PT CSIL Berikan Penali Kasih/Bonus Kepada Atlit Bulu Tangkis Asahan Berprestasi
Diterbitkan Jumat, 19 November, 2021 by NKRIPOST
NKRI Post, Asahan – Untuk memberikan apresiasi kepada para atlit bulutangkis Asahan yang berprestasi di kejuaraan nasional beberapa waktu yang lalu, Pengkab PBSI Asahan mengadakan syukuran dengan pemberian santunan kepada anak yatim dan pemberian bonus/penali kasih yang bertempat di Hall PT.CSIL di jalan Willem Iskandar kisaran, Kamis malam (18/11/2021) sekira pukul 19.30 wib.
Dalam sambutannya Dodi Sayendra SH Pengkab PBSI Asahan menyampaikan ucapan syukur atas prestasi yang diraih para atlit di Asahan.
“Syukur Alhamdulillah atas prestasi yang di raih atlit-atlit bulutangkis Asahan ini, kegiatan pemberian penali kasih/bonus kepada atlit-atlit bulutangkis Asahan yang berprestasi di kejuaraan Indra Giri Hilir Open 2021 di provinsi Riau dan atlet yang berprestasi di kejuaraan Badan Pengawas Keuangan (BPK) di Kendari Sulawesi Tenggara.” Ujarnya.
Lebih lanjut Dodi Sayendra mengapresiasi para atlit yang telah mengharumkan nama Kabupaten Asahan.
“Berkat kerja keras kalian, giat berlatih sehingga membuahkan hasil yang membuat nama Asahan berkibar di provinsi Riau dan provinsi Sulawesi Tenggara”, ucap Dodi Sayendra SH.
Selain itu juga, Pengkab PBSI Asahan menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pelatih serta Pengprov PBSI yang telah berhasil menciptakan para atlit berprestasi di Kabupaten Asahan.
“Tak lupa saya berterima kasih kepada Bapak Drs.Suripno Ngadimin selaku Pengprof PBSI Sumut dan pemilik Club’ PB Satu Asahan karena telah membimbing seluruh atlit dan pelatih yang ada di kabupaten Asahan sehingga Asahan bisa berprestasi di tingkat nasional maupun internasional.”Imbuhnya.
Kemudian, Dodi memaparkan tentang Sejumlah atlet berprestasi yang telah mengharumkan nama Kabupaten Asahan di kancah nasional.
“Hasil dari kejuaraan bulutangkis yang di capai yakni kejuaraan bulu tangkis Indra Giri Hilir Open 2021 di Riau 1 medali emas, 1 medali perak, 4 medali perunggu, medali emas tunggal remaja putra M.Alpin Prayoga, medali perak juara dua pria usia dini Stroda Saka Sayendra, Rizky Ahmad Manurung tunggal pra usia dini putra medali perunggu, Fauza tunggal usia dini putra, Kayla Zaskia tunggal pemula putri, dan M.Alpin Prayoga berpasangan dengan Tegar Putra Butar-butar.”Jelasnya lebih lanjut.
Disela-sela acara penyerahan bonus kepada para atlit, kepada awak media Drs Suripno Ngadimin pengprov Sumut yang sekaligus pemilik Club’ PB Satu yang didampingi Dodi Sayendra SH Pengkab PBSI Asahan menyampaikan sejumlah agenda yang di rencanakan demi menciptakan para atlit berprestasi di Kabupaten Asahan.
Drs. Suripno Ngadimin yang awalnya memulai karirnya sebagai pemain bulu tangkis membuat sebuah club’ PB Satu Asahan. Dari PB Satu, Ia kemudian terpilih menjadi ketua Pengkab PBSI Asahan. setelah terpilih Ia ingin mengembangkan menjadi lebih baik sehingga Ia mendapatkan kepercayaan di Sumatera Utara terpilih sebagai Ketua Pengprov PBSI Sumut.
Pria asli kelahiran Asahan yang kini memiliki perusahaan sawit Asahan ingin lebih mengembangkan olahraga bulutangkis melalui Perusahaan Sawit yang Ia miliki.
“Dengan PT Sawit di Asahan sehingga terpikir dengan lahan yang ada, saya bangun untuk mengembangkan bulu tangkis di Asahan dan mewakili Sumut.”Ujar Suripno Ngadimin.
“Otomatis apa yang saya bangun ini tidak semata-mata untuk promosi, karena satu pun merek perusahaan tidak pernah saya cantumkan karena ini merupakan sumbangan sosial CSR kepada masyarakat, melalui olah raga ini untuk memajukan bulutangkis di Sumut,”Tambahnya.
Dalam menciptakan para atlit, Suripno Ngadimin menyampaikan segala biaya yang di butuhkan untuk operasional para atlit di bebankan kepada perusahaan.
“Kita menerima hampir semua atlit-atlit ini tidak ada bayaran apapun semuanya di tanggung perusahaan baik dari pelatihan sampai ikut di kejuaraan manapun, dan beruntung dalam satu bulan ini kita meraih kejuaraan open nasional di Riau dan Badan Pengawas Keuangan di Kendari Sulawesi Tenggara, tuturnya.
Suripno Ngadimin selanjutnya membeberkan sejumlah target yang ingin ia capai bersama para atlit Bulu Tangkis di provinsi Sumatera Utara.
“Kalau untuk metode yang saya persiapkan pelatihnya, standart pelatih harus standart internasional, kebetulan bulan yang lalu saya melakukan pelatihan pelatih BWF yang di tunjuk BAC yang mewakili Asia, waktu itu kita laksanakan di Sumut yang di ikuti 16 Pengkab. Setiap Pengkab mengirimkan untuk mengikuti, dalam sejarah bulutangkis selama 40 tahun Sumut belum pernah melaksanakan pelatih-pelatih BWF termasuk yang di laksanakan BAC di Indonesia kita yang pertama.”Ujarnya
Terakhir Suripno Ngadimin berujar akan menciptakan pelatih profesional asal provinsi Sumatera Utara.
“Harapan saya kedepannya kita bukan hanya menghadirkan pelatih tapi tutor dan BWF juga sehingga kita bisa melatih wilayah kita sendiri sudah standart dengan Jawa,” pungkasnya.
Di tempat yang sama Pengkab PBSI Asahan Dodi Sayendra SH berharap dukungan dari pemerintah daerah kabupaten Asahan untuk menciptakan para atlit bulutangkis berprestasi di Kabupaten Asahan.
“Agar kiranya Pemkab Asahan dapat memberikan bantuan kepada kami baik moril maupun materil sehingga anak-anak kami bisa berlatih lebih maksimal lagi dan memiliki prestasi yang lebih gemilang”.”Harapnya.
Dengan proses belajar mengajar yang kini telah kembali di gelar dengan tatap muka, Dodi berharap Pemkab Asahan dapat memberikan solusi kepada para atlit.
“Untuk jadwal latihan saat ini mereka sudah terbentuk, selama pandemi kita di untungkan karena selama pandemi anak-anak tidak sekolah jadi bisa latihan pagi dan sore, tapi setelah pembelajaran tatap muka mereka banyak yang tidak latihan, besar harapan saya kepada Pemkab Asahan agar kiranya bisa membantu atlit dan anak- anak kita untuk memberikan dispensasi belajar mengajar agar mereka bisa berlatih lagi pagi dan sore sehingga kemampuan mereka dan prestasi bisa di pertahankan.”Tuturnya.
“Sesuai pesan Drs Suripno Ngadimin pengprov Sumut yang sekaligus pemilik Club’ PB Satu yang merupakan asli putra daerah kabupaten Asahan berpesan, Kita harus majukan atlit putra daerah Asahan”, maka sampai saat ini pesan dari beliau kita harus memakai pelatih anak-anak dari Asahan, dan alhamdulilah ada 4 pelatih asli didikan dari Bapak Drs Suripno Ngadimin di PBSI Asahan, 2 orang sudah memiliki sertifikat pelatih BWF internasional atas nama Robby Darwis dan Teddy Handoko, mereka merupakan didikan dari PB Satu dan terakhir mereka mewakili Sumut di PON Papua untuk cabang bulu tangkis dan terakhir Robby Darwis memasuki Pelatnas,” Tutup Dodi Sayendra mengakhiri.
Kabiro: Nurlaili.