Potret Dunia Pendidikan Di Kota Atambua Kabupaten Belu NTT
Diterbitkan Sabtu, 5 Februari, 2022 by NKRIPOST
Nkripost, Atambua – Sekolah dasar Inpres (SDI) kelas Jauh TINI, atau SDI Tini 2 Kelurahan Manuaman, Kecamatan Atambua Selatan, Kabupaten Belu, NTT sudah berusia 8 tahun. Rabu (02/02/2022)
Namun, hingga saat ini sekolah tersebut belum memiliki fasilitas yang cukup untuk aktivitas kegiatan belajar mengajar.
Bangunan darurat yang berjumlah 2 ruangan kelas itu dibangun secara swadaya orangtua siswa.
Bangunan darurat itu berlantai tanah, dinding belum terpasang dan beratapkan seng.
Hal tersebut di uraikan Pak Kon, salah satu guru SDI Tini 2 disadur dari Prabu media, Sabtu, (05/2/2022).
BACA JUGA:
Presiden Joko Widodo: Selamat Hari Guru Nasional 2021, Mari Bersama Pulihkan Pendidikan
Lebih lanjut, Guru SDI Tini 2 ini juga mengungkapkan sejumlah persoalan yang di alami SDI Tini 2 hingga di usianya yang telah delapan tahun berdiri.
“Sejak berdirinya sekolah tersebut, mengalami kekurangan ruangan kelas dan masih banyak fasilitas yang dibutuhkan, baik guru maupun siswa, (buku buku). Dan akses jalan menuju ke sekolah kami blom memadai sehingga sampai kami buka sepatu untuk lewati jalan menuju ke ke sekolah diakibatkan lumpur,” Imbuh Kon guru SDI Tini 2
Ia juga menyebutkan setelah delapan tahun berkiprah, SDI Tini 2 kini telah memiliki ratusan siswa – siswi.
“Sekolah kami ini sudah 8 tahun berdiri dengan total siswa SDI Tini 2
Ada 160 an orang. Jumlah rombongan belajar ada 6.” Jelasnya.
BACA JUGA:
Pelatihan Penulisan Dan Publikasi Karya Tulis Ilmiah Oleh Prodi Pendidikan Kimia FKIP Undana
Sementara itu, menurut koordinator SDI Tini 2, Ibu Sarlota Moto S,Pd kepada wartawan mengatakan meski sudah berusia lebih dari 5 (lima) tahun, namun hingga kini SDI Tini 2 belum definitif.
“Sekolah SDI Tini 2 sudah 8 tahun berdiri sejak tahun 2014 sampai 2022, tetapi SDI Tini 2 belum defenitif Atau bisa berdiri sendiri, Namun hingga saat ini belum, sesuai aturannya 5 tahun sekolah sudah bisa berdiri sendiri.” Ujar koordinator SDI Tini 2.
Melihat kondisi sekolah dengan fasilitas yang serba kekurangan, para orang tua siswa akhirnya berinisiatif membangun ruang belajar mengajar untuk para murid.
“Dan untuk kegiatan belajar mengajar di sekolah ini, fasilitasnya belom lengkap dan begitupun gedung untuk belajar masih kurang, sehingga ada inisiatif dari orang tua Siswa Untuk membangun gedung darurat memperlancar kegiatan belajar mengajar bagi anak anak mereka.”Tambah Sarlota Moto.
Lebih lanjut, Koordinator SDI Tini 2, Sarlota Moto S,Pd berharap kepada Pemda Belu agar memberikan dukungan terhadap dunia- pendidikan di kabupaten Belu, terutama dapat memberikan solusi terhadap SDI Tini 2.
“Kami harapkan untuk Pemda Belu untuk memperhatikan sekolah ini, terkait fasilitas yang dibutuhkan SDI Tini 2, dan Sekolah kami bisa defenitif artinya Bisa berdiri sendiri,” Tutup Ibu Sarlota Moto, selaku koordinator SDI Tini 2.(Anton Mau).
BACA JUGA:
Nicholay Aprilindo, Sosok Kelahiran Atambua Ini Layak Jadi Senator Asal NTT
3 thoughts on “Potret Dunia Pendidikan Di Kota Atambua Kabupaten Belu NTT”