Pengerjaan Proyek Jembatan Cibayun Cimanggu Mangkrak, Tidak Dilengkapi Papan Proyek
Diterbitkan Sabtu, 6 Agustus, 2022 by NKRIPOST
NKRIPOST,Bandung Barat. – Layak di pertanyaan terkait proyek jembatan di pasir embe yang berada di RW 15, Desa Cimanggu, Kecamatan Ngamprah, KBB, pasalnya, pengerjaan proyek yang sudah hampir satu Bulan mangkrak berenti entah kapan di lanjutkan lagi.
Selain mangkrak proyek tersebut tidak di lengkapi papan proyek seolah-olah tidak ingin di ketahui warga Masyarakat juga Media.
Jelas jika semua pengerjaan proyek yang memakai Anggaran Pemerintah wajib memasang papan proyek (papan informasi) kalau tidak ada itu melanggar UU no 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik.
Menurut sumber berinisial ( YN) mengatakan masalah anggaran proyek jembatan di Desa Cimanggu kepada media NKRIPOST jum’at 5/8/2022.
“Setahu saya proyek jembatan yang di cibayun itu anggaran Pokir dari salah satu Anggota Dewan di KBB,
tapi uang untuk pembangunan waktu tahun 2021 itu tidak cukup lalu di kembalikan lagi oleh pejabat Desa dan Bendahara, terus belum ada kelanjutannya lagi, tetapi di catetan Kecamatan harus melengkapi LPJ dan lain-lain”, tuturnya.
“Nah untuk yang sekarang ada lagi proyek jembatan baru mulai dan Dewannya masih yang sama, cuma Anggarannya Rp,150 juta kurang dikit”, katanya
“Jadi untuk proyek jembatan yang dulu tahun 2021 tidak jadi, dengan alasan Anggaran tidak akan mencukupi hanya Rp50juta jadi di kembalikan lagi”, terangnya.
“Mungkin dari kami sebagai warga Masyarakat berharap jembatan bisa selesai dan harus bagus pengerjaannya”, tandasnya.
BACA JUGA:
Masyarakat Taput Tagih Janji Pemprovsu Bangun Jalan dan Jembatan Senilai Rp2,7 T
Ambruk Pasca Gelombang Tinggi, Prajurit Pasmar 3 Terjun Bantu Masyarakat Jembatan Puri
Saat di temui di kantor kecamatan Ngamprah sebagai mantan PJ Desa Cimanggu tahun 2021 (Dadang) mengatakan tidak tau siapa yang bikin proposal tau tau pas jadi PJ menerima Anggaran Bankeu buat proyek jembatan.
“Saya menjabat PJ pada tahun 2021 menjelang Pilkades, kalau untuk masalah pembangunan di kampung Cibayun pasir embe, saya tidak tahu itu yang bikin proposal, tau tau ada anggaran dari Bankeu dengan nilai uang 50juta, setelah di cek lokasi oh ini pasti ga bakalan cukup dengan uang segini, terus saya ngobrol dengan yang lain, ya udah di kembalikan saja, daripada kita harus nombok ya di kembalikan ke irja”, ujarnya.
“Kalau untuk jumlah uang di kembalikan berapa dan kepada siapa uang, tidak mungkin saya kemukakan disini, saya tidak tahu itu pengajuan tahun berapa, cuma saya tau-tau menerima Bankeu dengan anggaran 50jt dan saya cek lokasi di ukur hampir 11 meter paling paling uang itu cuma buat beli batu saja untuk kanan kiri ga kan cukup buat jembatan,” ujarnya mengakhiri.
Terpisah tim pendamping dari salah satu Dewan bernama (iza) saat di wawancara awak media TIM NKRIPOST (05/07/2022) Ia menjelaskan kronologis hingga terjadi satu proyek dua anggaran.
“Terkait jembatan yang ada di RW 15, Desa Cimanggu, memang itu berawal dari aspirasi Masyarakat yang memang jembatan itu sering dilalui oleh para petani, pihak dari RW setempat yang ada disana waktu itu datang ke kita untuk melaksanakan pembangunan jembatan karena, jembatan disana memang sudah tidak layak karena memakai Bambu,” tuturnya.
“Khawatir ada korban nanti disana ketika melintas di saat cuaca buruk, karena ketahanan Bambu tidak bisa tahan lama, setelah itu kami menyerap aspirasi untuk pembangunan jembatan dengan jumlah anggaran 50 juta, waktu itu lewat BANKEU (bantuan keuangan) dari Propinsi jabar lewat Desa tahun 2021, yang nanti dikelola dan di bangun lewat Desa,” ungkapnya.
“Setelah itu pas dihitung mulai dari PPN – PPH ternyata anggaran 50 juta ga bakalan cukup, karena kalau dipaksain ketahanan yang nanti akan di bangun memang tidak akan lama, karena hawatirnya takut roboh ga kuat lama, takut nanti jadi ada korban, nah maka dari itu kita stop aja pelaksanaan,” ujarnya.
“Setelah saya konsultasi memang jika ingin membangun jembatan itu harus dengan anggaran 150 juta ke atas, titik aman untuk pembangunan ini agar tidak runtuh dan tahan lama,” tuturnya.
“Dengan inisiatif saya, karena ini untuk kebaikan lalu saya anggarkan lagi 150 juta tahun 2022 awal, untuk supaya pembangunan jembatan kokoh dan bertahan lama bisa dipakai puluhan tahun, Masyarakat bisa menikmati jembatan dan tidak ada ke khawatiran lagi,” terangnya.
“Nah setelah itu, akhirnya ini menjadi 2 anggaran di Desa ada dari Dinas ada, saya belum paham betul terkait itu, setelah saya ngobrol dengan para perangkat Desa yang paham, dan ternyata anggaran itu tidak bisa dipakai (tumpang tindih) Double,” Katanya.
“Lalu karena ini sudah terlanjur di anggarkan, anggaran yang dua ini, kan kita harus memilih, mana yang harus di pakai, apakah yang Bankeu atau yang dari Dinas jadi harus salah satu di pakai,” tandasnya.
“Mungkin dari saya ini akan menjadi pelajaran jika mengelola anggaran itu tidak semudah seperti apa yang Masyarakat pikirkan ternyata kita itu, kalau ingin menyerap aspirasi memang tidak bisa asal-asalan, kita harus jauh-jauh hari itu harus punya perencanaan, ketika ini ingin meng’aspirasi jembatan atau jalan harus dihitung dulu, jadi kita menerima sudah tidak ada kendala lagi, agar tidak terjadi seperti sekarang, menjadi tumpang tindih anggaran,” terangnya.
“Memang betul uang anggaran yang 50 juta sudah di kasihkan lagi ke kita, tadinya itu nanti untuk di satuin sama anggaran yang dari Dinas supaya bisa cukup untuk membangun jembatan itu, karena tadinya saya pikir bisa di satuin ternyata setelah saya tanya tidak bisa,” pungkas Iza.
Beberapa kali tim investigasi Media NKRIPOST mendatangi Dinas PUPR, supaya keberimbangan berita Kabid Bina marga Kabupaten Bandung barat, selalu tidak ada di tempat |C.R |
One thought on “Pengerjaan Proyek Jembatan Cibayun Cimanggu Mangkrak, Tidak Dilengkapi Papan Proyek”