Pelatihan Pembuatan Kerajinan dari Klobot Jagung oleh Mahasiswa KKN UM 2021 di Desa Ampeldento
Diterbitkan Kamis, 8 Juli, 2021 by NKRIPOST
NKRIPOST, MALANG – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Universitas Negeri Malang (KKN UM) Desa Ampeldento memberikan pelatihan pembuatan kerajinan bunga dari klobot jagung di Balai Desa Ampeldento (3/7). Pelatihan pembuatan bunga ini diikuti oleh 12 ibu-ibu PKK Desa Ampeldento yang diambil dari kader-kader pilihan dari setiap dasawisma yang ada.
Dalam kegiatan ini, peserta tidak hanya diajarkan untuk membuat kerajinan bunga, tapi juga mendapat materi bagaimana memanfaatkan limbah hasil pertanian seperti klobot jagung, rumput jawan, dan kelopak bunga pohon waru.
Pelatihan dimulai pada pukul 09.00 WIB. Pada kesempatan ini para peserta pelatihan belajar membuat kerajinan mahar yang terbuat dari klobot jagung yang dipandu langsung oleh tutor pelatihan yaitu salah satu Mahasiswa KKN UM Desa Ampeldento.
Meski mayoritas peserta pelatihan ini adalah ibu-ibu rumah tangga, tetapi antusias peserta selama pelatihan berlangsung sangat baik. Untuk membuat kerajian mahar, teknik pertama yang harus dikuasai oleh peserta pelatihan yakni teknik membuat bunga matahari yang terbuat dari beberapa lembar klobot jagung yang dibentuk menyerupai cekungan sendok kemudian disusun dan direkatkan menggunakan lem.
BACA JUGA:
Mahasiswa KKN UM Lakukan Sosialisasi Pengembangan Kehidupan Berkoperasi Untuk Dukung Program Pokok PKK Desa Sidomulyo
Sukseskan Program Kemeterian Desa, KKN UM Bantu Pengunggahan Data SDGs Desa Sidomulyo
Setelah selesai mempraktikkan teknik yang pertama, dilanjutkan dengan membuat teknik yang kedua, yakni teknik membuat bunga mawar. Untuk membuat bunga mawar dari klobot jagung ibu-ibu peserta pelatihan harus membuat kepingan-kepingan kelopak bunga yang dibentuk dengan menggunakan bantuan mal dari kertas yang ditempel di atas lembar klobot jagung kemudian dipotong menyerupai mal tersebut menggunakan gunting. Walaupun sempat merasa kesulitan di awal, namun antusias dan semangat dari para peserta sangat baik, terlihat dari semangat peserta saat mengikuti setiap teknik yang diajarkan oleh tutor pelatihan.
“Wah kok rumit begitu mbak bentuknya, bisa apa tidak nanti kami menirukan,” ujar salah satu peserta pelatihan.
Para peserta merasa senang saat mereka dapat menyelesaikan mahar pernikahan yang terbuat dari rangkaian bunga berbahan dasar klobot jagung. Seorang wanita setengah baya yang merasa puas dengan hasil keterampilannya mengungkapkan “Belum pernah bikin keterampilan bunga dari hasil pertanian seperti yang mbak-mbak latihkan”.
Amalia Rusydiana, selaku penanggung jawab progam pelatihan ini mengatakan, bahwa sebenarnya bentuk kerajinan yang dapat dibuat dari kelobot jagung cukup beragam akan tetapi karena keterbatasan waktu yang ada, para peserta hanya mempraktikkan membuat mahar saja.
Ia berharap peserta yang telah mengikuti pelatihan tersebut dapat membagikan pengetahuan yang diterimanya kepada Ibu – ibu lainnya.
“ibu-ibu yang sudah mengikuti pelatihan hari ini dapat mengasah terus keterampilannya sehingga dapat membuat bentuk kerajinan yang lain seperti hiasan bunga, dan nantinya ilmu yang telah didapatkan dari sini juga mampu ditularkan ke kelompok ibu-ibu di dasawisma nya masing-masing,” pungkas mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri Malang Ini.(*)