Didi Tasidi Ziarah ke Makam Raja Kutai, Minta Karomah dan Mohon Doa Restu Spiritual Jadi Jaksa Agung
Diterbitkan Sabtu, 15 Juni, 2024 by NKRIPOST
NKRIPOST KUTAI KARTANEGARA – Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan Jaksa Agung Tak Boleh berasal dari Pengurus Partai Politik. Putusan ini tertuang dalam nomor 6/PUU-XXII/2024. Putusan MK ini mendapat apresiasi dari berbagai kalangan, karena jabatan Jaksa Agung bukanlah jabatan politik. Di tangan Jaksa Agung inilah diharap keadilan bisa ditegakkan. Itu artinya peluang para profesional bisa menjadi Jaksa Agung tentu akan terbuka lebar.
Berbagai kalangan meyakini, dalam pemerintahan Prabowo – Gibran, akan terpilih Jaksa Agung yang benar-benar profesional dan terbebas dari berbagai kepentingan. Belakangan sejumlah nama tokoh mulai bermunculan, Salah satu nama yang muncul di telinga publik adalah, Ketua Umum Himpunan Advokat Indonesia (HAPI), Dr. Didi Tasidi SH., MH.
Sebagai bukti keseriusannya, Siang itu, suasana hening di Komplek Makam Raja Kutai Kartanegara di kawasan Kedaton Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura mendadak pecah oleh langkah-langkah rombongan yang datang dengan niat ziarah. Di bawah pimpinan Dr. Didi Tasidi, Calon Jaksa Agung 2024, Tim Ditas dan sejumlah wartawan melanjutkan hari dengan mengunjungi makam para raja yang menjadi saksi bisu sejarah panjang Nusantara.
Dr. Didi Tasidi tampak khusyuk berdoa di hadapan makam para leluhur Kutai. Baginya, ziarah ini bukan sekadar ritual, tetapi bentuk penghormatan kepada para pendahulu dan pencarian restu spiritual untuk perjalanan kariernya.
“Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martapura adalah kerajaan tertua di Nusantara, dan hari ini kami bersilaturahmi dengan leluhur untuk meminta karomah dan doa,” ungkapnya penuh hormat dikutip Intuisi, Sabtu (15/6).
Dia juga berharap bisa bertemu Sultan Aji Muhammad Arifin, yang diharapkan akan memberikan dukungan resmi atas pencalonannya.
Setelah ziarah, acara berlanjut dengan dialog di sebuah kafe di Tenggarong, tempat yang menyuguhkan suasana santai namun sarat makna. Di sini, Dr. Didi Tasidi berbicara mengenai berbagai dukungan yang ia terima dari berbagai tokoh penting. Habib Luthfi bin Yahya, misalnya, menjadi salah satu pendukung kuat yang mengharapkan keyakinan penuh dari Didi untuk maju sebagai Jaksa Agung. Nasihat Habib Luthfi menjadi pengingat bahwa dalam perjuangan besar, keyakinan total adalah kunci.
“Saya juga datang meminta restu ke tokoh agama di Pamekasan. ‘Jalur langit’ insya Allah sudah ada,” kata Didi.
Sementara, mengenai permasalahan hukum di Indonesia, menurut Didi, seringkali terjebak dalam sistem penilaian kinerja yang keliru. Aparat hukum, katanya, seringkali terpaksa memperbanyak kasus dan tangkapan demi mengejar jabatan. Ia menegaskan bahwa di bawah kepemimpinannya nanti, kinerja aparat tidak akan diukur dari banyaknya tangkapan, tetapi dari keberhasilan menjaga ketertiban dan minimnya kasus baru.
Dr. Didi Tasidi juga mengungkapkan motivasinya yang tulus untuk menjadi Jaksa Agung. Menurutnya, keinginan ini bukan didorong oleh ambisi finansial, tetapi oleh tekad untuk memperbaiki sistem hukum dan memberikan manfaat bagi masyarakat. Baginya, keberhasilan dalam kehidupan diukur dari seberapa besar manfaat yang bisa diberikan kepada orang lain, bukan dari kekayaan materi.
“Kalau sampai saat ini, rezeki saya dan keluarga sudah cukup. Artinya, bisa tidur di rumah sudah cukup dengan rezeki saat ini,” tegasnya.
BACA JUGA :
Komitmen Didi Tasidi Ingin Jadi Jaksa Agung: Tidak Ingin Diintervensi Pejabat Korup
Intervensi politik menjadi isu penting yang juga dibahas Didi dalam dialog ini. Menurutnya, sejak awal pencalonannya, ia sudah mendapat berbagai tawaran untuk posisi menteri atau wakil menteri, namun ia menolak demi fokus pada reformasi sistem hukum sebagai Jaksa Agung. Dalam waktu dekat, ia berencana bertemu Prabowo Subianto, presiden terpilih, untuk menegaskan posisinya yang independen dari intervensi politik.
Didi menegaskan bahwa meskipun ia tergabung dalam tim relawan pemenangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, ia tidak terikat kontrak politik. Dukungan yang ia terima dari seluruh Indonesia, katanya, murni dan tanpa beban dari pihak manapun, termasuk dari pihak-pihak dengan kepentingan bermasalah.
“Saya tak punya beban dengan siapa pun, apalagi mendapat dukungan dari uang bermasalah. Maka, kami tak ada kepentingan,” tambahnya.
Dengan penuh optimisme, Dr. Didi Tasidi menutup acara dengan keyakinan bahwa ia dan timnya bergerak dengan niat tulus dan tanpa kepentingan pribadi. Acara ini bukan hanya sekadar dialog, tetapi juga manifestasi dari komitmen dan tekad untuk membawa perubahan dalam sistem hukum di Indonesia. “Orang yang paling mulia adalah orang yang paling bermanfaat untuk orang lain. Dan itulah yang menjadi tujuan saya menjadi Jaksa Agung,” pungkasnya. ***(Intuisi)
BACA JUGA :
Sekilas Profil Dharma Pongrekun, Bacalon Gubernur Independen DKI Jakarta
Keraton Kasepuhan Cirebon Dukung Dr. Didi Tasidi Jadi Jaksa Agung
Mazlis Dzikir Nurul Maripat Tegas Mendukung Didi Tasidi Jadi Jaksa Agung: Rekam Jejak Mengesankan
Bunda Ratu Ayu Master Terawang Nama Dukung Dr. Didi Tasidi SH MH Jadi Calon Jaksa Agung
Profil Dr. Didi Tasidi, S.H., M.H
Didi Tasidi Dapat Dukungan Perintis Yayasan Keluarga Besar Pejuang-45 (YKBP-45) Jadi Jaksa Agung
Didi Tasidi Siap Jadi Jaksa Agung, Bila Diberi Kepercayaan Oleh Prabowo Subianto
Didi Tasidi Dapat Dukungan Ketum Organisasi Suara Rakyat Merdeka Jadi Jaksa Agung
Lela Sri Nurlaela, Ketua HAPI Majalengka Dukung Didi Tasidi Jadi Jaksa Agung
Erlangga Dukung Didi Tasidi Jadi Jaksa Agung