Bupati TTS, Eduard Lioe Pimpin Upacara Hari Pahlawan
Diterbitkan Senin, 10 November, 2025 by NKRIPOST
NKRIPOST TTS – Perjuangan para pahlawan dalam mengusir penjajah dari bumi Indonesia diperingati oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Upacara Peringatan Hari Pahlawan yang digelar di halaman Kantor Bupati TTS, Senin (10/11/2025).
Kegiatan upacara hari pahlawan tersebut berlangsung khidmat dan penuh makna, upacara tersebut di pimpin Bupati TTS, Eduard Lioe SH MH, Yang hadir Forkopimda, Ibu Ketua TP. PKK, Bapak Sekda, Para Staf Ahli, Para Asisten Pimpinan Instansi Vertikal, Pimpinan BUMN/BUMD, Pimpinna OPD, Para kabag dan semua ASN di Lingkup Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Dalam amanatnya, Bupati TTS Eduard Lioe membacakan pesan Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf yang berisi ajakan untuk meneladani perjuangan para pahlawan bangsa.
” Hari ini, di bawah langit Indonesia yang merdeka, kita menundukkan kepala penuh hormat mengenang para pahlawan bangsa. Mereka bukan sekadar nama di batu nisan, melainkan cahaya yang menerangi jalan kita hingga hari ini,” ujar Bupati TTS Eduard Lioe mengutip pesan Mensos.
Amanat tersebut juga menekankan tiga teladan utama pahlawan: kesabaran dalam perjuangan, mengutamakan kepentingan bangsa, dan berpandangan jauh ke depan demi generasi mendatang.
Amanat tersebut juga menekankan tiga teladan utama pahlawan: kesabaran dalam perjuangan, mengutamakan kepentingan bangsa, dan berpandangan jauh ke depan demi generasi mendatang.
Disebutkan pula bahwa perjuangan masa kini bukan lagi dengan bambu runcing, melainkan dengan ilmu, empati, dan pengabdian, namun tetap berlandaskan semangat membela yang lemah dan memperjuangkan keadilan.
Lebih lanjut, dirinya mengingatkan bahwa ” perjuangan masa kini tidak lagi dilakukan dengan senjata, tetapi melalui ilmu pengetahuan, empati, dan pengabdian, dengan semangat yang sama untuk membela yang lemah dan memperjuangkan keadilan sosial” jelas Bupati TTS.
Bupati TTS juga menekankan bahwa” para pahlawan sejati tidak berebut jabatan atau menuntut balasan setelah kemerdekaan diraih, melainkan kembali ke rakyat untuk mengajar, membangun, dan mengabdi. “ Di situlah letak kehormatan sejati: bukan pada posisi yang dimiliki, tetapi pada manfaat yang ditinggalkan,” tegasnya.
” Sebagaimana para pahlawan telah memberikan segalanya untuk Indonesia, kini giliran kita menjaga agar api perjuangan itu tidak pernah padam, dengan bekerja, bergerak, dan berdampak. Pahlawanku teladanku, terus bergerak melanjutkan perjuangan,” pungkasnya.
( DoA)
