Ratusan Warga Tiga Desa Di Kabupaten Bungo Sweping Pelaku Tambang Ilegal, 2 Ekskavator Dibakar!
Diterbitkan Kamis, 29 Agustus, 2024 by NKRIPOST
NKRIPOST BUNGO – Terlalu lama menahan jeritan akibat keruhnya air sungai batang pelepat, akhirnya Ratusan massa telusuri aliran batang pelat untuk memberantas aktivitas Peti yang merusak aliran air sungai hingga keruh bertahun – tahun.
Massa yang berjumlah ratusan orang tergabung dari tiga desa, yaitu dari desa Rantokloyang, desa Balai Jaya dan desa Rantel.
“Puluhan tahun kami menderita
mungkin inilah jalan terahir kami untuk mengatasi para pelaku usaha ilegal peti di hulu sungai desa kami.” ungkap salah satu tokoh pemuda pelepat Hendra pada nkripost, kamis malam melalui sms WhatsAppnya (28-08-2024/.
Diakuinya, massa sempat membakar 2 Alat berat Jenis Exsavator yang diduga digunakan pelaku untuk aktivitas peti di aliran sungai batang pelepat, hingga
air sungai tidak dapat lagi di
manfaatkan oleh warga.
“Lokasi penemuan 2 alat berat jenis exsavator yang di duga di gunakan untuk aktivitas peti tepatnya Di Dusun Baru pelepat,” ungkap Hendra.
Dua alat berat yang diduga di Gunakan pelaku untuk aktivitas peti, berupaya untuk dilarikan dari tempat dimana alat tersebut melakukan kegiatan peti, namun warga mengikuti bekas jejak alat tersebut.
“Dengan gigih masa berhasil menemukan tempat persembunyian 2 alat berat yang diduga di gunakan untuk penambangan, dan masa berhasil memusnahkan dengan Cara membakar,” kata Hendra.
Gerakan ratusan massa yang turun brantas Peti di dampingi oleh anggota Polsek pelepat, Banbisa dan bahkan dari polres Bungopun ada juga yang turun.
saya selaku tokoh pemuda pelepat, mengucapkan terimakasih kepada Bapak Kapolsek serta jajarannya, juga Banbisa dan
anggota polres yang turun mendampingi kami warga dalam memberantas peti yang
ada di sepanjang aliran sungai
batang pelepat,” tutup Hendra.
BACA JUGA:
Tambang Pasir Ilegal di Perairan Karimun, Tiga Kapal Digeledah Bakamla Ri
Polres Sijunjung Amankan Truck Bermuatan Kayu Olahan, Diduga Hasil Ilegal Loging
Saat di konfirmasi KapolsekPelepat Iptu Adha Prirstanto membenarkan ada
masa yang turun dari desa rantokloyang.
“Iya, saya dan anggota turut mendampingi
massa untuk mengatisipasi jangan ada bentrok antar warga agar tidak ada korban. ” Tegas Kapolsek.
“selain kami dari polsek juga dibantu rekan rekan dari polres unit tipiter dan intelkam,” jelas melanjutkan.
( Erwin. Siregar ).