Wamenag Syaiful Dasuki Terima Kunjungan Dubes Pakistan, Bahas Ini!
Diterbitkan Rabu, 29 November, 2023 by NKRIPOST
NKRIPOST JAKARTA – Wakil Menteri Agama (Wamenag) H. Syaiful Rahmat Dasuki menerima kunjungan Duta Besar Pakistan di Kantor Kementerian Agama Jakarta, Selasa (28/11/2023)
Dalam pertemuan tersebut, Dubes Pakistan Ameer Khurram Rathore menyatakan keinginan negaranya untuk dapat membangun kerjasama penguatan moderasi beragama dengan Indonesia.
“Kami dari Kedutaan Besar Pakistan beserta dengan rombongan lainnya, hadir di sini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman bersama dan kerjasama di bidang moderasi beragama, demokrasi, pendidikan, keberagaman dan lainnya,” kata Duta Besar Pakistan Ameer Khurram Rathore, dikutip dari laman resmi wamenag, Selasa (28/11/2023).
Lebih lanjut, Duta Besar Pakistan Ameer Khurram Rathore yang turut mengajak perwakilan ulama-ulama Pakistan juga mengungkapkan keinginannya untuk belajar terkait pengelolaan organisasi masyarakat keagamaan di Indonesia.
“Seperti kita ketahui, Indonesia memiliki pengalaman panjang dan best practices terkait dengan pengelolaan organisasi masyarakat. Indonesia bahkan memiliki ormas agama besar yang memberikan banyak pengaruh kepada kehidupan mayarakat seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah,” kata Dubes Ameer.
“Karena pengalaman ini, kami ingin belajar dari Indonesia,” imbuhnya.
BACA JUGA:
Wamenag Syaiful Respon Kabar Biaya Haji Rp 150 Juta: Itu kan Usulan dan Masih Dibahas
Wamenag Saiful Kenang Narasi Cebong Dan Kampret, Ajak Hentikan Politik Identitas
Sementara itu,.Wamenag Syaiful Rahmat Dasuki menyambut baik rencana dari Pakistan. Ia mengungkapkan, saat ini Indonesia terus berupaya untuk mensosialisasikan penguatan moderasi beragama bukan hanya di dalam negeri, tetapi juga kepada masyarakat di berbagai belahan dunia.
“Tentu merupakan suatu kehormatan yang sangat baik dan kami berharap hubungan antara Pakistan dan Indonesia, terutama di bidang agama semakin erat,” kata Wamenag.
Ia juga mengungkapkan, ada empat indikator moderasi beragama yang mampu menjadi pilar penting bagi terciptanya stabilitas dan pembangunan bangsa. Empat indikator tersebut adalah komitmen kebangsaan, toleransi, anti kekerasan, serta menghargai budaya lokal.
“Indonesia dapat kokoh sampai saat ini karena Pancasila. Pancasila yang menyatukan kami dari berbagai perbedaan yang jumlahnya sangat beraneka ragam. Pancasila dirangkum dari berbagai budaya lokal yang berkembang di Indonesia,” ujar Wamenag Saiful Rahmat Dasuki.