Persoalan Kayu Jati Desa Bipolo Dalam Pertanyaan
Diterbitkan Selasa, 29 Juni, 2021 by NKRIPOST
NKRIPOST.CO. Oelamasi. Ketua DPW BAMUSWARI Prov. NTT Hans Ferby Latgab Mbo’oh bersama anggota mendampingi Tokoh Masyarakat Desa Bipolo mengkonfirmasi pengambilan dan pengangkutan kayu jati yang tumbang akibat badai seroja oleh Dinas Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Provinsi NTT di Desa Bipolo. Kamis, 24 juni 2021
Apakah ada ijin angkut kayu jati terebut ataukah kepala desa yang memberikan ijin ?. Pertanyaan yang dilontarkan kepada kepala desa Bipolo selaku kepala wilayah yang dipilih masyarakat
Theofilus Tapikap selaku kepala desa memberikan pernyataan Kepada Media ini bahwa, “saya tidak bertanggungjawab, saya tidak pernah tandatangan ataupun memberikan cap untuk mengangkut kayu jati. Tetapi memang pas kayu jati diangkut saya ada dilokasi dan mempersilahkan pak Fobia untuk angkut kayu jati, tapi saya kasitau supaya kasi tinggal 200 batang.
Jadi saya jangan ditanya terus soal kayu jati silahkan tanya ke pak Fobia dan Dinas yang terkait. tambahnya.
“Saya cuma ditugaskan untuk membersihkan hutan karena saat badai seroja banyak pohon yang tumbang, saya membersihkan karena tugas dan perintah dari pimpinan bahwa harus segera diselesaikan. Ungkap Alis Yacob Obed Nego Fobia S.Hut (Pak Fobia) perwakilan Dinas Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Provinsi NTT yang pada saat itu berada di Desa Bipolo. ” Jika masyarakat merasa keberatan silahkan bersurat ke dinas terkait bila perlu langsung menghadap ke Dinas Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Prov.NTT karena kayu jati yang diangkut semuanya disimpan disana atau bisa langsung ke Gubernur. Lanjutnya
Setelah pembicaraan yang cukup lama kepala desa, perwakilan Dinas Lingkungan Hidup Dan Kehutanan, tokoh masyarakat serta ketua dan anggota BAMUSWARI DPW Provinsi NTT sepakat untuk menghentikan kegiatan pengangkutan kayu jati di Desa Bipolo sampai masyarakat mendapat penjelasan dan penyelesaian persoalan terkait kayu jati yang mereka tanam dan perhatikan selama bertahun-tahun.
Nkripost. M. Tamonob