NKRIPOST

NKRIPOST – VOX POPULI PRO PATRIA

Ketum SPBI Dr. Iswadi Sorot Potongan Aplikasi Ojol Idealnya 10 Persen

Listen to this article

Diterbitkan Kamis, 16 Januari, 2025 by NKRIPOST

Dr. Iswadi, M.Pd.,

NKRIPOST JAKARTA – Ketua Umum (Ketum) Solidaritas Pemersatu Bangsa Indonesia (SPBI) Dr. Iswadi, M.P mengatakan dalam dunia transportasi online yang semakin berkembang pesat, aplikasi ojek online (ojol) telah menjadi pilihan utama bagi banyak orang dalam memenuhi kebutuhan mobilitas mereka. Aplikasi ojol tidak hanya menawarkan kemudahan dalam hal pemesanan dan kecepatan dalam perjalanan, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi bagi banyak orang, khususnya bagi pengemudi yang menjadi mitra. Seiring dengan pertumbuhan yang pesat ini, muncul beragam pertanyaan mengenai model bisnis yang diterapkan oleh penyedia aplikasi ojol, termasuk mengenai besaran potongan yang dikenakan kepada pengemudi atau mitra. Salah satu angka yang sering dibicarakan adalah potongan aplikasi ojol yang idealnya sekitar 10 persen. Hal tersebut disampaikan , Dr. Iswadi, M. Pd. kepada wartawan, Kamis 16 Januari 2025

Alumni Program Doktoral Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta tersebut mengatakan Potongan yang diterima oleh perusahaan penyedia aplikasi ojol dari setiap transaksi yang dilakukan pengemudi menjadi isu yang cukup hangat diperbincangkan. Sebagai perusahaan teknologi, penyedia aplikasi ojol tentunya membutuhkan potongan tersebut sebagai sumber pendapatan untuk menutupi berbagai biaya operasional seperti pengembangan aplikasi, pemeliharaan server, pemasaran, dan layanan pelanggan. Namun, di sisi lain, pengemudi atau mitra juga bergantung pada penghasilan yang mereka dapatkan dari setiap perjalanan yang mereka lakukan. Oleh karena itu, penting untuk menemukan keseimbangan yang adil antara kebutuhan perusahaan dan kesejahteraan pengemudi.

Pada umumnya, besaran potongan yang dikenakan oleh aplikasi ojol dapat bervariasi antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Beberapa aplikasi mungkin memotong hingga 30 persen atau bahkan lebih dari total tarif yang diterima oleh pengemudi. Namun, angka 10 persen sering dianggap sebagai potongan yang ideal dan adil, baik bagi perusahaan maupun pengemudi.

Menurut Akademisi yang juga Politisi muda tersebut Potongan sebesar 10 persen dapat dianggap sebagai titik tengah yang ideal karena sejumlah alasan. Pertama, jika kita melihat dari sisi perusahaan, potongan ini memungkinkan mereka untuk tetap mendapatkan penghasilan yang cukup untuk menutupi biaya operasional dan memastikan kelangsungan bisnis mereka. Potongan yang terlalu rendah bisa menghambat kemampuan perusahaan untuk berkembang dan berinovasi, sementara potongan yang terlalu tinggi bisa menurunkan kepuasan pengemudi dan membuat mereka tidak merasa dihargai.
Kedua, dari sisi pengemudi, potongan 10 persen bisa dianggap cukup adil karena mereka masih menerima sebagian besar tarif yang mereka terima dari penumpang. Ini memberikan insentif yang baik bagi pengemudi untuk terus bekerja dan menghasilkan pendapatan, sekaligus memberikan mereka ruang untuk menutupi biaya operasional pribadi seperti bahan bakar, perawatan kendaraan, dan kebutuhan lainnya. Pengemudi yang merasa diperlakukan dengan adil akan lebih termotivasi untuk memberikan layanan terbaik, yang pada gilirannya akan meningkatkan kualitas keseluruhan layanan aplikasi ojol tersebut.

Ilustrasi

BACA JUGA:

Polemik Pagar Laut Misterius di Tangerang Dan Bekasi, Dr. Iswadi Minta Presiden Prabowo Evaluasi Semua Pihak Terkait

Terkait Tukin Dosen, Dr. Iswadi Soroti Tata Kelola Manajemen Kemendikti Saintek

Dr. Iswadi, M.Pd Respon Soal Pagar Misterius 30,16 Km di Laut Tangerang

Dr. Iswadi, M.Pd mengatakan Untuk menjaga hubungan yang harmonis antara perusahaan aplikasi ojol dan pengemudi, sangat penting bagi perusahaan untuk memperhatikan kesejahteraan pengemudi. Salah satu cara untuk mencapainya adalah dengan memberikan potongan yang wajar, seperti 10 persen. Jika potongan terlalu tinggi, pengemudi mungkin merasa bahwa mereka tidak mendapatkan penghargaan yang sesuai dengan kerja keras yang mereka lakukan. Hal ini bisa menyebabkan pengemudi merasa frustasi dan berkurangnya motivasi untuk bekerja dengan baik. Sebaliknya, potongan yang terlalu rendah mungkin tidak mencakup biaya operasional yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk memastikan layanan tetap berjalan dengan lancar.

Selain itu, perusahaan juga dapat mempertimbangkan untuk memberikan berbagai insentif atau program loyalitas kepada pengemudi. Misalnya, pengemudi yang menyelesaikan sejumlah perjalanan tertentu dalam satu periode bisa mendapatkan bonus atau potongan biaya layanan. Dengan demikian, pengemudi akan merasa dihargai dan lebih termotivasi untuk terus memberikan layanan terbaik.
Dr. Iswadi, M.Pd mengatakan Potongan 10 persen juga bisa berdampak positif terhadap ekosistem aplikasi ojol secara keseluruhan. Dengan potongan yang wajar, pengemudi akan lebih stabil secara finansial dan memiliki lebih banyak kesempatan untuk meningkatkan kualitas layanan mereka. Pengemudi yang merasa puas dengan pendapatan yang mereka terima lebih mungkin untuk memperlakukan penumpang dengan baik dan memberikan pengalaman perjalanan yang menyenangkan. Ini akan meningkatkan tingkat kepuasan pelanggan, yang pada gilirannya akan meningkatkan jumlah pengguna aplikasi ojol.

Di sisi lain, potongan yang wajar juga bisa membuat perusahaan lebih kompetitif di pasar. Dengan menawarkan potongan yang lebih rendah dibandingkan dengan pesaing, perusahaan aplikasi ojol bisa menarik lebih banyak mitra pengemudi, yang akan memperluas jangkauan layanan mereka dan meningkatkan jumlah penumpang yang menggunakan aplikasi. Selain itu, perusahaan dapat meningkatkan citra mereka sebagai penyedia layanan yang peduli terhadap kesejahteraan mitra pengemudi.

Dr. Iswadi, M.Pd mengatakan Meskipun potongan 10 persen dianggap ideal, penerapannya tidak tanpa tantangan. Salah satu tantangan terbesar adalah mempertahankan kelangsungan bisnis perusahaan jika potongan yang dikenakan terlalu rendah. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang teknologi, perusahaan aplikasi ojol memerlukan pendanaan yang cukup besar untuk investasi dalam pengembangan aplikasi, infrastruktur teknologi, serta biaya pemasaran dan operasional lainnya. Jika potongan terlalu rendah, perusahaan bisa kesulitan untuk menutupi biaya-biaya tersebut.

Namun, dengan pendekatan yang tepat, perusahaan dapat mengatasi tantangan ini dengan cara mengoptimalkan efisiensi operasional, memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan produktivitas, serta meningkatkan sumber pendapatan lainnya, seperti layanan tambahan atau kemitraan strategis.

Dr. Iswadi, M.Pd menegaskan Potongan aplikasi ojol yang idealnya sekitar 10 persen adalah angka yang seimbang, yang memperhatikan kepentingan kedua belah pihak: perusahaan dan pengemudi. Potongan tersebut memungkinkan perusahaan untuk tetap memperoleh pendapatan yang cukup untuk mendukung kelangsungan bisnis, sementara pengemudi tetap mendapatkan penghasilan yang adil dan memadai. Dengan menjaga keseimbangan ini, perusahaan aplikasi ojol dapat menciptakan ekosistem yang berkelanjutan, meningkatkan kualitas layanan, dan mempertahankan loyalitas pengemudi serta pengguna.

“Oleh karena itu, potongan sebesar 10 persen dapat dianggap sebagai pendekatan yang bijak untuk memastikan kesuksesan jangka panjang bagi semua pihak yang terlibat.” Tuturnya.**

VIDEO REKOMENDASI:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

REDAKSI: JL. MINANGKABAU TIMUR NO. 19 A, KEL. PS. MANGGIS, KEC. SETIABUDI KOTA JAKARTA SELATAN - WA: 0856 9118 1460  
EMAIL: [email protected]
NKRIPOSTCO ©Copyright 2024 | All Right Reserved