Mahasiswa UIN Sjech M. Djamil Djambek Gelar Aksi Antar Keranda Jenazah Ke Kejari Bukittinggi, Desak Ungkap Kasus Dugaan Politisasi Bansos Baznas
Diterbitkan Jumat, 19 Juli, 2024 by NKRIPOST
NKRIPOST BUKITTINGGI – Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi menggelar aksi unjuk rasa damai di depan Kejaksaan Negeri Bukittinggi, Sumatera Barat ( Jumat (19/7).
Aksi ini dilakukan untuk mendesak Kejaksaan Negeri mempercepat proses hukum terkait dugaan politisasi dalam pendistribusian bantuan sosial beras oleh Baznas Kota Bukittinggi.
“Banyak kasus yang mandek di Kejari Bukittinggi, jadi kita desak kejari untuk mengambil sikap segera terhadap kasus tersebut.” Tandas SlSarwansyah, Presma UIN Bukittinggi melalui keterangan tertulisnya yang di terima media ini, Jumat, (19/7).
Mahasiswa dalam orasinya menyampaikan kekhawatiran bahwa Baznas, yang seharusnya menjadi lembaga independen, telah disalahgunakan untuk kepentingan politik.
Hal ini ditunjukkan dengan adanya foto Walikota Bukittinggi H. Erman Safar, SH, pada kemasan karung beras bantuan.
Selain itu, mahasiswa juga menuntut Kejaksaan Negeri untuk mengusut dugaan mark up harga beras dan penyalahgunaan wewenang oleh Baznas.
Diketahui Sebelumnya, LSM Klinik Hukum Bukittinggi telah melaporkan dugaan tersebut ke Kejaksaan Negeri Bukittinggi.
“Banyak Kasus yang masih mangkrak di Kejari Bukittinggi diantaranya, kasus Baznas yang dilaporkan klinik hukum, Stasiun Lambuang yang belum diusut, Pembangunan kantor Kejari mangkrak, Pemko diduga membeli tanah fiktif yang bersamaan lokasi dengan Yayasan Fort De Kock, Penjualan Toko Aur Kuning yang masih dalam pengawasan Pemko Bukittinggi.” Pungkasnya.
BACA JUGA :
Viral Seruan Aksi Geruduk Kejari Bukittinggi, Kawal Ungkap Kasus Politisasi Bansos Baznas
Direktur Audit Kepatuhan dan Manajemen Resiko Baznas RI, Danang Takdinugraha, membenarkan adanya temuan penipuan dan kegiatan politik praktis dalam pendistribusian bantuan sosial beras di Bukittinggi. Saat ini, Baznas RI sedang memproses kasus tersebut melalui sidang etik.
Aksi unjuk rasa mahasiswa ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk mahasiswa Universitas Andalas.
Mereka berharap Kejaksaan Negeri dapat bertindak tegas dan adil dalam menangani kasus ini.
Di akhir orasi nya mahasiswa meletakkan keranda jenazah di depan kejaksaan kota Bukittinggi tanda telah mati nya penegakan hukum dikota bukittinggi dan mengatakan akan terus mengawal kasus ini dan apabila tidak di tindak lanjuti akan melakukan aksi unjuk rasa kembali dengan membawa masa yang lebih banyak.