Pemecatan Sepihak Driver Elnusa: Korban Teriak Minta Keadilan, Pimpinan Enggan Menemui Awak Media
Diterbitkan Kamis, 25 April, 2024 by NKRIPOST
NKRI POST BANJARMASIN – Suara gemuruh menggema di seantero Banjarmasin ketika dugaan pemecatan sepihak terhadap seorang Driver MT di PT Elnusa Petrofin mulai menyebar. Namun, perusahaan tersebut masih bungkam, tak bersedia menanggapi tudingan tersebut.
Kasus yang diduga terjadi pada 2 Mei 2023 itu baru terungkap ketika sang korban, yang diketahui bernama RI, mengungkapkannya di depan tim pengacaranya dan media pada Rabu (24/04/2024).
RI menceritakan bahwa awal mula masalah bermula saat ia dipanggil oleh oknum perusahaan berinisial B. Oknum tersebut mengklaim adanya laporan dari masyarakat tentang pelanggaran yang dilakukan mobil tangki yang dikendarai RI di pinggir jalan daerah Kelurahan Belitung, Banjarmasin Barat. Namun, RI bersikeras bahwa pada saat kejadian, ia sedang tidak masuk kerja.
“Dari mana asal tuduhan ini? Saya sedang off pada saat itu,” ungkap RI, yang didukung dengan bukti surat Pertamina Patra Niaga yang menunjukkan bahwa pada tanggal kejadian, ia tidak masuk kerja.
BACA JUGA :
Air Mata Seorang Janda Jatuh, Saat Menerima Kunci Rumah Dari Driver Pemkab TTS
Pembunuh Driver Ojol di Tanah Abang Dua Bulan Buron Akhirnya Ditangkap Polres Metro Jakarta Pusat
Astaga!! Driver Ojek Online Jamah Organ Intim Siswi SMP, Begini Nasibnya!
Terlepas dari kejanggalan tersebut, oknum B tidak hanya memanggil RI, tetapi juga melaporkannya kepada perusahaan dan memerasnya.
Akibatnya, RI dihentikan dari pekerjaannya sebagai driver mobil tangki.
Namun, setelah tidak terbukti melakukan pelanggaran, RI diberikan pekerjaan kembali untuk melakukan pengantaran BBM.
Namun, masalah tidak berhenti di situ. RI mendapatkan surat PHK pada tanggal 2 Mei 2024, tanpa alasan yang jelas.
RI merasa terkejut dan tidak terima dengan perlakuan ini, terutama karena bukti yang disodorkan oleh perusahaan tidak konsisten dengan kejadian sebenarnya.
RI berharap agar PT Elnusa Petrofin bisa mengembalikan nama baiknya dan mengusut tuntas oknum yang melakukan pemerasan.
Namun, saat media mencoba mengkonfirmasi tudingan tersebut kepada Direktur Utama Elnusa, mereka gagal mendapatkan jawaban.
Bahkan, pesan dari pihak keamanan perusahaan menyatakan bahwa pimpinan tidak berkenan untuk ditemui.
Kekecewaan meliputi para awak media yang tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan. Pertanyaan tentang kapan pimpinan perusahaan dapat dijumpai juga tidak mendapat jawaban yang pasti.
Dalam keadaan seperti ini, keberadaan pimpinan tampaknya terkait erat dengan koordinasi pusat mengenai kasus ini. (yusi)
