Anies Baswedan Anggap Jateng Bukan ‘Kandang Banteng’ Lagi, Ganjar Siap Seruduk
Diterbitkan Selasa, 26 Desember, 2023 by NKRIPOST
NKRIPOST JAKARTA – Anies Baswedan, cukup percaya diri dengan kampanyenya yang mampu meraih banyak suara di Jawa Tengah. Capres nomor urut 1 ini bahkan meyakini bahwa Jateng, bukan basis PDI Perjuangan, atau dikenal istilah Kandang Banteng lagi.
Bukan tanpa alasan, Anies Baswedan merasa banyak masyarakat di Jawa Tengah yang mengaku ingin mendapat perubahan baru di pemerintahan saat ini.
“Saya rasa nuansa perubahan ini semakin terasa. Jadi banyak menginginkan perubahan itu dan semakin menonjol,” terang Anies Baswedan, Senin (25/12/2023).
Anies bahkan menilai bahwa era Jateng sebagai kandang banteng sudah mulai meluntur. Pasalnya pemenang parpol sejak periode 1999-2019 lalu sudah mulai berubah.
“Kalau disebut kandang, itu periode sebelum-sebelumnya. Tapi sekarang rakyat ingin perubahan, tidak hanya di 1 partai, tapi partai-partai lainnya,” klaim Anies.
Bahkan ia sedikit tak yakin jika Jawa Tengah atau Jateng ini hanya diidentikkan dengan satu partai saja, yakni PDIP. Masih banyak partai yang berkembang dan punya potensi menguasai Jateng.
“Kalau dibilang Jateng [kandang banteng], Jateng ini tempat yang bervariasi, sebetulnya kan bukan satu partai saja,” terang mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Anies tak memungkiri, bahwa beberapa wilayah memang didominasi dengan partai berlambang banteng moncong putih ini. Tapi tak seharusnya Jateng dianggap juga menjadi kandang banteng.
“Bukan satu provinsi didominasi oleh satu partai saja. PKB ini juga punya kekuatan yang tidak kalah besar di Jateng. Jadi kami optimistis bahwa perubahan ini terasa di sini,” kata dia.
Perebutan suara utuk dukungan para kandidat capres-cawapres di Pemilu 2024 memang sedang berlangsung. Sejauh ini Pulau Jawa dianggap paling potensial mendulang suara terbanyak.
Hal ini tentu menjadi sasaran bagi masing-masing kandidat untuk menarik banyak suara dari setiap lapisan masyarakat. Tak melulu dari latar belakang, setiap warga yang memiliki visi sama dengan para kandidat menjadi target para tim pemenangan masing-masing paslon.
Seperti diketahui, istilah kandang banteng di Jateng memang sudah menjadi rahasia umum di kalangan masyarakat. Meraih suara di Jawa Tengah memang harus banyak bersinggungan dengan PDIP termasuk partai-partai koalisinya.
BACA JUGA:
Akankah Dua Anak Kandidat Capres, Alam Ganjar dan Mutiara Baswedan Ikut Terjun Ke Dunia Politik
Meilina Siregar Apresiasi Prof Mahfud MD Ikuti Debat Cawapres, Tampil Tenang dan Santun
Terpisah, Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo mengingatkan para oknum yang ingin memecah belah dan mengganggu kondusifitas di Jawa Tengah untuk berhati-hati. Konteks yang dimaksud dalam Pemilu 2024 ini, Ganjar mengingatkan bahwa Jawa Tengah merupakan kandang banteng yang merupakan istilah basis PDI Perjuangan.
Ganjar tak menampik bahwa Jawa Tengah menjadi salah satu lumbung suara yang cukup diminati kandidat lain untuk mendapat suara. Maka dari itu gangguan pasti akan datang dan harus tetap diawasi.
“Kami ingatkan ke semuanya, hati-hati karena di Jateng [Sragen] ini semua tertarik. Semua pengin datang, nanti kalau ada cara-cara yang tidak benar, memaksakan intimidasi, seruduk, itu baru banteng namanya,” kata Ganjar dikutip Senin (25/12/2023).
Lebih lanjut, mantan Gubernur Jawa Tengah ini mengingatkan Jawa Tengah merupakan rumah mereka. Dengan demikian pintu harus tetap dikunci dan dijaga dengan baik.
“Kandang Banteng, pertahankan bantengnya. Yang PPP semuanya kunci, jangan sampai di-kritikiti, atau dipitili. Ada yang tiba-tiba masuk pelan-pealn harus hati-hati. Termasuk Hanura dan Perindo [harus hati-hati],” terang Ganjar dalam kampanyenya.
Ganjar bahkan meyakini suara di Jawa Tengah untuk paslon nomor urut 3 akan solid. Termasuk juga para caleg yang akan ikut dalam Pileg 2024 nanti.
Tak hanya itu, ia meyakini seperti Kabupaten Sragen yang baru-baru ini ia kunjungi, termasuk Kota Solo yang mayoritas basis PDIP, akan mempertahankan suara untuk kemenangan Ganjar-Mahfud.
“Kalau Sragen, [Kota] Solo insyaallah solid. Karena kita sudah memastikan sebelum saya datang, mereka sudah bekerja,” kata dia.
Pernyataan Ganjar bukan berarti takut kehilangan suara di Jawa Tengah. Ia tetap membiarkan kandidat lawan untuk meraih suara.
Meski begitu, Ganjar cukup yakin bahwa PDI Perjuangan bisa menang di Jawa Tengah. Terlihat dari Pilpres 2019, PDIP menang telak di wilayah tersebut.
Pengingat dari Ganjar untuk kadernya bukan tanpa alasan, pasalnya kandidat Paslon nomor urut 1, Anies-Muhaimin sedang mengincar suara di Kudus dan Demak sebesar 41 persen suara.
Jumlah angka yang besar ini tentu menyita perhatian tim pemenangan Ganjar-Mahfud. Disamping tetap waspada, mereka juga cukup yakin bahwa Jawa Tengah akan meraih suara yang sama seperti 2019 kemarin.
“Saya kira Jateng sudah menunjukkan hasil itu, semua pendapat saya hormati. Kita juga bukan orang yang khawatir kok, kita optimistis,” kata Ganjar.
Masa kampanye saat ini betul-betul dimanfaatkan seluruh para kandidat untuk menunjukkan tajinya. Tawaran misi dan visi disebar untuk meyakinkan pemilih menggunakan hak suaranya pada 14 Februari 2024.
Ganjar Pranowo, capres nomor urut 3 pun mengaku ia tak segan menggerakkan pendukungnya untuk ‘menyeruduk’ lawan yang datang dengan cara mengintimidasi di Jateng.
Meski begitu, Ganjar tak mempersoalkan dengan datangnya sejumlah lawan lain untuk meraih suara banyak di Jateng.
Ia meyakini, hingga kini kandang banteng masih menjadi istilah mengakar para pendukung PDI Perjuangan menuju Pemilu 2024 mendatang.(**)