Lima Pelaku Prostitusi Online di Atambua Ditangkap Polres Belu, Tarifnya PSK Ini Mencengangkan
Diterbitkan Selasa, 6 Desember, 2022 by NKRIPOST
NKRI POST ATAMBUA – Empat orang Wanita dan satu orang pria yang diduga sebagai pelaku prostitusi (PSK) online di wilayah Atambua, Kabupaten Belu, diamankan aparat Polres Belu saat menggelar operasi pekat Turangga 2022.
Kelima orang tersebut diamankan disalah satu homestay oleh personil Ops Pekat yang dipimpin Kasat Resnarkoba, AKP Syamsul Arifin, SH pada senin kemarin malam tepat pukul 20.00 wita.
Kapolres Belu, AKBP Yosep Krisbiyanto, S.I.K melalui Kasat Resnarkoba selaku Kasatgas Tindak Ops Pekat menuturkan, Kasus prostitusi online ini terungkap berdasarkan laporan masyarakat yang kemudian ditindak lanjuti oleh aparat kepolisian dengan melakukan penyelidikan dan pemeriksaan serta barang bukti di lokasi.
“Tentunya pengungkapan ini berawal dari penyelidikan kita dilapangan, dimana kita mendapat informasi di salah satu hotel di Atambua terjadi praktik prostitusi online. Saat kita tiba di hotel, mereka belum ada yang sedang melayani tamu. Kita lakukan pemeriksaan dan kelima orang yang kita amankan ini mengakui menjadi PSK online dimana umur mereka rata-rata berusia 18-20 tahun.”jelas Kasat Resnarkoba.
“Dan para pelaku prostitusi online ini berasal dari kota Kupang dan kabupaten Kupang. Mereka datang dengan inisiatif sendiri tanpa ada yang menampung atau menjadi Mucikari. Kurang lebih 1 minggu mereka berada di Atambua dan melakukan praktik prostitusi online dengan tarif booking online (BO) berkisar Rp. 400. 000- Rp. 750.000.”tambah Kasat Resnarkoba.
BACA JUGA:
Artis Cynthiara Alona Di Tangkap Polisi Kasus Dugaan Prostitusi Online
Kisah Pilu Gadis Yatim Piatu Di TTS Hamil Diperkosa Pria Tua, Berhenti Sekolah Hingga Di Usir Dari Rumah
Apes, Lima PSK Diamankan Polres TTS
Mantan Kapolsek Tasifeto Timur ini menambahkan, mereka yang terjaring di hari pertama operasi pekat ini, dilakukan pembinaan serta membuat surat pernyataan untuk tidak melakukan praktik tersebut.
“Para Pelaku kita data identitas mereka dan sudah kita berikan bimbingan agar tidak melakukan aktivitas serupa baik di kabupaten Belu maupun daerah lainnya. Kita juga imbau mereka untuk secepatnya pulang ke alamatnya masing – masing”tutup Kasat Resnarkoba.
Untuk diketahui, Operasi Pekat ini akan dilaksanakan selama 15 hari, terhitung dari tanggal 5 sampai dengan 19 desember 2022.
Operasi ini bertujuan untuk menanggulangi penyakit masyarakat (pekat) seperti perjudian, premanisme, prostitusi, minuman keras, narkoba serta gangguan Kamtibmas lainnya guna mewujudkan kamtibmas yang aman dan kondusif, menjelang Hari Raya Natal 2022 dan tahun baru 2023,( * Mau*).