Kejari Labuhanbatu Diharapkan Ikuti Kejagung “Dalami” Pengadaan TIK Disdik
Diterbitkan Minggu, 22 Juni, 2025 by NKRIPOST
NKRIPOST.CO, LABUHANBATU – Diharapkan, Kejaksaan Negeri (Kejari) Labuhanbatu Sumatera Utara mengikuti Kejaksaan Agung (Kejagung) mendalami dugaan korupsi pengadaan Peralatan Teknologi Informatika (TIK) di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Labuhanbatu apa bila ada kemiripan modusnya dengan yang ditangani Kejagung.
Diduga, rencana pengadaan TIK dinas pendidikan Labuhanbatu yang menggunakan anggaran puluhan milyar tidak memperhatikan kondisi sekolah penerima. Pasalnya, bisa jadi ada sekolah yang sudah memiliki perangkat TIK tetapi tidak dapat mengoperasikannya karena jaringan internet belum ada.
Seperti di SDN 20 Bilah Hilir, walaupun menerima 15 unit crome book ditahun 2024, tetapi tidak bisa digunakan, karena jaringan wifi belum ada, Sabtu (21/6/2025),”Ada 15 unit cromebook dari Dinas Pendidikan, belum bisa digunakan karena jaringan wifi belum ada. Jadi masih disimpan”, ujar Kasek SDN 20 Bilah Hilir menjawab wartawan.
Terpisah, kasek SD Swasta Bina Darma di kecamatan Bilah Hilir mengatakan, sekolahnya pernah menerima cromebook book ditahun 2022 lalu, tetapi sudah hilang karena dicuri orang tak dikenal.”Saat itu bukan saya kepala sekolahnya, hilangnya peralatan TIK itu sudah dilaporkan” ujar Kasek SD Swasta Bina Darma menjawab wartawan melalui telepon selulernya.
Kepala sekolah SDN 21 Kecamatan Rantau Utara, Minsor mengatakan sekolahnya mendapat alat TIK sejenis cromebook, tetapi bukan ditahun 2024, Kamis (5/6/2025), “Sudah mendapat cromebook, tetapi bukan ditahun 2024, ditahun sebelumnya, ada sekitar 15 unit, sekarang disimpan, ada yang dibawa guru, dan ada yang saya bawa kerumah.Kalau dibutuhkan untuk belajar, kita bawa ke sekolah” ujarnya.
Supiani Kepala sekolah SMPN 1 Bilah Hulu menerangkan, kalaupun sekolahnya sudah menerima enam unit tv sejenis smartsecren dan cromebook untuk pembelajaran digital, tetapi belum dapat digunakan karena terkendala beberapa faktor, diantaranya gedung atau bangunan yang belum ada.” Belum digunakan, karena gedung belum ada dan jaringan wi fi belum dapat menjangkau keseluruh ruang kelas yang ada” ujarnya.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Labuhanbatu, Abdi Jaya Pohan yang baru menjabat kepada wartawan menyatakan, di Labuhanbatu ada 243 SD dan SMP 34 unit. ,”Saya baru menjabat, tetapi akan saya pelajari dulu” ujarnya singkat.
Seperti yang telah dipublikasikan sebelumnya, ditahun 2021, anggaran untuk pengadaan peralatan tekhnologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk SD dengan kode RUP 29439529 sebesar Rp 3.300.000.000.
Ditahun anggaran 2022, untuk TIK SD sebesar Rp 10.375.000.000 dengan kode RUP 34258773, ditahun 2023 Rp 3.500.000.000, kode RUP 41410778, dan dilanjutkan ke tahun 2024.Untuk pengadaan TIK SD ada dua anggaran dengan kode RUP dan jumlah yang berbeda. Di kode RUP 51396497 sebesar Rp 4 000.000.000 dan Kode RUP 51404015 sebesar Rp 700.00.000.
Ditahun anggaran 2025, secara khusus dianggarkan dana sebesar Rp 104.000.000 untuk pengadaan TIK SDN 01 Bilah Hilir dan untuk SDN 27 Bilah Hilir. Bahkan ditahun 2025, untuk sekolah Paud juga ada anggaran untuk pengadaan notebook sebesar Rp 671.987.358.
Disitu juga dinyatakan, pengadaan TIK dimaksud melalui e-purchasing berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 12 tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
Dari surat serah terima barang yang didapat wartawan, penyedia barang tahun anggaran 2024 untuk cromebook SD adalah CV INB yang berkantor di Medan Sumatera Utara. Sedangkan nama barang yang diserahkan Acer cromebook CJ33-R.
Yang menjadi pertanyaan, apakah Dinas Pendidikan Kabupaten Labuhanbatu sudah melakukan penelitian rencana pengadaan yang dibuat dan kebutuhan riil.Selain itu, apakah volume barang yang dibeli sudah sesuai dengan perencanaannya.(ACD)
