Potret Sekolah Di TTS, Belajar di Bawah Guyuran Air Hujan dan Lumpur, RMI NTT: Panggilan Perbaikan untuk Pendidikan di SD Negeri Let’Ana
Diterbitkan Selasa, 9 April, 2024 by NKRIPOST
NKRIPOST TTS – Pengurus Rumah Milenial Indonesia Wilayah Nusa Tenggara Timur (RMI NTT) menjadi sorotan di tengah upayanya untuk memajukan kesejahteraan dan pendidikan di wilayah tersebut.
Salah satu pengurus RMI NTT, Yefta Banunaek, S. Pd, seorang calon guru muda dari Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), menyoroti kondisi Sekolah Dasar Negeri Let, Ana, di Desa Tesi Ayofanu, Kecamatan Kie, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dalam pernyataannya, Yefta mengecam kondisi memprihatinkan gedung sekolah yang tidak layak, dengan lima ruangan sempit berukuran 3 x 3 meter, berlantai tanah, berdinding bambu, dan beratap seng.
Kondisi tersebut mengakibatkan para siswa, yang berjumlah 116 orang, terpaksa belajar di bawah guyuran air hujan dan lumpur saat musim hujan tiba.
Yefta menegaskan bahwa setiap anak seharusnya memiliki akses yang sama terhadap pendidikan berkualitas, tanpa memandang lokasi geografisnya.
BACA JUGA:
Potret Dunia Pendidikan Dasar di TTS, Berdinding Pelepah Beratap Alang-alang
Dengan tegas, Yefta mendesak pemerintah daerah, khususnya melalui dinas pendidikan, untuk segera mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan demi kesejahteraan anak-anak dan kemajuan pendidikan di daerah tersebut.
Sebagai pengurus RMI NTT dan alumni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Nusa Cendana, Yefta menjadikan kritiknya sebagai panggilan bagi pemerintah daerah untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap pendidikan di daerah pedesaan.
“Memastikan setiap anak mendapatkan haknya untuk mendapatkan pendidikan yang layak, dan menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi generasi masa depan.” Tegas Yefta**
(Domi)