Insting Membangun Dari Epyardi Asda Untuk Sumatera Barat Yang Lebih Maju
Diterbitkan Sabtu, 9 Maret, 2024 by NKRIPOST
NKRIPOST JAKARTA – Capt. H. Epyardi Asda Dt. Sultan Majo Lelo, M. Mar, adalah Bupati Solok Provinsi Sumatera Barat, adalah seorang pengusaha dan politisi Partai Amanat Nasional (PAN). Bupati Epyardi Asda sering juga disebut dengan Bupati Viral di media sosial. Selain itu Epyardi Asda juga dengan sosok Bupati yang tegas. Namun dibalik sosoknya yang viral itu, di tangannya pula Kabupaten Solok semakin dikenal dengan berbagai prestasi di Tingkat Nasional.
Untuk mengetahui lebih dekat Epyardi Asda, yang pernah 15 tahun menjadi anggota DPR RI, seorang pengusaha, juga sebagai salah seorang Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN), mengapa mau menjadi seorang Bupati.
untuk mengatehui lebih dalam Nkripost.co. melakukan wawancara ringan dengan Bupati Epyardi Asda di Jakarta, Rabu 5 Maret 2024.
Nkripost memancing apa sebenarnya yang mendorong Epyardi Asda mau menjadi Bupati Solok, dan apa yang telah dilakukannya untuk Sumatera Barat pada saat masih menjadi anggota DPR RI selama tiga periode.
Menurut Epyardi Asda, sebagai seorang politisi dirinya memiliki insting harus bisa melakukan sesuatu untuk kampung halamannya.
“ Saya sebagai politisi itu sudah punya insting dan perasaan sebagai mana poltisii itu, harus nya bisa melakukan sesuatu, untuk daerah atau kampung halaman. Berdasarkan pengalaman saya lebih kurang 3 periode ya, di DPR RI.” Tutur Epyardi Asda saat ditemui di kediamannya di bilangan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Rabu (5/3/2024)
Kemudian dia juga ingin memberikan warna dan memperjuangkan pembangunan untuk Sumatera Barat, meski pada saat pertama terpilih sebagai anggota DPR RI dia adalah berasal dari Partai PPP, namun dalam perjuangannya dia berjuang utuh untuk Sumatera Barat secara keseluruhan termasuk Mentawai.
“ Di mana waktu di DPR RI saya itu cukup memberi warna. Banyak pejuangan pejuangan yang sudah kami lakukan untuk pembangunan Sumatra Barat. Termasuk mentawai sendiri, walaupun waktu itu partai saya PPP tidak signiifikan di Mentawai.” sebutnya.
Menjawab pertanyaan Nkripost, mengapa mentawai juga menjadi perhatiannya padahal suara PAN tidak cukup signifikan di Mentawai,
“Karena saya anggota DPR RI, Saya banyak masukan kementawai. Termasuk jalan-jalan nasional itu, rata-rata saya yang memperjuangkan. Dulu tidak ada jalan nasional di Mentawai.” Ucapnya mengisahkan.
BACA JUGA:
Kabupaten Solok Raih Penghargaan Anugerah Meritokrasi Tahun 2023 Dari Komisi ASN
Epyardi Ada mengatakan dia banyak menerima masukan dari berbagai pihak tentang potensi Mentawai yang belum tersentuh pada waktu itu. Epyardi Asda berkeingninan pembangunan itu harus merata dan berkeadilan. Menurut Epyardi Asda dia sangat gigih memerjuangkan jalan nasional di Mentawai karena saat itu dia duduk di Komisi V.
“ Beberapa tahun di periode saya yang kedua dan ke tiga itu, rata-rata tujuan saya Mentawai karena saya ingin Sumatera Barat itu maju dan juga khusunya pembangunan berkeadilan. Mentawai bagian dari Sumatera Barat tetapi mereka sangat jauh tertinggal.” ujar Epyardi.
Di mata Epyardi Asda Mentawai memiliki potensi Alam yang cukup bagus, dan menjadi tujuan wisata nasional.
“ Kalau dilihat dari potensi alamnya bagus, bahkan kita sadar bahwa Mentawai itu termasuk daerah tujuan wisata inter nasional. Orang bule tahu nya Mentawai.” urai Epyardi lagi.
Sementara Pemerintah belum sepenuhnya memperlihatkan kepeduliannya kepada Mentawai, belum banyak terlihat yang dilakukan untuk Mentawai dalam beberapa periode.Sebagai anggota DPR RI pada waktu itu, menurut Epyardi Asda mentawai itu memiliki potensi seperti Bali.
“ Dari segi apa pun mentawai itu tak kalah dengan Bali. Baik pasilitas alamnya, termasuk budaya mereka.” Ungkapnya.
Melihat potensi Mentawai yang sedemikian besar, tapi belum tersentuh pembangunan dengan baik dan merata, itulah yang mendorongnya selalu memperjuangkannya sehingga Mentawai bisa mendapatkan pembangunan yang merata seperti daerah lainnya di Sumatera Barat.
Sebagai anggota Komisi V DPR RI waktu itu, Epyardi Asda juga mendapat sokongan dari anggota lainnya, dorongan juga diberikan oleh anggota DPR lainnya yang berasal dari PDI P pada waktu itu.**
( Bersambung)