Ketum SPBI Dr. Iswadi Dukung Ide Bahlil yang akan Jadikan Pengurus RW Sub Pangkalan LPG 3 Kg
Diterbitkan Selasa, 11 Februari, 2025 by NKRIPOST

NKRIPOST JAKARTA – Ketua Umum Solidaritas Pemersatu Bangsa Indonesia (SPBI) Dr. Iswadi, M.Pd mengatakan Banyaknya tantangan yang dihadapi masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, terutama di tingkat komunitas, mengharuskan kita untuk bersama-sama mencari solusi yang inovatif dan aplikatif.
Salah satu ide yang cukup menarik datang dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, seorang tokoh penting dalam pemerintahan Indonesia, yang kini mengusulkan sebuah konsep yang dapat membawa dampak positif bagi masyarakat, khususnya bagi pengelolaan gas LPG 3 kg yang selama ini menjadi kebutuhan penting bagi banyak rumah tangga.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia berencana untuk menjadikan pengurus Rukun Warga (RW) sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam pengelolaan distribusi LPG 3 kg di tingkat lokal. Inisiatif ini mendapat respon positif dari banyak pihak, termasuk dari Dr. Iswadi, M.Pd, seorang tokoh pendidikan dan sosial yang memiliki perhatian besar terhadap pemberdayaan masyarakat.
Dr. Iswadi menyatakan dukungannya terhadap ide tersebut dan mengajak semua pihak untuk bersama-sama mendukungnya, agar program ini dapat terealisasi dengan sukses dan memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat.Hal tersebut disampaikan nya kepada wartawan, Senin 10 Februari 2025
“Ide Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia tersebut muncul sebagai respons terhadap berbagai permasalahan yang selama ini terkait dengan distribusi LPG 3 kg. Masalah utama yang dihadapi adalah ketidakseimbangan antara permintaan dan ketersediaan gas di beberapa daerah. Selain itu, distribusi yang tidak tepat sasaran sering menyebabkan kelangkaan di beberapa titik dan ketersediaan yang melimpah di titik lainnya, sehingga membuat harga dan distribusinya menjadi tidak stabil. Dengan melibatkan pengurus RW dalam proses distribusi, diharapkan akan tercipta pengawasan yang lebih ketat dan distribusi yang lebih merata.” Tutur Dr. Iswadi, Senin (10/2).
Dr. Iswadi, M.Pd, yang dikenal sebagai seorang pendidik dan aktivis sosial, menyambut baik langkah ini. Menurutnya, melibatkan pengurus RW dalam pengelolaan LPG 3 kg adalah langkah yang sangat strategis karena mereka adalah pihak yang paling dekat dengan masyarakat dan mengetahui dengan baik kebutuhan serta dinamika yang terjadi di tingkat komunitas. Dengan adanya peran aktif pengurus RW, masalah distribusi gas yang tidak merata dan tidak tepat sasaran dapat diatasi dengan lebih efektif. Selain itu, keberadaan pengurus RW juga dapat memastikan bahwa bantuan dan kebutuhan yang diperlukan warga akan sampai tepat pada sasaran.
“Langkah ini merupakan terobosan yang luar biasa dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, karena pengurus RW adalah garda terdepan dalam kehidupan masyarakat. Mereka lebih tahu tentang siapa yang membutuhkan dan bagaimana mendistribusikan bantuan dengan adil. Dengan peran aktif mereka, proses distribusi LPG 3 kg akan lebih terorganisir dan lebih tepat sasaran,” ujar Dr. Iswadi menegaskan.

BACA JUGA:
Ketum SPBI Dr. Iswadi Nilai Reshuffle Kabinet Akan Menjadi Energi Baru untuk Mewujudkan Visi Prabowo
Begini Alasan Dr. Iswadi Dukung Rencana Prabowo Reshuffle Kabinet Merah Putih
Lebih jauh lagi, Dr. Iswadi juga menekankan bahwa dukungan terhadap ide Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia ini bukan hanya tentang masalah distribusi LPG, tetapi juga tentang pemberdayaan masyarakat. Pengurus RW akan dilibatkan dalam proses yang tidak hanya berkaitan dengan distribusi barang, tetapi juga pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar.
“Dalam hal ini, pengurus RW dapat berperan sebagai mediator yang menghubungkan masyarakat dengan pihak-pihak yang berkepentingan, sehingga kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi dengan lebih baik. Selain itu, keberhasilan program ini akan memperkuat posisi pengurus RW sebagai motor penggerak perubahan sosial di tingkat lokal.” Pungkasnya.
Selain itu, Kata Iswadi, dukungan terhadap program ini juga membuka peluang bagi warga untuk lebih aktif terlibat dalam proses pengelolaan sumber daya yang ada.
“Hal ini tentu saja akan memberikan rasa tanggung jawab yang lebih besar pada masyarakat, karena mereka terlibat langsung dalam pengambilan keputusan yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari mereka. Dengan adanya kesadaran kolektif ini, diharapkan akan tercipta solidaritas sosial yang lebih kuat, di mana setiap individu merasa memiliki peran dalam memperbaiki kualitas hidup mereka.” Ucapnya.
Namun demikian, Dr. Iswadi juga mengingatkan bahwa implementasi dari ide ini harus dilakukan dengan hati-hati. Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah pelatihan dan pemahaman yang cukup kepada pengurus RW mengenai bagaimana cara mendistribusikan LPG secara tepat dan adil.
“Tanpa adanya pemahaman yang memadai, distribusi ini bisa saja menimbulkan masalah baru, seperti penyelewengan atau ketidakmerataan. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk menyediakan program pelatihan dan edukasi kepada pengurus RW agar mereka dapat menjalankan tugasnya dengan baik.” Tandanya.
Tidak kalah penting, Dr. Iswadi juga mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk pemerintah dan sektor swasta, untuk ikut serta dalam mendukung ide ini.
“Pemerintah perlu menyediakan fasilitas yang memadai untuk mendukung distribusi LPG 3 kg di tingkat RW, sementara sektor swasta, khususnya distributor LPG, diharapkan dapat bekerja sama dengan pengurus RW untuk memastikan kelancaran proses distribusi. Dengan kerja sama yang baik antara berbagai pihak, diharapkan program ini dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat.” Ungkapnya.
Akademisi yang juga politisi muda ini menegaskan Dukungan terhadap ide Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia untuk menjadikan pengurus RW sebagai pengelola distribusi LPG 3 kg adalah langkah yang sangat positif dan perlu diapresiasi. Seperti yang disampaikan oleh Dr. Iswadi, program ini tidak hanya menyelesaikan masalah distribusi LPG, tetapi juga memberikan peluang bagi pemberdayaan masyarakat dan memperkuat solidaritas sosial di tingkat komunitas.
“Dengan dukungan penuh dari semua pihak, ide ini memiliki potensi untuk menjadi solusi nyata bagi permasalahan yang dihadapi masyarakat sehari-hari.” pungkas Alumni Program Doktoral Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta tersebut. ***