Kasus Penembakan WNI di Malaysia, Presiden Prabowo Mengaku Sempat Membicarakan Dengan Perdana Menteri Anwar Ibrahim
Diterbitkan Jumat, 31 Januari, 2025 by NKRIPOST
VIDEO: Presiden Prabowo Subianto Buka Suara Soal Kasus Penembakan WNI di Malaysia‼️
NKRIPOST JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto meminta masyarakat untuk lebih mewaspadai penawaran untuk bekerja di luar negeri dari sindikat penyalur tenaga kerja tak terpercaya. Hal ini berkaca dari kasus penembakan warga negara Indonesia (WNI) di Malaysia.
Masyarakat Indonesia, menurut Prabowo, harus mematuhi aturan yang berlaku di tiap negara yang tengah didatangi. Hal ini diungkapkan Prabowo usai menghadiri rapat pimpinan (rapim) TNI-Polri tahun 2025.
“Saya ingatkan bahwa jangan mau ikut-ikut dalam kegiatan ilegal. Kalau nyelundup ke negara asing resikonya negara asing akan bertindak. Jadi rakyat kita jangan mau dibohongi oleh sindikat-sindikat yang berjanji ini, berjanji itu,” kata Presiden Prabowo Subianto di gedung The Tribrata, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis, 30 Januari.
Prabowo mengaku sempat membicarakan kasus penembakan WNI ini dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim pada kunjungan kenegaraan Senin, 27 Januari lalu.
Prabowo berjanji WNI yang selamat dalam peristiwa tersebut akan dipulangkan ke Tanah Air.
“Tentunya berharap ada investigasi, ya kan. Kita waspada, kita ingatkan, tapi kita juga yakin pihak Malaysia akan melaksanakan penyelidikan,” tuturnya.
BACA JUGA:
Presiden Prabowo Subianto Disambut PM Malaysia Anwar Ibrahim di Menara Kembar Petronas Kuala Lumpur
Sebagai informasi, aparat dari Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) melakukan penembakan terhadap sebuah kapal di perairan Tanjung Rhu, Selangor pada 24 Januari 2025, sekitar pukul 03.00 pagi waktu setempat. Insiden ini menyebabkan satu WNI meninggal dunia dan empat lainnya mengalami luka-luka.
Direktur Perlindungan WNI Judha Nugraha sebelumnya mengatakan, berdasarkan keterangan dua korban penembakan yang tengah menjalani perawatan di rumah sakit Malaysia, tidak ada perlawanan dengan senjata tajam terhadap aparat APMM.
Kementerian Luar Negeri RI telah memulangkan jenazah WNI yang meninggal akibat penembakan oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) di Malaysia, Basri kepada pihak keluarga pada Hari Rabu.
Jenazah Basri tiba Rabu sore, pada pukul 15.35 WIB, di Bandara Syarif Kasim II Pekanbaru dari Kuala Lumpur dengan menggunakan penerbangan AK429, kata Kementerian Luar Negeri RI dalam keterangannya, Kamis 30 Januari.
Dari sana, jenazah dibawa melalui jalan darat menuju Pelabuhan Dumai dan menyeberang dengan ferry menuju Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis.
Jenazah diserahterimakan secara resmi dari Kementerian Luar Negeri kepada pihak keluarga dan langsung dikebumikan di hari yang sama.***