah garda terdepan dalam menciptakan generasi yang cerdas dan berkarakter.” Pungkas Dr.Iswadi.***