Puluhan Siswa SMA N Lasiolat Ikuti Ujian Sekolah Berbasis Komputer Di Tengah Keterbatasan
Diterbitkan Selasa, 12 April, 2022 by NKRIPOST
NKRIPOST, ATAMBUA – Bertempat di Ruangan Laboratorium komputer SMA N Lasiolat, telah berlangsung ujian sekolah berbasis komputer (USBK) Di sekolah SMA N Lasiolat, Desa Dualasi, kecamatan Lasiolat, Kabupaten Belu,NTT.
Jumlah peserta SMA N Lasiolat yang mengikuti ujian sekolah berbasis komputer berjumlah 69 peserta yang terdiri dari jurusan IPA dan jurusan IPS,
Ujian sekolah berbasis komputer di SMAN Lasiolat berlangsung dari tanggal 11 April hingga 21 April 2022.
Dengan minimnya ketersediaan komputer, sehingga untuk terlaksananya ujian sekolah berbasis komputer dibagi dalam 4 sesi dalam sehari untuk peserta mengikuti ujian sekolah berbasis komputer tersebut.
Jumlah komputer yang di gunakan peserta untuk mengikuti ujian sekolah berbasis komputer, 18 buah komputer,
BACA JUGA:
Atlet Belu Torehkan Prestasi Juara Umum 2 POPDA dan Juara Umum 3 KERJURDA, Ini Harapannya Ke Pemda
Potret Dunia Pendidikan Di Kota Atambua Kabupaten Belu NTT
Meskipun dengan serba kekurangan yang ada, semangat dan antusias dari peserta SMA N Lasiolat cukup tinggi untuk mengikuti ujian sekolah berbasis komputer di ruang laboratorium komputer.
Ketua panitia Penyelenggara ujian sekolah berbasis komputer SMA N Lasiolat , Anselmus Taek, S,pd Mengungkapkan ujian berbasis komputer tersebut memudahkan proses pemeriksaan lembar jawaban.
“Dengan adanya ujian sekolah berbasis komputer, sehingga dapat mempermudah proses pemeriksaan hasil dari peserta didik yang mengikuti ujian,” Ujar Anselmus Taek sembari berharap kepada para peserta giat belajar sehingga dapat menyelesaikan ujian dan mendapatkan nilai yang memuaskan.
Sementara itu Maria Merdiana Fetok, salah satu siswi yang mengikuti ujian sekolah berbasis komputer, mewakili teman temannya mengungkapkan kepada awak media ini saat di wawancarai, dirinya merasa senang dengan adanya ujian sekolah berbasis komputer ini kita bisa mengetahui langsung hasil dari apa yang kita kerjakan, dan merupakan tolak ukur bagi kita untuk mempersiapkan diri sebelum mengikuti ujian.
“Meski dengan keterbatasan alat komputer yang di miliki sekolah kami, semangat dari teman teman cukup luar biasa untuk mengerjakan hasil ujian berbasis komputer.”Ujarnya.
Maria Merdiana Fetok juga mengharapkan pemerintah dapat memberikan perhatian terhadap SMAN Lasiolat yang belum memiliki fasilitas yang memadai.
“Kepada pemerintah kami berharap agar memperhatikan sekolah kami dalam hal ini komputer yang ada sekolah ini masih minim sekali, sehingga saya sangat mengharapkan untuk membantu menyediakan komputer yang lebih banyak lagi sekarang, mengingat komputer saat hanya berjumlah belasan, tetapi untuk peserta yang mengikuti ujian melebihi dari komputer sehingga kita dibagi dalam empat kelompok untuk mengikuti ujian sekolah berbasis komputer,” Harapnya.
Baca Selanjutnya..