Edukasi Digital Marketing Untuk PKL Kota Padang di Tengah Pandemi Covid-19 Oleh Tim PKM Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Putra Indonesia YPTK
Diterbitkan Jumat, 28 Januari, 2022 by NKRIPOST
NKRIPost Padang – Pelaku UMKM pada sektor informal seperti Pedagang Kaki Lima (PKL) mengalami masa sulit di tengah pandemi Covid-19 yang berlangsung lebih dari 1 tahun.
Dampak pandemi Covid-19 tidak hanya mengancam kesehatan masyarakat, tetapi juga melemahkan perekonomian.
Tidak semua pedagang kaki lima dapat bertahan pada situasi pandemi, bahkan banyak dari mereka yang mengalami penurunan omset penjualan dan memilih menutup tempat usahanya karena terus menerus merugi.
Kebijakan pembatasan sosial dan pembatasan kegiatan masyarakat memperparah kondisi para pedagang kaki lima. Mereka kesulitan melakukan pemasaran secara langsung (onsite) disebabkan lokasi tempat usaha yang biasa mereka gunakan untuk berdagang dilakukan penutupan sementara oleh Pemerintah dan saat dibuka kembali masalah lain yang harus mereka hadapi adalah menurunnya daya beli masyarakat.
Saat pandemi Covid-19, pola konsumsi masyarakat mengalami banyak perubahan. Masyarakat yang terbiasa berbelanja secara langsung atau mendatangi tempat usaha, saat ini mengubah cara berbelanjanya dengan memanfaatkan pemasaran online atau digital marketing.
Perubahan pola konsumsi masyarakat menuntut para pedagang kaki lima untuk lebih aktif melakukan inovasi dan sesegera mungkin beralih pada sistem pemasaran online melalui penggunaan platform digital marketing sehingga pangsa pasar yang dituju akan lebih luas dan memudahkan konsumen untuk melakukan pembelian.
Kawasan GOR Haji Agus Salim Padang merupakan salah satu kawasan yang ramai dikunjungi oleh masyarakat dengan berbagai tujuan, diantaranya olah raga, latihan pacu dayung, berburu kuliner, fashion, dan produk kecantikan. Karena itu, kawasan ini banyak digunakan oleh pedagang kaki lima sebagai tempat usaha.
Pandemi covid-19 yang sedang terjadi berdampak pada kegiatan pemasaran para pedagang.
Hasil wawancara dengan beberapa pedagang kaki lima ditemukan sejumlah permasalahan, antara lain penutupan lokasi jualan di tengah pandemi covid-19 dan sepinya pembeli membuat omset penjualan menurun hampir 50%.
Pedagang kaki lima juga tidak begitu mengetahui tentang bagaimana cara memasarkan produk secara online.
Seperti yang dialami YN, salah seorang penjual makanan dan minuman. Sehari-hari, pria berusia 37 tahun ini berjulan minuman Boba dan Kebab. Ia menuturkan sejak Covid-19 mewabah omset penjualannya menurun dan harapannya ke depan pandemi ini cepat berakhir (22/01/2020).
Nasib serupa dialami oleh LS, pedagang asal Kuranji Padang yang berjualan jus. Sejak merebaknya Virus Corona di kota Padang, pengunjung mulai berkurang dan penghasilannya menurun drastis. Terkadang buah yang sudah dibeli busuk dan terpaksa di buang karena tidak ada pengunjung yang membeli. LS pernah ingin menutup usahanya karena terus saja merugi (20/01/2020).
Salah satu cara yang dapat dilakukan oeh pedagang kaki lima untuk menghadapi permasalahan ini yaitu beradaptasi dengan perubahan situasi. Namun, kurangnya pengetahuan pedagang kaki lima tentang platform digital marketing dan bagaimana cara penggunaannya menjadi hambatan untuk melakukan pemasaran secara online. Untuk itu, pengalihan strategi penjualan ke online sesegera mungkin harus dilakukan.
Menyikapi hal tersebut, tim PKM Universitas Putra Indonesia YPTK Padang yang diketuai Hadi Irfani, ST, M.M dan beranggotakan Rika Wahyuni, SE, M.M dan Yuliarman Mahmuddin, SH, M.M memberikan edukasi digital marketing bagi pedagang kaki lima kota Padang di Kawasan GOR Haji Agus Salim Padang pada hari Sabtu, 22 Januari 2022. Kegiatan edukasi digital marketing dilakukan dengan memberikan pengetahuan tentang apa itu digital marketing? dan Platform apa saja yang dapat digunakan pada digital marketing. Tim juga memberikan buku saku sebagai panduan cara penggunaan platform digital marketing seperti Google, E-Commerce, dan media sosial.
Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat menambah pengetahuan pedagang kaki lima tentang strategi pemasaran secara online dan membantu pedagang kaki lima memasarkan produknya melalui digitalisasi seperti google bisnisku, tokopedia, Shoope, gojek, instagram, facebook dengan aplikasi marketplace dan YouTube. Sehingga produk mereka lebih dikenal dan pendapatan pedagang kaki lima semakin bertambah di masa pandemi Covid-19.
NKRIPost : Padang