Salam Manis PETI Di Pohuwato Untuk Wartawan: Biar Mau Buat Ribuan Berita Tentang Tambang Emas Ilegal, Kami Tidak Takut
Diterbitkan Minggu, 13 Oktober, 2024 by NKRIPOST
NKRIPOST GORONTALO – Umpatan “Biar mo beken ribuan depe berita, torang tidak tako”, terbukti ! PETI di Pohuwato Terus Beraktivitas bak sebuah Salam Manis pelaku PETI Di Pohuwato Untuk Wartawan “Biar Mau Buat Ribuan Berita Tentang Tambang Emas Ilegal, Kami Tidak Takut”
Lontaran umpatan yang ditujukan ke sejumlah awak media yang masih konsisten memberitakan aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo terbukti
Dari investigasi awak media, sejumlah lokasi pertambangan illegal masih beraktivitas, seolah ada jaminan dan kekuatan super power yang melindungi para perusak lingkungan untuk terus melakukan aktivitasnya.
Menelisik akar persoalan PETI dikabupaten Pohuwato, tidak lepas dari dugaan peran Oknum Pemda Pohuwato, Oknum DPRD Pohuwato, Oknum TNI, Oknum Polri yang diduga ikut bermain dalam pusaran PETI ini, keikutsertaan sejumlah pihak dalam mengelola aktivitas illegal tersebut seolah mejadi angin segar bagi pelaku PETI untuk terus merusak lingkungan.
Ironisnya hampir 90% pelaku pertambangan illegal yang menggunakan alat berat Excavator bukan berasal dari Kabupaten Pohuwato, bahkan sebagian besar merupakan warga pendatang dari provinsi tetangga, para penambang lokal Kabupaten Pohuwato justru bertahan dengan cara dan alat tradisional mengais rezeki dari kubangan bekas galian alat berat.
BACA JUGA:
Tambang Emas Diduga Ilegal Terbesar Di Pasaman Barat Ada Pembiaran, Kapolri Diminta Turun Tangan
Lokasi PETI di Kabupaten Pohuwato untuk kesejahteraan siapa ? jika yang melakukan pekerjaan adalah mereka para pemodal besar yang mampu menyediakan alat berat berikut dengan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Upeti Koordinasi, disisi lain dampak kerusakan akibat aktivitas PETI dirasakan oleh warga lokal dan akan di wariskan ke anak cucu generasi Kabupaten Pohuwato.
Diamnya APH dan ketidak pedulian Pemda Kabupaten Pohuwato, telah membenarkan umpatan dari pelaku PETI “Biar mo beken ribuan depe berita, torang tidak tako”.
Jika menggunakan alat dan cara tradisional, kandungan emas di lahan perkebunan dan sungai yang ada di Kabupaten Pohuwato masih dapat dinikmati oleh generasi selanjutnya pun kerusakan lingkungan tidak separah hari ini bahkan sumber air bersih untuk masyarakat tak luput dari terjangan Excavator.
Hamid, salah seorang penambang lokal mengisahkan awalnya pertambangan rakyat di Kabupaten Pohuwato ini hanya di Kelola secara tradisional, lambat laun datang pemodal dari luar pohuwato yang sanggup menggunakan alat berat, akhirnya dirinya dan beberapa penambang tradisional lain memilih angkat kaki dan beralih profesi sebagai penjual ikan.
“sekitar tahun 90an sampe tahun 2000an awal itu masih pake alat tradisional, baru lama kelamaan so ada Excavator dan semakin bertambah banyak, so banyak juga lahan yang rusak, mo pake cara tradisional di lokasinya sudah bekas galian alat bekeng tako mo longsor, akhirnya saya deng taman lain ba pilih alih profesi jual ikan” ujar hamid.
Harus berapa banyak lagi korban masyarakat lokal yang akan tewas tertimbun bekas galian Excavator ?
Harus berapa puluh orang lagi masyarakat lokal yang akan mendekam di penjara hanya karena emosi dan khilafah saat menuntut haknya di tanah sendiri ?
Harus berapa ribu hectare lagi hutan dan gunung yang akan di rusak oleh pemodal di PETI Pohuwato ?
Harus berapa rumah dan lahan pertanian yang akan terdampak banjir bandang di Kabupaten Pohuwato ?***