Menkes Pastikan Covid 19 Akan Masuk Ke Indonesia Dalam Waktu Dekat, Ini Pesannya!
Diterbitkan Minggu, 26 Mei, 2024 by NKRIPOST
NKRIPOST JAKARTA – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, kasus Covid-19 yang sedang melonjak drastis di Singapura pasti akan masuk ke Indonesia dalam waktu dekat Pasalnya, Indonesia dan Singapura merupakan negara tetangga, yang mana warganya juga sering bolak balik Indonesia-Singapura.
“Karena Singapura tetangga ya dan traffic-nya antara Singapura dan Indonesia juga cukup tinggi, saya rasa sih pasti akan masuk ke Indonesia yang PK ya, kalau enggak salah variannya,” ujar Budi, Selasa (21/5/2024).
Namun, Budi memaparkan, berdasarkan review sementara terkait varian Covid-19 di Singapura, tingkat penularan dan kematiannya sangat rendah.
Dia yakin jika kasus Covid-19 di Singapura ini masuk ke Indonesia, pasti tidak mengkhawatirkan. Apalagi, kata Budi, sebagian besar masyarakat Indonesia sudah disuntik vaksin Covid-19. Selain itu, Budi juga menginstruksikan pihaknya untuk melakukan surveillance.
“Kita lihat, nanti saya akan review biasanya seminggu sekali kita lihat laporan apakah ada varian-varian baru,” jelasnya.
Sementara itu, Budi meminta masyarakat Indonesia tidak perlu panik jika kasus Covid-19 masuk dari Singapura. Sebab, penduduk di Indonesia tidak terlalu berdekat-dekatan, jika dibandingkan dengan Singapura yang padat.
“Yang penting kalau ada demam-demam, batuk-batuk ya langsung tes saja. Tes bisa rapid test, bisa PCR. Kan sekarang sudah banyak. Dan kalau positif ya istirahat,” imbuh Budi.
BACA JUGA :
Dokumen Syarat Dukungan Pilgub DKI Bacagub Dharma Pongrekun Lanjut Verifikasi
Viral!! 4 Wanita Asyik Miras Di kantor Polisi Sikka NTT Ditemani Anggota
Didi Tasidi Dapat Dukungan Relawan Prabowo-Gibran Jadi Jaksa Agung: Akan Surati Prabowo Subianto
Lebih lanjut Kemenkes RI mengajak masyarakat Indonesia tetap waspada terhadap penularan Covid-19 merespons adanya lonjakan kasus di Singapura.
Kemenkes juga mengajak seluruh Masyarakat segera melengkapi vaksinasi Covid-19 khususnya kelompok yang berisiko.
“Tetap protokol kesehatan, menerapkan protokol kesehatan seperti cuci tangan, menggunakan masker bila sakit termasuk di kerumunan/alat angkut,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi, Sabtu (25/5/2024).
Menurut Nadia, kewaspadaan terhadap Covid-19 diperlukan lantaran banyak masyarakat menganggap virus tersebut sudah hilang.
Padahal, diubahnya status pandemi menjadi endemi bukan menandakan bahwa Covid-19 telah hilang.
“Melainkan berada dalam situasi yang terkendali, masih ada kemungkinan munculnya varian/subvarian baru yang berpotensi menyebabkan peningkatan kasus atau kematian pada kelompok lansia dan berisiko,” tambah dia.
BACA JUGA :
Lembaga Anti Korupsi Jawa Barat Dukung Didi Tasidi Jadi Jaksa Agung
TNI Polri Razia Tambang Emas Tanpa Izin di Sekitar Bandara Muara Bungo
Diberitakan sebelumnya, Singapura melaporkan peningkatan kasus Covid-19 pada pertengahan Mei tahun ini. Menteri Kesehatan (Menkes) Ong Ye Kung mengatakan, sebanyak 25.900 penularan Covid-19 tercatat dilaporkan di Singapura, sepanjang 5-11 Mei 2024.
Jumlah ini meningkat sebesar 90 persen, bila dibandingkan dengan 13.700 kasus pada pekan sebelumnya.
Kemudian, diperkirakan jumlah orang yang terinfeksi virus SARS-CoV-2 ini bakal naik signifikan pada akhir Juni 2024.
“Gelombang ini akan mencapai puncaknya dalam dua hingga empat minggu ke depan, yang berarti antara pertengahan sampai akhir Juni 2024,” ujar Ong Ye Kung, dilansir dari The Straits Times pada 18 Mei 2024 melalui kompas.***