Syarikat Islam Gelar Kongres Nasional Ke-41, Mayjen TNI (Purn) H. Suprapto: SI Organisasi Islam Tertua Di Indonesia
Diterbitkan Senin, 6 Desember, 2021 by NKRIPOST
NKRIPOST, JAKARTA – Syarikat Islam merupakan organisasi Islam tertua di Indonesia yang didirikan oleh Haji Samanhudi di Laweyan, Solo, dengan nama asal Syarekat Dagang Islam (SDI), yang kemudian berubah menjadi Syarikat Islam dan masih bertahan, tumbuh, dan berkembang di Tanah Air Indonesia hingga saat ini.
SDI berdiri pada 16 Oktober 1905. Pergerakan ini awalnya sebagai organisasi yang bergerak di bidang sosial dan ekonomi, namun di masa HOS Tjokroaminoto kemudian juga merambah di bidang politik.
Hal tersebut disampaikan Ketua Wilayah Syarikat Islam Provinsi DKI Jakarta Mayjen TNI (Purn) H. Suprapto, S.Sos saat didampingi Sekretaris Wilayah Aep Cahyadi, menghadiri Majelis Tahkim/Kongres Nasional Ke-41 Syarikat Islam di Solo pada tanggal 3-6 Desember 2021.
“Semoga Majelis Tahkim/Kongres Nasional ini dapat membawa Syarikat Islam menjadi organisasi yang setara dengan organisasi islam lainnya, karena Syarikat Islam merupakan organisasi islam tertua di Indonesia” ujar Suprapto.
Pelaksanaan Majelis Tahkim atau Kongres Nasional Ke-41 di Hotel Novotel, Solo Jawa Tengah ini, Syarikat Islam mengusung tema “Penguatan Dakwah Ekonomi Menghadapi Era Masyarakat 5.0”.
Kongres Nasional Ke-41 tahun 2021 tersebut resmi dibuka Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang di tandai dengan pemukulan Gong dengan membacakan pidato Presiden Jokowi.
“Saya sangat bahagia dapat hadir mewakili Bapak Presiden yang kebetulan pada saat yang sama ada agenda lain yang sangat penting. Semoga ukhuwah Islamiyah, ukhuwah basyariyah, dan ukhuwah wathaniyah senantiasa kita perkuat dalam bingkai NKRI,” ujar Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, disadur dari kemenag, Senin (6/12/2021).
Menurut Menag, Kongres Nasional ke-41 ini sangat tepat sebagai momentum meneguhkan langkah-langkah pengabdian Syarikat Islam yang lebih luas dan tajam.
“Kita semua meyakini bahwa SI akan terus istiqamah menjalankan misi dakwah, sejalan dengan cita-cita kebangsaan dan keumatan,” imbuh Menag.
“Semoga Kongres Nasional ke-41 Tahun 2021 ini dapat menghasilkan spirit yang lebih kuat demi jalannya roda organisasi,” sambungnya.
Dijelaskan Menag, bangsa Indonesia lahir dari keragaman bahasa, budaya hingga agama. Maka sangat wajar jika dinamika pemikiran keberagamaan sangat jelas memberi warna kebangsaan Indonesia.
Sebagai negara dengan populasi muslim terbesar, Indonesia dianugerahi kekayaan dan keberagaman alam yang sangat indah. Indonesia adalah model beragama yang menjunjung tinggi persatuan dan menempatkan persamaan lebih utama daripada perbedaan. Inilah prinsip-prinsip bernegara yang telah diwariskan para pendahulu.
“Syarikat Islam adalah bagian dari dinamika kebangsaan itu. Lahir dengan gagasan dan spirit dakwah, Syarikat Islam telah mengambil peran yang sangat luas dalam perjuangan dan pembangunan kemerdekaan,” ujarnya.
Bukan hanya melahirkan tokoh-tokoh penting yang berperan dalam kemerdekaan, SI juga banyak menelurkan ide dan gagasan kebangsaan yang sangat strategis bagi penguatan tata kehidupan bangsa Indonesia.
Syarikat Islam telah menempatkan dirinya sebagai komunikator dan menjadikannya sebagai media sosialisasi umat Islam dalam bidang pendidikan, ekonomi dan politik.
Di mata Menag, Syarikat Islam memegang peranan penting pemberdayaan masyarakat yang maju dan terbuka menciptakan kesadaran umat untuk menjadi bagian NKRI.
Hal ini tergambar jelas dalam trilogi SI: Sebersih-bersih Tauhid, Setinggi-tinggi Ilmu, dan Sepandai-pandai Siasah.
“Saya mengajak kita semua, keluarga besar Syarikat Islam, untuk terus menjalin persahabatan dan kerjasama serta menjaga kerukunan antar umat beragama dalam ikatan ukhuwah wathaniyah dan ukhuwah basyariyah dalam bingkai NKRI,” kata Menag
Kementerian Agama, lanjut Menag, mengajak seluruh ormas Islam untuk bahu-membahu menjalankan visi dakwah yang rahmatan lil’alamin.
“Secara terbuka saya sampaikan di hadapan keluarga besar Syarikat Islam, Kementerian Agama terbuka untuk kerja sama apapun untuk kemajuan Syarikan Islam dan agama yang kita cintai,” tandas Menag
Ia menambahkan dalam dimensi lebih luas, umat Islam wajib melaksanakan dakwah untuk menjaga moral keagamaan dan kemanusiaan di tengah arus pergeseran nilai, norma dan perilaku masyarakat.
“Nilai-nilai Islami dan spirit Qurani harus menjadi rujukan utama, baik di lingkungan keluarga, lingkungan sosial, maupun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” ujar Menag.
Kongres Nasional Syarikat Islam yang digelar di Hotel Novotel, Surakarta, Jateng tersebut dihadiri sejumlah tokoh. Selain Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas turut hadir juga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo
Gubernur Ganjar dalam sambutannya mendorong Syarikat Islam bisa ambil bagian dalam pembangunan. Khususnya mendorong kemajuan ekonomi dan pelaku usaha kecil.
“Ini mudah-mudahan betul-betul pasca pandemi, tidak sedang dalam pandemi. Sehingga, teman-teman dari Syarikat Islam sekarang berkongres dengan agenda-agenda yang juga akan kembali membangkitkan ekonomi termasuk UKM,” ujar Ganjar dalam sambutannya dikutip dari rilisnya.
Ganjar mengaku telah bertemu pimpinan Syarikat Islam pada Kamis (2/12/2021). Dalam pertemuan itu, Ganjar dan Syarikat Islam membicarakan spirit dan semangat yang sama.
“Ada dua hal yakni satu nilai-nilai kebangsaan, yang kedua bagaimana tema yang diambil menarik karena kembali ‘kelawean’,” ucap Ganjar.
Adapun kongres tersebut mengusung tema ‘Penguatan Dakwah Ekonomi Menghadapi Era Masyarakat 5.0’. Dengan kembalinya ke-kelawean, Ganjar yakin sektor ekonomi bisa bangkit.
Selain itu, Ganjar juga mengungkapkan tantangan di era masyarakat 5.0. Dia berharap adanya transformasi dalam berdagang semisal menggunakan teknologi informasi.
“Saya haqul yakin itu bisa dilakukan oleh Syarikat Islam, dan reform transformasi ini kemarin dari panitia, dari pimpinan sudah kita diskusikan. Saya kira kolaborasi ini penting untuk dilakukan,” kata dia.
Hadir juga secara virtual pada pelaksanaan kongres Nasional syarikat Islam tersebut, Wakil Presiden Republik Indonesia Ma’ruf Amin.
Pada pidato pembukaan secara virtual dalam sambutan acara Kongres Nasional ke-41 Syarikat Islam yang diikuti melalui konferensi video, Jumat (3/12/2021), Wakil Presiden Ma’ruf Amin mendorong umat Islam untuk siap menghadapi era masyarakat pintar atau smart society 5.0 di tengah perkembangan teknologi dan digital saat ini.
“Umat Islam harus siap dan adaptif menghadapi tantangan perubahan ini. Kita harus memiliki cita-cita tinggi agar kita tidak terombang-ambing dalam arus perubahan, bahkan dapat menjadi pemimpin dalam perubahan,” kata wapres Wapres Ma’ruf.
Selanjutnya Wapres mengatakan teknologi berkembang sangat cepat, sehingga momen tersebut harus dimanfaatkan untuk menciptakan kemajuan dan kesejahteraan bagi kehidupan masyarakat.
“Saat ini sedang terjadi perubahan yang luar biasa dalam pembangunan ekonomi, salah satunya dipicu oleh perkembangan teknologi. Dari waktu ke waktu pemanfaatan teknologi makin besar dalam kegiatan ekonomi,” jelasnya.
Wapres berharap sektor perdagangan di kalangan umat Islam dapat semakin meningkat dan memajukan ekonomi kerakyatan, serta sejalan dengan cita-cita Indonesia Emas 2045.
Indonesia, katanya, dianugerahi tanah yang subur dan laut yang luas. Selain itu, katanya, Indonesia juga dianugerahi keragaman rempah-rempah serta berbagai jenis tanaman herbal. “Dulu Belanda datang untuk mencari rempah-rempah. Bukan mencari tambang. Jadi kita harus kembali pada kekuatan sejati kita,” katanya.
Turut dihadiri oleh Rahmat Gobel, Wakil Ketua DPR RI, Majelis Tahkim/Kongres Nasional ini terpilih Kembali secara aklamasi Dr. Hamdan Zoelva, SH, MH mantan ketua Mahkamah Konstitusi, sebagai Presiden Lajnah Tanfidziyah, dan Achmad Farial, sebagai Ketua Dewan Pusat Syarikat Islam.(TIM)