Dilema Usaha Mebel Di Jepara Akibat Corona Terpuruk
Diterbitkan Selasa, 1 Juni, 2021 by NKRIPOST
Nkripost, Jepara – Mengawali rutinitas kerja usai liburan hari raya idul Fitri dan Kupatan. Sebagai kewajibanya para pengrajin mebel Jepara beranjak mengoperasikan usaha produksi mebelernya.
Membelitnya ekonomi dampak covid19, justru bersinggungan langsung dengan pengrajin mebeler seperti dikeluhkan Salah satu contoh pengrajin desa kerso.
Adalah Yazid begitu kaget dan terheran pada saat belanja bahan bahan untuk produksi mebelernya,”harga kayu dulu perkubik dahulu sebelum Corona, hanya berkisar Rp1,1juta, naah sekarang ini justru harga naik pada kisaran Rp1,2juta,
Itu saja belum ditambah harga bahan lem yang juga ikutan naik menjadi10 persen”Keluh Yazid pada saat Jagong dengan awak media ini 1/6/2021.
Dia juga tetap semangat,bahwa hidup adalah tantangan bagi semua pengrajin mebeler di jepara hendaknya mempertahankan dan mengantisipasi daya tahan usaha mebelnya kedepan.
Masih kata pengrajin mebel dari Desa Kerso,”Sedangkan harga jual mebel kita cuma naik 50ribu saja setiap 1set mebel. sangat tidak relevan dengan kenaikan harga bahan baku produksinya yang penting
Saat ini menjadi pukulan berat para pengrajin mebel Jepara kedepanya,dan kelangsungan usaha mebel dijepara pada umumnya.
Memang dibutuhkan peranan dan bantuan dari pemerintah,dan instansi terkait untuk bisa berperan aktif.dan untuk berlangsungnya usaha mebel,sebagai icon kota ukir Jepara.ujarnya dengan rasa prihatin.
(NKRI post.co Eko Hariyanto)