Anies Baswedan Kerap Kampanye Singgung ORDAL Seperti Terpercik Muka Sendiri, TGUPP hingga BUMD DKI Disorot
Diterbitkan Minggu, 21 Januari, 2024 by NKRIPOST
NKRIPOST TANGERANG – Calon presiden (Capres) nomor urut 1, Anies Baswedan singgung sulitnya penutupan tempat hiburan Alexis dalam orasi kampanye akbar di Tangerang, Minggu 21 Januari 2024.
Anies dalam orasinya di Lapangan Pinang Selection mengatakan, sulitnya menutup tempat hiburan tersebut lantaran didukung oleh ordal, atau orang dalam.
“Alexis ini tempat maksiat, diprotes, semua minta ditutup, demo demo demo tapi tidak pernah bisa ditutup. Dia punya ordal (orang dalam), dia punya backing nggak bisa ditutup,” kata Anies di Lapangan Pinang Selection, Minggu 21 Januari.
Namun ketika pergantian Gubernur dan ia terpilih menjadi Gubernur Provinsi DKI Jakarta kala itu, ia berhasil menutup tempat hiburan tersebut.
“Lalu tahun 2017 terjadi pergantian Gubernur. Setelah pergantian Gubernur (Basuki Tjahaja Purnama digantikan Anies). Alexis itu bisa ditutup tanpa demo, tanpa protes. Cukup menggunakan selembar kertas, selembar kertas dan satu tanda tangan. Itu namanya apa? Itu namanya wewenang,” kata Anies.
Dia mengatakan, jika memimpin harus menghadirkan keadilan lewat wewenang untuk tidak memperpanjang izin operasional tempat hiburan tersebut yang dinilai banyak keluhan dari masyarakat.
Anies pun mengajak warga Tangerang untuk menjadi bagian pejuang perubahan sekaligus berharap menang besar di Banten.
“Ketika kita sampai pada tanggal 14 maka kita harus pastikan Insyaallah di Banten bukan cuman menang, tapi harus menang besar,” kata Anies di Lapangan Pinang Selection, Minggu 21 Januari.
BACA JUGA:
KPK Segera Panggil Tersangka di Kasus Korupsi di Kemnaker, Ada Anak Buah Muhaimin Iskandar di PKB?
Sebelumnya, Anies Baswedan dinilai lupa dengan sejarah soal pernyataannya terkait orang dalam atau ordal. Mantan juru bicara (jubir) Anies-Sandi saat Pilgub DKI Jakarta 2017, Anggawira, mengungkapkan Anies saat menjabat Gubernur DKI Jakarta juga banyak menempatkan ordal.
Anggawira mengatakan beberapa instansi di DKI Jakarta dipenuhi orang dalam saat Anies menjabat Gubernur. Misalnya, Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) dan sejumlah BUMD.
“Bahkan bukan hanya di TGUPP karena di dalam penentuan komisaris di BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) ada orang-orang dalam, dan timses yang masuk,” jelas Anggawira, Sabtu (16/12/2023).
“Mas Anies saat menjabat gubernur juga ada orang-orang di dekatnya yang masuk menjabat posisi-posisi ‘orang dalam’ seperti di Komisaris LRT Jakarta, BUMD PT Jakpro (Jakarta Propertindo), itukan orang dekat Mas Anies apalagi yang di TGUPP, ‘orang dalam semua’,” sebut Ketua Umum Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas) Indonesia Maju tersebut.
Anggawira menyebut nama Geisz Chalifa, orang dekat Anies yang pernah menjabat sebagai Komisaris PT Pembangunan Jaya Ancol, Tbk (PPJA). Lalu, Anggawira menyinggung nama Thomas Lembong yang juga pernah menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pembangunan Jaya Ancol.