Astaga!! Murid SMP Nasrani 5 Medan Babak Belur Dipukuli Guru, Dicekik Sampai Ancam: Anak Anggota Dewanpun Saya Pukul
Diterbitkan Kamis, 22 Agustus, 2024 by NKRIPOST
NKRIPOST MEDAN – Seorang Murid kelas 9 sekolah swasta Nasrani 5 Medan, Sumatera Utara (Sumut) berinisial AWM mendapatkan perlakuan kekerasan oleh seorang oknum gurunya pada (Rabu 21/08/2024) kemarin. Diketahui, AW dipukuli oleh oknum guru matematika berinsial RS.
Menurut AWM, siswa yang mendapat perlakuan kekerasan tersebut, kejadiannya berawal pangkas rambut.
“Memang les pertama pelajaran matematika, kan. Jadi, kebetulan pak RS yang masuk mengajar ke ruangan kami, kelas 9 A. Lalu pak RS menghampiri saya di bangku dan membawa gunting, lalu memangkas saya dan menyuruh lihat kesini katanya, setelah melihat langsung pak RS menampar saya.” Ucap AW kepada Awak media, Rabu (21/8)
Setelah mendapat tamparan oleh gurunya, AW secara spontan memukul meja karena tidak terima diperlakukan kasar.
“saya katakan kok begitu? sambil memukul meja saya, itupun sepontan dan pak RS menampar saya lagi.” Ucap AW.
Melihat AW yang melawan, RS menyuruh AW untuk jongkok di depan kemudian menunjang kaki AW.
“Saya disuruh jongkok di depan. Di depan saya tetap ditunjang kaki saya oleh matematika itu.” Ucap AW.
Tidak tahan mendapat perlakuan tersebut, AW mencoba lari untuk melapor ke kepala sekolah. Namun naasnya, AW tertangkap dan dicekik oleh RS kemudian mengancam AW.
“Karena saya tidak tahan, saya lari untuk melapor ke kepala sekolah. Kebetulan pas di ruangan sebelah, guru matematika itu menangkap saya sambil mencekik saya dan mengatakan melapor kau ke Kepsek, makin dipukuli guru yang lain kau, kata pak RS.” Ungkapnya.
“AW pun disuruh untuk kembali ke kelas untuk mengikuti pelajaran seperti biasa. Namun, setelah pelajaran berlalu, RS yang masuk ke kelas sebelah kembali memanggil AW dan diancam.
“Setelah mata pelajaran pak RS selesai dia masuk ke kelas 9 B, itupun saya dipanggilnya untuk masuk ke kelas 9B dan mengatakan kepada saya, kalau mau perpanjang boleh saja, kutunggu dimana dan cari yang imbang saya, sedangkan anak anggota dewanpun saya pukuli” ucap AW.
BACA JUGA:
Astaga!! Guru Ngaji Ini Tega Sebar Foto Telanjang Kekasihnya, Gegara Tolak Ajakan Berhubungan Badan
Astaga!! Penganiaya Guru SMA Hingga Buta di Rejang Lebong Ternyata Residivis
AW ditemani oleh tulangnya, Rio Anggara Siregar kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada awak media NKRI Post. Rio tidak terima karena kasihan keponakannya diperlakukan kasar oleh gurunya tersebut.
“Saya sedih mendengar cerita keponakan saya ini. Dia anak Yatim piatu. Di rumah juga dia baik dan selalu membantu saya.” Ucap Rio.
Menurut Rio, tindakan RS sudah berlebihan. Rio mengatakan masih banyak hal lain yang bisa dilakukan tanpa harus melakukan kekerasan.
“Padahal sudah dipangkas, tidak perlulah main tangan lagi. Apa salahnya dinasehati. Kita juga dulu pernah sekolah. pasti kita hormat kepada guru kita. Jadi tidak perlulah berlaku seperti itu. Hanya akan merusak mental siswa dan membuat siswa menanamkan kebencian di hati.” Ucap Rio sedih.
Namun setelah dikonfirmasi ke sekolah Nasrani (Rabu 21/08/2024), para guru mengatakan tidak mengetahui masalah ini. Para guru juga enggan memberikan nomor kepala sekolah.
“Kita mau konfirmasi Bu.” Bujuk anggota media NKRI Post. Lalu dengan berat hati guru memberi nomor kontak kepala sekolah. Namun, ketika dichat tidak ada jawaban. Namun, setelah diberitahu permasalahan hal tersebut, kepala sekolahpun akhirnya menanggapi bahwa sama sekali tidak mengetahui hal itu dan mengatakan masih rapat.
Kendati demikian, kepala sekolah berkenan untuk dijumpai besok pada jam 07. 30 WIB.
Namun, ketika hendak dijumpai keesokan harinya (kamis, 22/08/2024) kepala sekolah SMP Swasta Nasrani 5 ternyata berhalangan hadir karena sakit.
“Mohon maaf yang sebesarnya pak, saya tidak bisa datang menyelesaikan persoalan guru saya dengan si AWM karena saya lagi demam, tensi saya naik sampai 176 jadi berjalanpun susah. Saya sudah suruh wakil saya menggantikannya dan wali kelas si AWM ya, pak. Mohon pengertiannya. Terima kasih.” Kata kepala sekolah melalui pesan.
Akhirnya, perjumpaan antara keluarga dan beberapa guru terlaksana sekitar pukul 10:00 WIB dan menemukan solusi perdamaian. Namun, keluarga meminta kadis pendidikan kota Medan untuk menindak guru yang semena-mena memperlakukan kasar agar mendapat efek jera. (LP)