Terjemahan Al Quran ke Bahasa Makassar Dialek Lakiung Di Uji Publik Oleh Kemenag
Diterbitkan Jumat, 17 Oktober, 2025 by NKRIPOST

NKRIPOST JAKARTA – Kementerian Agama (Kemenag) melaporkan proses penerjemahan Al Quran ke dalam bahasa Makassar dialek Lakiung, yang diinisiasi oleh Pusat Penilaian Buku Agama, Lektur, dan Literasi Keagamaan (PBAL2K), akan segera memasuki tahap uji publik.
Kepala Pusat PBAL2K Kemenag, M. Sidik Sisdiyanto, menegaskan bahwa penerjemahan Al Quran ke bahasa daerah merupakan langkah penting dalam upaya menghidupkan denyut nadi Al Quran dalam bahasa lokal.
“Terjemahan Al Quran ke dalam bahasa daerah diharapkan dapat menyampaikan nilai-nilai moral dan akhlak dengan lebih dekat kepada masyarakat,” ujar Sidik di Jakarta, Antara, Jumat, 17 Oktober.
Sidik menekankan bahwa validasi terjemahan tidak hanya berfokus pada ketepatan makna, tetapi juga pada rasa bahasa dan kekuatan dakwah.
“Agar Al Quran tidak hanya menjadi teks berbahasa asing, tetapi menjadi sahabat dalam bahasa ibu yang menguatkan identitas keislaman yang rahmatan lil alamin,” katanya.
Menurut Sidik, tahap uji publik nanti akan menjadi tanggung jawab akademis bersama, sekaligus bagian dari semarak literasi keagamaan yang tengah digaungkan Kemenag.
“Semua ini untuk memastikan tidak ada lagi kesalahan dalam pemilihan diksi dan menjaga konsistensi, sebab terkadang untuk menyatakan satu istilah saja terdapat banyak varian,” ujarnya.
BACA JUGA:
Keistimewaan Dan Kemukjizatan Al-qur’an Sebagai Pedoman Hidup Ummat Islam
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Guru Besar Universitas Negeri Makassar, Kembong Daeng, atas dedikasinya dalam menerjemahkan Al Quran ke dalam bahasa Makassar selama bertahun-tahun.
Sidik berharap program penerjemahan ini menjadi bagian dari gerakan literasi keagamaan yang inklusif dan transformatif.
“Kami akan terus berikhtiar menjembatani antara teks kitab suci dan realitas umat. Hingga saat ini sudah ada 30 terjemahan ke dalam bahasa daerah, dan semoga ke depan terus bertambah,” katanya.
Saat ini, terjemahan Al Quran ke bahasa daerah telah mencakup sekitar 30 bahasa di Indonesia, dan jumlahnya akan terus diperluas.***+voi)
