Kualitas Pakan Kurang Akibatkan Kehilangan Sapi Unggul Di TTS, Begini Penjelasan Kadis Peternakan
Diterbitkan Kamis, 13 Januari, 2022 by NKRIPOST
Nkripost, SoE, TTS – Akhir-akhir ini kabupaten Timor Tengah Selatan ( TTS) Nusa Tenggara Timur (NTT) kehilangan sapi Unggul di akibatkan kualitas pakan dan cara pemeliharaan yang kurang baik.
Hal tersebut diutarakan Kepala Dinas Peternakan Kabupaten TTS, drh. Daniar A.S. Ati saat ditemui wartawan di ruang kerjanya kamis, (13/01/22 ).
Menurutnya, Hilangnya Sapi unggul di TTS yang di akibatkan kurang nya pakan dan kualitas pemeliharaan menjadi perhatian serius kepala dinas peternakan kabupaten TTS, untuk diketahui hingga saat ini berat sapi jantan di TTS itu kurang lebih hanya 275 Kg di bandingkan sejak dahulu berat sapi jantan di TTS bisa mencapai kurang lebih 300 KG. sehingga saat ini dinas peternakan juga sudah menyiapkan beberapa pola untuk memperbaiki genetik sapi di Kab TTS, yakni dengan cara insiminasi buatan (IB). Binit unggul yang dipakai adalah bibit unggul sapi bali dan juga bibit unggul sapi wagio. Pola IB yang digunakan itu, diharapkan ke depan pejantan yang dipiara dengan cara dilepas di parang memoliki genetik unggul sehingga menghasilkan anak sapi unggul. Jika demikian, maka sapi di Kab TTS bisa kembali meraih berat mencapai 300-an Kg. Untuk jenis wagio, Dinas Peternakan Kab TTS dikawin silang (dimix) dengan sapi bali dan diberi nama wagio yutakana. Di Kab TTS, telah terdapat 45 ekor sapi yang tersebar di bagian Mollo dan juga bagian Selatan.
“Upaya lainnya adalah, kami memang barus siapkan obat dan vaksin yang maksimal dan ini yang menjadi konsentrasi kami dalam upaya memperbaiki kualitas sapi di TTS,” Jelas Ari .
BACA JUGA:
Ada 5 Parpol Baru Yang Sudah Terdaftar Di Kesbangpol TTS, Berikut Daftarnya
Lebih lanjut Ari menjelaskan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kan TTS, juga tengah berkonsentrasi dalam mempersiapkan pakan. Pasalnya peternak di Kab TTS selalu mengalami kekurangan pakan terutama pada musim kemarau. Untuk itu, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kab TTS, mulai memprogramkan budidaya lamtoro teramba yang diharapkan dapat menjawab persoalan pakan ternak di TTS pada musim kemarau. Lamtoro teramba menjadi pilihan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kab TTS, karena lamtoro teramba mudah hidup, tidak membutuhkan banyak air untuk tumbuh, mudah ditanam dan lamtoro teramba tetap tumbuh daun pada musim kemarau sekalipun.
“Kami sudah komunikasi dengan Dinas PMD, untuk himbau ke kepala desa supaya kalau dapat melalui dana desa juga programkan untuk persiapan pakan ternak,” Ujarnya.
Untuk diketahui lebih lanjut Di tahun 2021, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kab TTS melakukan IB terhadap 500 ekor sapi betina di Kab TTS, dari total IB itu diperkirakan 80 persen akan berhasil. Jika dari total tersebut dan yang berhasil mencapai 80 persen, maka setidaknya akan terdapat 400 ekor sapi unggul ada di Kab TTS. Maka dari itu, diharapkan dengan adanya bibit-bibit sapi genetik unggul yang tersebar di Kab TTS, maka akan menurunkan genetik unggul ke sapi lainnya yang ada, sehingga kualitas sapi di TTS akan kembali membaik. Peternak di TTS belakangan semakin sadar, akan sapi unggul jenis wagio sehingga banyak penternak yang berinisiatif untuk mempersiapkan betinannya, dan meminta bibit wagio dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kab TTS. Sapi wagio ataupun wagio yutakana hasil mix antara bibit wagio dan sapi bali, kualitas daging sangat baik sehingga harga jual cukup tinggi. Oleh sebab itu, peternak mulai tertarik dengan bibit-bibit sapi yang disiapkan oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kab TTS.
“Tren populasi sapi di TTS memang cenderung naik. Di tahun 2021 sesuai data yang kami himpun, jumlah sapi di TTS sebanyak 210. 053 ekor. Tapi data inipun, kami harus perbaharui data yang untuk mengetahui secara pasti populasi sapi yang ada di TTS,” tandas Ari. (Rey)
Sumber : Nkripost