Keberanian Alya Anggraini Siswi SMKN 2 Kota Palu yang Protes Pungli di Sekolah Patut Dipuji
Diterbitkan Kamis, 30 Januari, 2025 by NKRIPOST
NKRIPOST JAKARTA – Pendiri Pejuang Pendidikan Indonesia Dr. Iswadi, M.Pd. yang merupakan seorang akademisi yang juga aktif dalam dunia pendidikan, memberikan apresiasi tinggi terhadap keberanian Alya Anggraini, seorang siswi SMKN 2 Kota Palu, yang berani mengungkapkan tindak pungutan liar (pungli) yang terjadi di sekolahnya. Tindak keberanian ini patut menjadi contoh bagi para pelajar dan masyarakat pada umumnya, karena Alya tidak hanya menunjukkan integritas dan rasa tanggung jawab, tetapi juga keberanian untuk berbicara dan melawan ketidakadilan yang terjadi di lingkungan pendidikan.Hal tersebut disampaikan , Dr. Iswadi, M. Pd. kepada wartawan, Kamis 30 Januari 2025
Sebagai seorang pendidik, Dr. Iswadi menilai bahwa sistem pendidikan seharusnya tidak hanya menanamkan ilmu pengetahuan, tetapi juga mendidik siswa untuk memiliki karakter yang kuat dan keberanian untuk membela kebenaran. Di sinilah letak pentingnya peran seorang pendidik untuk memberi ruang bagi siswa untuk berkembang secara moral dan etika, serta mengajarkan mereka untuk tidak takut mengungkapkan yang benar meskipun ada tekanan. Alya Anggraini adalah contoh nyata dari seorang pelajar yang tidak hanya mengutamakan prestasi akademik, tetapi juga memiliki keberanian untuk melawan ketidakadilan di sekitarnya.
Alya Anggraini mengungkapkan bahwa dia mengetahui adanya pungli yang dilakukan oleh sejumlah oknum di SMKN 2 Kota Palu. Pungli tersebut berkaitan dengan beberapa biaya yang tidak transparan, yang dibebankan kepada para siswa, termasuk biaya yang tidak sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Menyadari bahwa hal ini jelas bertentangan dengan prinsip keadilan dan transparansi yang harus dijunjung dalam dunia pendidikan, Alya merasa perlu untuk menyuarakan ketidakadilan tersebut.
Tindakan Alya ini bukan hanya berani, tetapi juga sangat penting dalam upaya menciptakan lingkungan pendidikan yang bersih dari praktek-praktek yang merugikan. Menurut Dr. Iswadi, keberanian Alya seharusnya menjadi titik balik untuk memperbaiki sistem pendidikan, khususnya dalam hal pengelolaan dana dan transparansi administrasi. Sebab, dalam sistem pendidikan yang ideal, tidak seharusnya ada ruang bagi praktik pungli yang dapat menghambat hak-hak siswa untuk menerima pendidikan yang layak.
Kepedulian Alya terhadap masalah pungli juga menunjukkan bahwa dia memiliki rasa tanggung jawab yang besar terhadap kesejahteraan teman-temannya. Sebagai seorang siswa, Alya tentu merasa bahwa tindakan tersebut tidak hanya merugikan dirinya, tetapi juga teman-temannya yang mungkin tidak memiliki keberanian untuk melawan atau bahkan tidak tahu bahwa mereka telah menjadi korban pungli. Dalam hal ini, keberanian Alya mengungkapkan masalah tersebut menjadi sangat penting sebagai bentuk kepedulian sosial.
Dr. Iswadi menambahkan bahwa dalam menghadapi masalah seperti pungli, penting bagi siswa untuk memiliki pengetahuan yang cukup mengenai hak-hak mereka sebagai warga negara. Menyuarakan ketidakadilan yang terjadi di sekolah bukan hanya tentang melawan praktik buruk, tetapi juga tentang membangun kesadaran hukum dan etika di kalangan siswa. Oleh karena itu, Dr. Iswadi berharap agar para guru dan pendidik di SMKN 2 Kota Palu, serta di sekolah-sekolah lainnya, dapat memberikan pemahaman lebih mendalam kepada siswa mengenai hak mereka dalam lingkungan pendidikan, serta pentingnya melawan segala bentuk penyimpangan yang merugikan.
Namun, perjuangan Alya dalam mengungkap pungli tidak datang tanpa hambatan. Banyak pihak yang meragukan keberaniannya, bahkan ada yang mencoba untuk menghalangi upayanya. Tetapi Alya tidak menyerah begitu saja. Dalam beberapa kesempatan, dia menjelaskan bahwa meskipun banyak tantangan yang harus dihadapi, dia merasa bahwa ini adalah langkah yang benar untuk memperbaiki sistem pendidikan di sekolahnya. Alya juga menyatakan bahwa dia tidak takut menghadapi konsekuensi dari tindakannya, karena menurutnya, kejujuran dan integritas adalah nilai yang harus dijunjung tinggi dalam kehidupan sehari-hari.
BACA JUGA:
Presiden RI Prabowo Subianto Tiba Di India Disambut Meriah, Ada Mahasiswa Asal Indonesia
Berkat perjuangannya, pihak sekolah akhirnya merespons dengan melakukan investigasi terkait laporan pungli yang disampaikan oleh Alya. Pihak berwenang di sekolah juga berjanji akan mengambil langkah-langkah untuk memastikan bahwa kejadian serupa tidak terulang di masa depan. Tindakan ini menunjukkan bahwa meskipun tantangan besar dihadapi oleh para pelajar, mereka tetap bisa membuat perubahan positif jika mereka berani untuk berbicara dan beraksi.
Dr. Iswadi mengungkapkan bahwa kejadian ini seharusnya menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak. Pendidikan bukan hanya soal mendapatkan nilai, tetapi juga tentang menciptakan generasi yang memiliki karakter yang kuat, berani membela kebenaran, dan tidak takut untuk memperjuangkan keadilan. Dalam hal ini, Alya Anggraini adalah contoh sempurna dari pelajar yang mampu menggabungkan prestasi akademik dengan nilai-nilai moral yang luhur. Oleh karena itu, Dr. Iswadi berharap agar semakin banyak siswa yang terinspirasi oleh tindakan Alya, dan berani untuk berpartisipasi dalam menciptakan perubahan positif di lingkungan pendidikan mereka.
Alumni Program Doktoral Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta tersebut mengatakan, keberanian Alya Anggraini dalam menentang pungli di SMKN 2 Kota Palu bukan hanya sekadar tindakan berani, tetapi juga merupakan langkah penting dalam menciptakan sistem pendidikan yang bersih, transparan, dan adil bagi semua pihak. Keberanian ini seharusnya tidak hanya dihargai, tetapi juga dijadikan contoh bagi semua pihak yang terlibat dalam dunia pendidikan untuk lebih mengutamakan kejujuran dan integritas dalam setiap langkah yang diambil.**#