Mengenal Noken, Tas Unik Dengan Makna Filosofis ‘Kesuburan’ di Tanah Papua
Diterbitkan Senin, 23 Agustus, 2021 by NKRIPOST
NKRIPOST, PAPUA – Nama noken Papua mungkin terdengar asing. Namun bagi sebagian orang noken merupakan tradisi yang harus dilestarikan.
Noken adalah sebutan untuk tas bagi masyarakat Papua. Tas yang dimaksud tidak sembarangan karena UNESCO telah menetapkan noken sebagai salah satu warisan budaya dunia pada 4 Desember 2012 silam di Prancis.
Noken terbuat dari berbagai bahan alami. Noken biasanya terbuat dari bahan seperti serat pohon, kulit kayu, atau daun, yang diproses menjadi benang yang kuat dan kemudian diikat atau dianyam menjadi satu.
BACA JUGA:
Bakar Semangat Kader PDIP, Megawati: Rajin Turun ke Bawah, Jangan Pakai Joki!
Kerajinan tangan ini tentu saja cukup rumit dan telah diwariskan dari generasi ke generasi. Saat membuat noken diperlukan keterampilan khusus hingga ketekunan agar tercipta tas yang tahan lama.
Arkeolog Balai Arkeologi Papua yaitu Hari Suroto mengatakan bahwa nilai filosofis noken cukup spesial karena merupakan nilai kesuburan dari tanah Papua.
“Noken menjadi spesial karena nilai filosofis yang terkandung di dalamnya. Noken yang merupakan tas tradisional asli buatan mama-mama (ibu-ibu) Papua ini merupakan simbol dari kesuburan dan perdamaian bagi masyarakat Papua,” ujarnya dilansir laman Kompas.
BACA JUGA:
Lebih lanjut disebutkan bahwa perempuan yang sudah bisa membuat noken diartikan sebagai perempuan dewasa.
Dipakai juga sebagai alat tukar
Fungsi utama noken adalah untuk membawa barang. Tali tas ini akan disangkutkan ke bagian kepala sehingga barang bawaan yang ada di dalam noken akan terlampir ke arah punggung yang jadi tumpuan.
Noken digunakan sehari-hari untuk membawa hasil bumi seperti sayur, umbi, kelapa, hewan ternak hingga untuk menggendong bayi.
Selain itu noken juga kerap digunakan untuk menghadiri pesta kelahiran acara adat hingga pernikahan. Sementara itu di sejumlah daerah, noken digunakan sebagai alat tukar.
Tergantung bahan pembuatan dan kualitasnya, noken bahkan biasa ditukar dengan hewan ternak seperti ayam hingga anak babi.
“Noken bisa dibilang adalah identitas Papua dalam noken kita bisa mengisi semua hal,” ujarnya.
BACA JUGA:
Cara membuat noken Papua
Cara membuat Noken Papua sendiri bervariasi antar komunitas. Tetapi pada umumnya cabang, batang atau kulit pohon atau semak tertentu ditebang, dipanaskan di atas api dan direndam dalam air.
Serat kayu yang tersisa dikeringkan kemudian dipintal menjadi benang atau tali yang kuat, yang terkadang diwarnai dengan pewarna alami.
Tali ini diikat dengan tangan untuk membuat kantong jaring dengan berbagai pola dan ukuran. Prosesnya membutuhkan keterampilan manual yang hebat, perhatian dan rasa artistik, dan membutuhkan beberapa bulan untuk menguasainya.(hops)