Astaga!! Seorang Nenek Bawa 1 Tas Uang Palsu Belanja di Pasar Sejumput, Nyaris Diamuk Pedagang
Diterbitkan Rabu, 8 Januari, 2025 by NKRIPOST
NKRIPOST, SAMPIT – Sebuah video viral di media sosial memperlihatkan seorang perempuan tua diamankan warga karena membawa tas penuh uang pecahan Rp50 ribu dan Rp100 ribu yang diduga palsu. Kejadian ini berlangsung di Pasar Sejumput Ketapang, Kota Sampit, Kalimantan Tengah, Rabu (8/1/2025).
Video yang viral memperlihatkan perempuan tua tersebut membawa satu tas hitam yang berisi uang dengan jumlah yang cukup besar. Warga yang curiga langsung mengamankan perempuan itu dan melaporkannya ke pihak berwenang.
Menurut narasi dalam video, perempuan tua itu mengaku disuruh oleh seseorang yang tidak dikenal untuk belanja menggunakan uang tersebut. Namun, hingga kini identitas orang yang menyuruhnya belum diketahui dan masih dalam proses penyelidikan.
“Uangnya diduga palsu, dan nenek itu hanya disuruh belanja,” ujar salah satu warga di lokasi kejadian.
Nenek lanjut usia bernama Biah nyaris menjadi korban amukan pedagang di Pasar Sejumput, Ia diketahui berbelanja menggunakan uang mainan yang sudah merugikan banyak pedagang.
Beruntung, petugas keamanan pasar, Supiansyah alias Doyok, segera mengamankan nenek tersebut sebelum situasi memanas. Saat diamankan, Biah membawa sejumlah uang mainan pecahan Rp 100 ribu dan Rp 50 ribu.
“Mau dipukuli ibu-ibu pedagang karena sudah banyak yang jadi korban. Untung saya cepat amankan. Kalau dilihat, Ibu ini seperti kurang waras karena saat diajak ngobrol agak sulit,” ujar Doyok dikutip catatan, rabu (8/1/2025).
BACA JUGA:
Ternyata Proses Produksi Uang Palsu di UIN Makassar, Lewati 19 Tahapan
Waduh, Perempuan Ini Tertangkap Gunakan Uang Palsu Pecahan Rp100 Ribu di Mal Suzuya Aceh
Doyok menjelaskan, Biah sudah lama menjadi incaran para pedagang pasar. Modusnya, ia membeli sayur atau barang lain dengan uang mainan, sehingga pedagang yang tidak waspada memberikan kembalian berupa uang asli.
“Biasanya dia dapat kembalian Rp 80 ribu hingga Rp 90 ribu dari pedagang yang tidak sadar. Kebanyakan korban adalah pedagang tua atau pedagang baru,” tambahnya.
Seorang pedagang sayur, Wahyu, mengaku pernah menjadi korban penipuan tersebut. Namun, ia kini sudah hafal dengan trik Biah.
“Dulu pernah jadi korban, tapi sekarang kalau dia beli sayur, uangnya langsung saya sobek. Tapi tetap saya kasih sayur karena kasihan juga, orangnya kelihatan agak kurang,” ungkap Wahyu.
Menanggapi kasus ini, tim Resmob Polres Kotim telah mendatangi lokasi untuk menyita seluruh uang mainan yang dibawa oleh Biah. Pihak kepolisian akan menyelidiki lebih lanjut, termasuk kondisi kejiwaan nenek tersebut.
Kasus ini menjadi peringatan bagi para pedagang untuk lebih berhati-hati terhadap uang palsu atau uang mainan yang beredar di pasar.***
