Ginanjar Yoni Wardoyo Calon DPRD Terpilih Apresiasi Atas Kemeriahan Acara Grebeg Suro, Bersih Desa Di Kelurahan Tunggulwulung Kota Malang
Diterbitkan Senin, 29 Juli, 2024 by NKRIPOST
NKRIPOST, KOTA MALANG – Acara tahunan grebeg suro atau bersih desa yang di selenggarakan oleh masyarakat RW 1 hingga RW 6 hari ini sangat menginspirasi seluruh masyarakat. Prosesi penggelaran grebeg satu suro menjadi salah satu tradisi adat budaya lokal satu-satunya yang ada di Kota Malang selain di Jawa Tengah, Bali dan daerah lainnya.
Acara pengelaran bersih desa diaksanakan di Dusun Krajan Kelurahan Tunggulwulung Kecamatan Lowokwaru Kota Malang, Minggu (28/07/2024). Kegiatan barian atau selamatan desa turut hadir RW 1 dan 2 masing-masing 10 RT yang tergabung dalam Kelurahan Tunggulwulung.
Kegiatan bersih desa di gelar satu tahun sekali setiap bulan suro. Dengan maksud untuk mempersatukan masyarakat hidup guyub rukun, damai serta terhindar dari hal-hal negatif.
Saat di wawancarai di lokasi Ridwan Meuraksa mewakili ketua panitia mengatakan, grebeg suro Kelurahan Tunggulwulung mengatakan, proses hajatan di bulan suro tahun 2024 awalnya dilakukan pemasangan janur itu di tanggal 1 Muharram atau 1 suro itu seluruh wilayah Kelurahan Tunggulwulung mulai dari RW 1 RW 6, kemudian untuk tanggal 7 pengambilan air dilakukan oleh sesepuh dan tokoh masyarakat di Kelurahan.
Selanjutnya diadakan di mushola dekat masjid di wilayah Kelurahan Tunggulwulung itu tepatnya tanggal 25 Juli atau malam Jumat tahun 2024 kemudian diadakan acara barian tarian dilaksanakan secara berurutan mulai dari RW 1 dan RW 2 itu bertempat di Punden Krajan.
“Setelah jam 1 siang kemudian barian yang kedua dilaksanakan di RW 3 atau di payung akan dilaksanakan jam 15.00 atau baca salat ashar dilanjut di RW 4 setelah salat magrib dari tempat Balai RW 04 di wilayah bawang yang terakhir penutup dilaksanakan di RW 3 tepatnya di pendopo purwoagung di wilayah RW 5 setelah salat Isya serangkaian rencananya akan dihadiri oleh Bapak Pj. Walikota Bapak Dr. Wahyu Hidayat,” ucap Ridwan Wakil Ketua Panitia.
Jelas Ridwan, kedepan untuk warga Tunggulwulung ini merupakan tradisi penerapannya menjadikan warga yang gemah ripah loh jinawi murah rezeki. Jauhkan hamba sahaya atau galak terutama bagi warga Kelurahan Tunggul Wulung.
“Kegiatan satu suro ini dihadiri oleh Sesepuh
dari tiap-tiap lingkungan kemudian dihadiri juga oleh mantan Lurah Tunggulwulung Bapak Rendy Triatmodjo, kemudian Lurah Tunggulwulung Bapak Imbar dan tidak lupa juga hari ini juga dihadiri oleh anggota DPRD terpilih kota Malang dari Partai Gerindra yaitu Bapak Ginanjar Yoni nanti bulan agustus akan dilantik terima kasih atas kehadiran Bapak Ibu kepada masyarakat TunggulWulung,” syukurnya.
Pak Imbar Lurah Tunggulwulung dalam wawancara singkatnya di lokasi menyampaikan, grebeg satu suro atau bersih desa merupakan suatu kearifan lokal yang memang setiap tahun sudah dijalankan oleh warga sini 70 tahun bisa berjalan dengan baik berdoa kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. “Kita semua diberi kesehatan lancar semuanya seperti itu kemudian merupakan suatu tradisi yang ada di masyarakat Kota Malang khususnya Kelurahan Tunggulwulung Kecamatan Lowokwaru,” jelasnya.
“Seluruh Indonesia mempunyai karifan lokal masing-masing memang sedang transisi dari warga ada aca seperti itu di Tanah Toraja, Bali dan Jawa sudah sebelumnya nih acara ini namanya bersih desa merupakan dari masyarakat bangsa kita yaitu untuk mempersatukan warga kemudian bekerja bersama-sama sesuai keyakinan dan agama masing-masing berjalan dengan baik membangun sinergi dengan warga masyarakat,” tambahnya.
Senada disampaikan Mas Ginanjar Yoni Wardoyo, ST.MT Anggota DPRD terpilih Fraksi Gerindra Dapil Lowokwaru Kota Malang mengapresiasi kegiatan acara bersih desa yang dilakukan setiap tahun dan menjadi wahana pelestarian budaya lokal yang mewakili Kota Malang.
BACA JUGA :
Polres Malang Intensifkan Forum Jumat Curhat, Serap Aspirasi Masyarakat di Desa Peniwen Kromengan
Acara bersih desa yang setiap tahun di laksanakan di kelurahan Tunggulwulung ini merupakan adat budaya masyarakat yang terus dilestarikan. Implikasinya dalam pembangunan Kota Malang adalah menjadi wahana dalam pelestarian adat dan budaya asli kota malang.
Mengajarkan pada generasi penerus akan pentingnya Budi Pekerti kepada sesama manusia dan alam sekitar serta menjaga Kebhinekaan Tunggal Ika. Sehingga agenda ini bukan saja sebuah tontonan, namun sekaligus memiliki nilai tuntunan dan tatanan,” jelas Ginanjar, Minggu sore (28/7).
Dirinya mendukung penuh atas terlaksananya kegiatan grebeg satu suro sebagai bulan yang penuh energi spiritual. Sebagai masyarakat yang berbudaya harus memiliki rasa peduli untuk bisa sama-sama mengikuti kegiatan dengan penuh damai, rukun serta memberikan rasa cinta dan persaudaraan di antara masyarakat.
“Demikian apresiasi yang disampaikan oleh Anggita dewan terpilih Ginanjar Yoni Wardoyo, ST.MT yang turut membersamai warga Tunggulwulung di acara tersebut,” tutupnya. **(Lau Kaza).
