NKRIPOST

NKRIPOST – VOX POPULI PRO PATRIA

50 Tahun Annivesary Apodeti, Sejumah Tokoh Timor Timur Gelar Konsolidasi dan Revitalisasi

Listen to this article

Diterbitkan Senin, 27 Mei, 2024 by NKRIPOST

50 Tahun Annivesary Apodeti, Sejumah Tokoh Timor Timur Gelar Konsolidasi dan Revitalisasi

NKRIPOST JAKARTA — Sejumlah Tokoh warga kelahiran Provinsi Timor  – Timur menggelar kegiatan peringatan hari ulang tahun (HUT) ke 50 Tahun Annivesary Asosiasi Demokratik Rakyat Timor (Apodeti) yang merupakan sebuah partai politik di Timor Timur yang didirikan pada tahun 1974, yang dulu menginginkan integrasi dengan Indonesia.

Konsolidasi dan revitalisasi Organisasi Politik Apodeti sebagai dasar pilihan warga Timor Potugis menjadi WNI dengan merencanakan dan mencanangkan kegiatan dalam rangka peringatan 50 tahun lahirnya partai Politik Apodeti pada senin (27/5/2024) di Cafe Until Tomorrow di Jalan Tebet Timur Dalam Rays Nomor 99, Tebet Dalam, Kota Jakarta Selatan.

Kegiatan yang di inisiasi oleh Pengacara Kondang Joao Meco ini dihadiri sejumlah tokoh diantaranya Herminio da Silva da Costa, Antonius Ananias Aty Boy, Batista Sufa Kefi dan  Basilio Dias Araujo serta Florencio Mario Vieira dan sejumlah besar tokoh yang hadir dari berbagai daerah melalui video zoom.

Sejarah Apodeti 

Pada 27 Mei 1974, didirikan sebuah partai politik di Timor Timur bernama Associacao Popular Democratica Timorense atau disingkat APODETI.

Partai APODETI dibentuk dengan tujuan untuk memperjuangkan integrasi Timor Timur ke dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Pada akhirnya, keinginan Partai APODETI pun tercapai dengan dibentuknya UU yang menyatakan bahwa Timor Timur secara resmi menjadi provinsi ke-27 Indonesia pada 17 Juli 1976.

Namun, keberadaan partai ini perlahan menghilang setelah Timor Timur melepaskan diri dari Indonesia dan memilih merdeka menjadi negara Timor Leste.

Pada 27 Mei 1974, Arnaldo dos Reis Araújo memutuskan untuk mendirikan sebuah partai politik di Timor Timur yang bernama APODETI.

Arnaldo dos Reis Araújo adalah pejuang dari Timor Timur yang selalu ingin membebaskan kampung halamannya dari pendudukan bangsa Portugis.

Dalam manifesto aslinya, APODETI menyerukan integrasi otonom ke Indonesia, serta menganjurkan pengajaran bahasa Indonesia di sekolah-sekolah Timor Timur.

BACA JUGA :

Profil Basilio Dias Araujo, Pejuang Integrasi Timor Timur Maju Calon Wakiĺ Bupati Belu NTT

Timor Leste Selangkah Lagi Jadi Anggota Penuh ke-11 ASEAN

Alex Martins Ajak Warga Eks Timor Timur Tanggalkan Ego Dukung Kongres UNTAS 2022

Terbentuknya APODETI sendiri merupakan salah satu buntut dari terjadinya Revolusi Anyelir atau peristiwa kudeta militer yang terjadi di Lisbon, Portugal, pada 25 April 1974.

Revolusi tersebut dilakukan sebagai bentuk perayaan lepasnya rezim otoriter yang berubah menjadi demokrasi bagi penduduk Portugis.

Dampak dari adanya Revolusi Anyelir tidak hanya dirasakan oleh penduduk Portugal, melainkan juga wilayah-wilayah jajahannya, termasuk Timor Timur.

Peristiwa itu memicu lahirnya partai-partai politik di Timor Timur. Selain APODETI, ada juga Fretilin dan Uni Demokrat Timur (UDT).

Tujuan Partai

Partai APODETI sendiri adalah untuk mengupayakan Timor Timur bergabung dengan Indonesia sebagai provinsi otonom. Baca juga: Integrasi Timor Timur ke Indonesia masa Orde Baru

Peran dalam proses integrasi Timor Timur Popularitas dari Partai Apodeti kalah jauh dibandingkan dengan Partai Fretilin, yang pro-kemerdekaan, dan UDT, yang lebih moderat.

Perbedaan misi dari ketiga partai politik tersebut menimbulkan perseteruan sengit hingga menyebabkan APODETI menjadi partai yang paling menderita. Bahkan, pada Agustus 1975, tokoh APODETI sempat ditangkap oleh Fretilin.

Memasuki bulan September 1975, Fretilin berhasil mengambil alih kekuasaan di Timor Timur.

Keunggulan Fretilin ini membawa mereka melakukan proklamasi kemerdekaan Timor Timur dari Portugal pada 28 November 1975.

Menanggapi peristiwa tersebut, Indonesia melaporkan bahwa politisi APODETI, yakni Dom Guilherme Goncalves dan Alexandrino Borromeo, telah menandatangani Deklarasi Balibo.

Deklarasi Balibo adalah pernyataan oleh perwakilan masyarakat Timor Timur untuk bergabung dengan Indonesia.

Deklarasi tersebut disampaikan oleh Xavier Lopez da Crus pada 30 November 1975 di Balibo, Timor Leste.

Dalam sidang pleno DPR-RI tanggal 15 Juli 1976, dibuat sebuah undang-undang yang memuat tentang penyatuan Timor Timur ke NKRI sekaligus pembentukan Timor Timur sebagai provinsi Indonesia ke-27.

Secara simbolis, Presiden Indonesia menyerahkan duplikat bendera pusaka kepada FX Lopes da Cruz dan Arnaldo dos Reis Araujo.

Setelah itu, pendiri sekaligus ketua umum APODETI, yakni Arnaldo dos Reis Araujo, diangkat sebagai gubernur pertama Timor Timur.

Pembubaran

Setelah proses intergrasi, APODETI menekankan bahwa tujuannya adalah untuk mengamankan kelangsungan hidup Timor Timur sebagai provinsi otonom Indonesia dan sangat menentang aneksasi dengan kekerasan. Dalam deklarasi publik di Kongres CNRT pada Agustus 2000, APODETI menerima hasil Referendum kemerdekaan Timor Leste 1999.

APODETI kemudian menjadi anggota CNRT dan bekerja di Dewan Nasional. Pada pemilu pertama Parlamento Nacional di Timor Leste, APODETI menerima 0,60% suara parlemen. Namun, pada pemilihan parlemen Timor Leste 2007, APODETI tidak mencalonkan diri dan partai ini diperkirakan sudah tidak ada lagi.***

VIDEO REKOMENDASI:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

REDAKSI: JL. MINANGKABAU TIMUR NO. 19 A, KEL. PS. MANGGIS, KEC. SETIABUDI KOTA JAKARTA SELATAN - WA: 0856 9118 1460  
EMAIL: [email protected]
NKRIPOSTCO ©Copyright 2024 | All Right Reserved