Rocky Gerung : Curiga Ada Permaianan Busuk Di Balik Putusan MK Soal Usia Cawapres, Memang Di Siapkan
Diterbitkan Selasa, 17 Oktober, 2023 by NKRIPOST
NKRIPOST,JAKARTA – Pengamat politik, Rocky Gerung, mengkritik keras putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal batas usia calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).
Sebagaimana diketahui, MK telah memutuskan bahwa orang yang berusia di bahwa 40 tahun boleh mencalonkan diri sebagai capres dan cawapres asalkan pernah terpilih melalui Pemilu.
Artinya, orang yang pernah menjadi anggota legislatif ataupun Kepala Daerah boleh mencalonkan meski usianya di bawah 40 tahun.
Baca Juga: Kubu Ganjar Pranowo tak takut jika Jokowi akhirnya labuhkan hati ke Prabowo Subianto: Kita punya…
Keputusan ini pun menuai kritik dari berbagai pihak. Pasalnya, putusan ini dianggap sebagai semata-mata pemulus bagi anak Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, agar bisa maju sebagai cawapres 2024.
Terlebih, Anwar Usman sebagai Ketua MK merupakan saudara ipar dari Presiden Jokowi. Hubungan keluarga ini menimbulkan kecurigaan bahwa putusan MK tidak akan murni.
Rocky Gerung sendiri menilai bahwa ada kongkalikong antara Ketua MK dan Presiden Jokowi di balik putusan ini.
Menurutnya, segala drama terkait peninjauan aturan batas umur capres dan cawapres ini sebenarnya telah diatur sedemikian rupa agar hasilnya sesuai keinginan Presiden Jokowi.
“Jadi memang diatur supaya harus lolos, apa yang diinginkan Presiden Jokowi harus terjadi,” katanya, sebagaimana dikutip Hops.ID dari kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Selasa, 17 Oktober 2023.
“Jadi apa pun, orang kan sebetulnya kita dari awal merasa ya tunggu di ujung ini apa sih sebetulnya. Di soal ada pemanasan, tapi kemudian semua di-prank, diprank oleh Ketua Mahkamah Konstitusi yang juga pasti habis telepon-teleponan dengan Presiden Jokowi. Dan Jokowi tentu memantau keadaan itu,” sambungnya.
Bahkan, menurut Rocky Gerung, adanya perbedaan pendapat (dissenting opinion) di antara para hakim soal batas usia capres dan cawapres ini sebenarnya juga bagian dari scenario.
“Tapi memang disiapkan skenario supaya seolah-olah ada perbedaan pendapat nanti kemudian dianggap bahwa udah itu sudah jadi keputusan final,” katanya. Bukan hanya itu, Rocky Gerung bahkan juga mencurigai bahwa keberadaan Presiden Jokowi ketika pembacaan putusan sudah diatur sedemikian rupa.
Seperti diketahui, Presiden Jokowi sedang berada di China ketika MK membacakan putusan. Sang Kepala juga akan melanjutkan perjalanan ke Arab Saudi.
Rocky Gerung menduga-duga bahwa jauh sebelum pembacaan putusan, Presiden Jokowi dan Ketua MK sebenarnya telah membicarakan soal ini.
Dalam bayangannya, Presiden Jokowi meminta Anwar Usman untuk mengabulkan gugatan syarat batas usia capres dan cawapres agar Gibran bisa maju di tahun 2024 “Alibi itu pun sudah disiapkan dari awal. Bahwa nanti saya akan pergi, tetapi Anda tahu bahwa ujungnya adalah harus meloloskan… dia enggak bilang putra saya, dia bilang kamu harus loloskan keponakanmu,” kata Rocky Gerung.
“Kira-kira begitu. Kita bisa bayangin ya sebulan lalu di meja makan,” tambahnya.*( hops/nkripost )
