PT. Sadewa Karya Tama Temui Pemerintahan Nagari Batu Payuang, Warga sedikit Tenang
Diterbitkan Sabtu, 18 September, 2021 by NKRIPOST
https://youtu.be/q7d9BK_MtaU
Video Penjelasan, Johan Manager PT Sadewa Karya Tama
NKRIpost, Lima Puluh Kota – Proyek Rekonstruksi Perbaikan Jalan di ruas kota Payakumbuh -Setangkai (P. 044) Kabupaten Lima Puluh Kota -Tanah Datar yaitu persisnya di Jorong Pakan Raba’a Nagari Batu Payuang Kecamatan Lareh Sago Halaban yang mengundang keluhan warga kepada pemerintah Nagari akhirnya menemui titik terang.
Kekuatiran masyarakat sebagai mana yang diberitakan NKRI POST Jum’at 17 September 2021 sekarang terjawab sudah, dengan kehadiran Johan selaku Manager Lapangan mewakili management PT. Sadewa Karya Tama (SKT) bertemu dengan Pemerintahan Nagari. Sabtu (18/9)
Dalam pertemuan tersebut Johan selaku Manager PT SKT mengungkapkan terkait pelaksanaan proyek yang sudah sesuai dengan perencanaan awal proyek rekonstruksi jalan.
“Untuk pekerjaan Rekonstruksi perbaikan jalan ini, kami PT. Sadewa Karya Tama sudah bekerja sesuai Teknis dan R. A. B (Rencana Anggaran Biaya) yang di sepakati dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Sumatera Barat yang didalam R.A.B tersebut jelas tidak ada pengerjaan Saluran Air / atau pemasangan gorong – gorong, untuk lokasi di Jorong Pakan Raba’a ini,” terang Johan dengan Nada tegas
Mendengar penjelasan Manager PT SKT yang demikian, Walinagari Budi Margana, SKm kembali menanyakan terkait dampak yang bisa di alami oleh warga.
“Lho kok bisa begitu pak Johan? apakah Tim Teknis yang melakukan survey tak memikirkan akan hal ini? biasanya setiap pengerjaan jalan selalu satu paket dengan salurannya, agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan dan para pemakai jalan,” tanya walinagari dengan serius,
Mendengar pertanyaan Walinagari tersebut, sejenak Johan diam dan sedikit berfikir, kemudian menerangkan lebih lanjut.
“Bahwa dengan kondisi lebar Jalan yang sekarang kita kerjakan di tambah bahu Jalan 75 Cm sampai 100 Cm kiri kanan, tidak lagi bisa membuat parit / saluran, dan jika itu kita paksakan, tentu akan ada penggusuran, seperti Pagar, tiang Iklan, Kios minyak dan lain – lain sebagainya, dan ini jelas butuh proses dan waktu yang lama., serta pembiayaan yang lebih besar, sementara waktu dan besar pembiayaan dari APBD Sumatera Barat untuk Tahun 2021 ini sangat terbatas,” Ujar Johan dengan jelas.
BACA JUGA:
Ditempat yang sama, YW. Dt. Paduko Sati selaku Ketua Bamus Nagari juga menyampaikan pertanyaan terkait solusi yang dapat dilakukan demi menghindarkan warga dari akibat proyek rekonstruksi jalan tersebut.
“Terus kira – kira langkah apa yang harus kita lakukan, agar apa yang menjadi kecemasan warga bisa di atasi?” YW. Dt. Paduko Sati menimpali.
Lebih lanjut dengan spontan Manager Johan menjawab pertanyaan tersebut bahwa hal tersebut merupakan ranah pemerintah.
“Jika demikian agar pemerintahan nagari menyurati Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Sumatera Barat ,sementara saya, sendiri juga akan bicara dengan Direktur Utama PT. Sadewa Karya Tama Bpk Hartomo, selaku atasan saya.” Ucap Johan
“Setelah itu dapat di adakan rapat khusus dan bermusyawarah, antara PU Provinsi Sumatera Barat dengan Kontraktor serta Pemerintahan Nagari, selaku yang mewakili warga, semoga dengan situasi dan kondisi yang sangat sulit ini, mudah – mudahan instansi terkait bisa mencarikan jalan keluarnya, termasuk masalah yang di Simpang Lareh,” imbuh Johan dengan optimis.
Lebih lanjut Johan menerangkan, Jika nanti dapat kesepakatan dengan instansi terkait, untuk pemasangan parit / saluran, Beliau (Johan) menghimbau warga, untuk bisa bekerja sama, dalam pembebasan lahan.
Usai pertemuan tersebut, Pemerintahan Nagari bisa memahami dan akan segera menyurati Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi (PU) Sumatera Barat, dan instansi terkait, tentang permasalahan keluhan warga tersebut.
“Jika demikian kita akan sesegera mungkin menyurati Kepala Dinas PU Provinsi Sumatera Barat dan semua instansi terkait. semoga lancar dan warga tidak merasa khawatir lagi.” kata Walinagari menutup pembicaraannya.
NKRI POST (**)