6 Cara Membersihkan Penyakit Hati Sesuai Anjuran Islam
Diterbitkan Sabtu, 19 Maret, 2022 by NKRIPOST
6 Cara Membersihkan Penyakit Hati Sesuai Anjuran Islam
Menuju fitrah atau menyucikan hati kembali adalah amalan baik yang memerlukan proses secara rutin. Ada enam cara membersihkan penyakit hati yang bisa diamalkan oleh setiap muslim Sabtu 19/03/2022
Membersihkan hati adalah langkah awal ketika badan enggan untuk beramal sholeh, hati seolah terkunci dan sulit terenyuh, bisa jadi hal ini merupakan salah satu tanda kerasnya hati atau sebutan lainnya hati sedang sakit.
Setelah mengetahui hati sedang sakit, ada baiknya segera mencari obat untuk meredakannya atau membersihkan hati agar kembali menuju fitrah. Obat tersebut bisa dengan mengamalkan enam cara membersihkan hati yang sedang sakit.
Enam cara ini sesuai dengan anjuran Islam. Tak perlu khawatir, seluruh cara ini mudah diamalkan sehingga bisa dilakukan setiap hari agar hati menjadi bersih.
Berikut enam cara membersihkan hati yang sakit sesuai anjuran Islam
1. Berdzikir Setelah Shalat
Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dia yang membaca setelah setiap sholat: Subhanallah 33 kali, Alhamdulillah, 33 kali, Allahu Akbar 33 kali dan melengkapi seratus dengan La ilaha illallah, wahdahu la syarika lahu, lahul mulku wa lahul hamdu, wa Huwa ‘ala kulli syai’in qadir, maka akan diampuni semua dosanya bahkan jika dosa mereka sebanyak buih di permukaan laut,” (HR. Muslim).
2. Berzikir 100 Kali dalam Sehari
Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang mengucapkan ‘La ilaha illallah, wahdahu la syarika lahu, lahul mulku wa lahul hamdu, wa huwa’ ala kulli syai’in qadir’,100 kali tatkala pagi, pahalanya seperti membebaskan 10 budak, dicatat baginya 100 kebaikan, dihapuskan darinya 100 keburukan, dan ia (terbebas) penjagaan dari syaitan pada hari itu hingga petang,” (HR. Al-Bukhari No. 3293 dan Muslim No. 2691)
3. Berdoa Setiap Mengakhiri Percakapan
Lidah merupakan salah satu organ yang tak bertulang. Ia bisa mengucapkan apapun. Semakin banyak berbicara, semakin banyak membuat kesalahan dan berujung pada dosa. Dosa inilah yang dapat membuat hati menjadi sakit.
Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa salla berkata, siapa pun yang duduk dalam sebuah pertemuan dan menikmati pembicaraan yang tidak berguna lalu sebelum bangun/pergi meninggalkan majelis itu berdoa, ‘Subhanaka allahumma wa bihamdika, asyhadu an la ilaha illa anta, astaghfiruka wa atubu ilaika’, maka akan diampuni dosa-dosanya yang mungkin dia lakukan baik yang sengaja atau tidak sengaja dalam majelis itu. (HR. At-Tirmidzi)
4. Berdzikir dan Berdoa Setelah Adzan
Sa’ad bin Abu Waqqas meriwayatkan, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa salla berkata, “Barang siapa yang mengucapkan setelah Adzan, ‘Asyhadu an la ilaha illallah Wahdahu la syarika lahu, wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa Rasuluhu, radhitu billahi rabban, wa bi muhammadin rasulan, wa bil islami dina’, maka dosa-dosanya akan diampuni. (HR. Muslim).
Doa setelah adzan:
اَلنِّدَاءَ : اَللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ اَلدَّعْوَةِ اَلتَّامَّةِ , وَالصَّلَاةِ اَلْقَائِمَةِ , آتِ مُحَمَّدًا اَلْوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ , وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا اَلَّذِي وَعَدْتَهُ , حَلَّتْ لَهُ شَفَاعَتِي يَوْمَ اَلْقِيَامَةِ – أَخْرَجَهُ اَلْأَرْبَعَةُ
Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata,
“Siapa yang mengucapkan setelah mendengar adzan ‘ALLAHUMMA ROBBA HADZIHID DA’WATIT TAAMMAH WASH SHOLATIL QOO-IMAH, AATI MUHAMMADANIL WASILATA WAL FADHILAH, WAB’ATSHU MAQOOMAM MAHMUUDA ALLADZI WA ‘ADTAH’ [artinya: Ya Allah, Rabb pemilik dakwah yang sempurna ini (dakwah tauhid), shalat yang ditegakkan, berikanlah kepada Muhammad wasilah (kedudukan yang tinggi), dan fadilah (kedudukan lain yang mulia). Dan bangkitkanlah beliau sehingga bisa menempati maqam (kedudukan) terpuji yang telah Engkau janjikan padanya], maka dia akan mendapatkan syafaatku kelak.” (HR. Bukhori).
5. Senantiasa Menjaga Wudhu
Abu Hurairah mengatakan, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berkata, “Haruskah saya tidak mengarahkan Anda ke sesuatu yang dengannya Allah menghapus dosa dan mengangkat derajat (Anda).” Mereka berkata: “Ya, Ya Rasulullah”. Ia berkata, “Wudhu dengan benar, bahkan dalam kesulitan, sering pergi ke masjid, dan menunggu dengan penuh semangat untuk sholat berikutnya setelah sholat selesai, itulah Ar-Ribat (ketabahan),” (HR.Muslim).
6. Bertauhid
Abdullah bin Amr mengatakan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berkata, “tidak ada seorangpun di dunia ini yang berkata, ‘Tidak ada yang berhak disembah selain Allah, dan Allah Maha Besar, dan tidak ada kekuatan atau kekuasaan kecuali oleh Allah, (La ilaha illa Allah, wa Allahu akbar, wa la ḥawla wa la quwwata illa billah) kecuali bahwa dosa-dosanya akan diampuni, bahkan jika itu seperti buih di laut,” (Jami` At-Tirmidzi).
(ndik/red)
BACA JUGA:
Keistimewaan Dan Kemukjizatan Al-qur’an Sebagai Pedoman Hidup Ummat Islam