Terkait Bonle’u: Bukan Pengrusakan Selain Eksprei Masyarakat
Diterbitkan Selasa, 12 Oktober, 2021 by NKRIPOST
Nkripost,SoE/TTS – Anggota Komisi II DPRD TTS dari Fraksi Golkar, Laurens Jehau menegaskan masalah penutupan sumber mata air Bonle’u oleh warga masyarakat adat Desa Bonle’u itu bukan pengrusakan, tetapi eksepsi masyarakat terhadap pemerintah yang tidak pernah perhatikan masyarakat.
”Setelah kami datangi masyarakat baru kami tahu isi hati masyarakat, ternyata itu bukan pengrusakan tetapi membuka pikiran pemerintah dan kami DPRD,”Tegas Laurens Jehau didampingi Ketua Komisi II Imanuel Olin,, Anggota Melianus Bana, Gaudentius Ninu, Simon Bako, Anthoneta Nenabu, Lusianus Tusalakh dan Roby Faot di Bonle’u, Kamis (3/5).
Karena terbawa emosi, Laurens Jehau masyarakat terhadap janji pemerintah maka dilakukan aksi protes dengan cara membuka air melalui pembuangan sehingga tidak termasuk pengrusakan.
Oleh karena itu, Laurens meminta kepada masyarakat agar tidak tanggapi laporan Poisi sebab bukan pengrusakan.
Menjawab informasi yang disampaikan, Joni Babu bahwa pipa air bersih milik PDAM Soe yang putus beberapa waktu lalu akibat bencana alam, namun oleh PDAM hanya perhatikan pipa menuju Soe dan mengabaikan pipa yang disalurkan oleh PDAM kepada masyarakat yang juga putus tetapi dikerjakan secara swadaya masyarakat dengan mengumpulkan uang bervariasi mulai dari Rp 20.000 hingga Rp 50.000 itu sebagai bentuk emosional masyarakat.
“Kami baru tau kalau masyarakat marah karena salah satu faktor PDAM hanya perbaiki pipa PDAM dan mengabaikan kepentingan masyarakat, sehingga kecewa dan alihkan air bukan merusak,”Katanya.
Roby Faot dengan tegas meminta kepada Pemda TTS untuk segera cabut laporan polisi. Masyarakat sudah memberikan sumber air untuk dikonsumsi bukan menjawab tuntutan masyarakat tetapi malah dipolisikan.
“Tindakan Pemda TTS ini sangat lucu. Masa masyarakat minta pembangunan malah di laporkan. Pemda TTS agar segera cabut laporan,”Pintahnya
Laporan Nrkipost.co
Biro TTS
Rhey Natonis